Bicaralah

4.9K 27 0
                                    

Setelah kemarin aku melakukan kesepakatan dengan rachel aku optimis kali ini rencanaku akan berhasil dan adnan pria itu tidak akan mengganguku lagi.

Seperti biasa di sore hari ini aku menjalankan pekerjaan part time ku yaitu menjadi librarian,kalian tau sendiri kan suasana perpustakaan yang sunyi bukan karena terlalu sedikit pengunjung tapi kami semua menghargai privasi orang untuk membaca,rata rata cara belajar orang adalah membaca didalam hati mereka menjadi lebih berkonsentrasi karenanya dan menurutku itu benar mungkin aku sebagian dari mereka yang berpendapat demikian.

Jadi tak ada salahnya jika aku mengepel toh mereka juga tak memperhatikanku,aku harus menjaga suasana diperpustakaan ini agar selalu bersih dan nyaman agar semakin banyak pengunjung yang datang untuk membaca disini.

Setelah mengambil pel dan ember juga menuangkan pembersih lantai aku mulai bergerak mundur dari satu celah rak buku ke celah yang lain.aku sedang mengepel lantai dan tiba tiba aku melihat sosok yang selama ini aku rindukan,dia berada disana sambil membaca buku dengan tenang.

Aku tak tahu sejak kapan rasa ini muncul
Namun bayang dirimu selalu menghantuiku
Hati kecilku terus mendorongku untuk berdiri disana
Menyapa dan mengajakmu bicara
Bicaralah...
Ceritakan harimu padaku
Ceritakan suka dan dukamu
Bicaralah sampai salah satu diantara kita tertidur

Aku ingin mendengarnya..
Mendengar semua hal yang selama ini aku lewatkan
Bicaralah..

Betapa kau telah membuatku gila
Gila akan sebuah rasa
Kekaguman yang luar biasa
Namun aku sadar batasan diantara kita
Memang nyatanya fiksi lebih menarik daripada realita

Kuberanikan diriku untuk mendekat bagaimanapun aku harus mengepel bagian lantai tempat dia berdiri saat ini,meskipun degupan jantung ini terkadang suka tak tahu diri,seenaknya saja dia berdegup kencang bila berada dekat denganmu.

Satu langkah...

Dua langkah..

Tiga langkah...

Namun dia tiba tiba meletakkan bukunya,apa keberadaanku sudah menggangu konsentrasinya membaca ?

Sebisa mungkin kutahan rasa ini namun semua itu luntur saat tiba tiba dia melirikku dan tersenyum kearahku,

Ohh ya tuhan satu senyuman saja dapat membuat tubuhku mencair layaknya ice cream.

Dan aku masih terpaku pada pesonanya saat tiba tiba dia mendekati tubuhku,dia semakin dekat kearah wajahku

Ohh aku tak bisa melihat ini,sontak saja aku bergeser ke kanan dan sialnya disana ada sebuah rak buku yang mengunci pergerakanku,sekarang kondisiku tak ubahnya seperti seekor rusa yang siap diterkam oleh sang singa.

Tapi sisi lain dari dalam diriku juga menginginkan ini,bagaimana ya kira kira rasanya ciuman pertama ?
Apa itu indah seperti yang dibicarakan orang orang ?
Entahlah yang jelas satu perasaan yang sedang menyelimuti tubuhku adalah rasa cemas.

Cemas akan apa yang akan rey lakukan padaku ?
Cemas akan apa yang akan terjadi berikutnya ?
Apakah ada yang akan melihat ?

Uhhh semua pertanyaan itu semakin membuat tubuhku panas dingin.dan lagi saat rey memajukan wajahnya kearahku aku bahkan bisa merasakan deru nafasnya melewati pipiku,membuat jantung ku seolah sedang berdisko,detakannya semakin keras aku harap rey tidak sempat mendengarnya.

Dan nafasku tercekat saat dia mulai membisikkan sebuah kata di telingaku dengan sensual.
"Bau parfummu hari ini sangat sesuai dengan dirimu"

Setelah itu dia pergi begitu saja meninggalkan diriku yang masih memerah dibuatnya.





Malam hari telah tiba inilah waktu yang akan menjadi perpisahan antara aku dan adnan...ohh tunggu bukan perpisahan hanya saja aku ingin memberinya sebuah kejelasan.bukankah tidak baik menggantung perasaan orang lain lama-lama apalagi jika akhirnya kita menolaknya.

Itu semua hanya akan menyakitinya saja bukan ?

Dan aku paham betul adnan harus mulai membuka hatinya pada orang lain,dan inilah kesempatan bagi rachel untuk menunjukkan seberapa besar cintanya pada adnan.

Aku positive thinking rencana ini akan berhasil.
"Aku akan membuatnya menjadi jelas dengan adnan malam ini" kataku pada rachel disela langkah kami menuju tempat karaoke

"Maka aku akan menangani sisanya,asal kamu tau dia memiliki harga diri yang tinggi,jadi jangan terlalu kasar nantinya"kata rachel dan aku tidak mau terlalu menggubrisnya.

"Eh aku rasa dia pria yang sangat baik,tidakkah kamu ingin mencobanya ?" Lanjutnya.

"Aku sudah berbicara tentang ini dan kamu masih mengkhawatirkan nya ? Maka biar kukatakan sekali lagi padamu.JUJUR SAJA AKU TIDAK PUNYA PERASAAN TERHADAP ADNAN" kata ku penuh penekanan di kalimat terakhir.

"Lalu siapa yang kamu sukai ? Rey adhayasta kah ?"pertanyaan rachel sempat membuatku terkejut sesaat,namun aku berusaha bersikap normal.

"Ada apa denganmu mengapa terus menyangkut pautkan rey dalam urusan kita,lagi pula aku dan dia tidak lebih dari teman sekamar"kataku berusaha cuek.

"Untuk mengatakan yang sebenarnya meskipun dia seorang perempuan aku rasa dia sangat tampan,bahkan aku rasa hampir menjadi lesbi saat di dekatnya" dari kata kata rachel aku tahu bahwa dia sedang memancingku.

"Eeh bagaimana bisa kamu tidak merasakan apa-apa saat kalian berduaan saja didalam kamar " tanyanya sambil menyenggol pundak ku karena aku melihat kearah lain.

Dia berusaha menggoda ku tapi aku terlalu kuat untuk hanya trik seperti ini.saat dia pergi barulah aku tersenyum saat seseorang menyebut nama orang yang kamu sukai pastilah bayang dirinya langsung muncul dalam ingatanmu bukan ?
Secara tak langsung membuatmu mengingat sebuah kenangan manis yang membuat mu tersenyum.













Hai guys setuju nggak kalau aku update tiap hari tapi gak banyak ?

Kalo iya tulis di komen ya..!!

Btw i hope you all enjoy this part
Dont forget to vote guys..!!
Karena itu bakal jadi penyemangatku untuk terus nulis

See you all at the next part
Love & hug from author

girls loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang