cinta segitiga

10.4K 42 0
                                    


Aku kembali untuk menghadap ke depan saat secara tak sengaja pandangan mata kami bertemu.

Aku malu barusan aku membentak ryan dan bilang dia gay,apakah rey akan marah ? Mungkin dia tersinggung saat aku bicara tentang kaun LGBT.Tapi tadi itu bukan salahku aku hanya mencoba menjelaskan bahwa rey tidak secabul yang mereka kira jadi aku punya alasan jika rey marah padaku.

Rey terus menatapku dan aku hanya bisa menunduk untuk itu justru sekarang dia memilih untuk duduk di bangku yang sebaris denganku,hal ini semakin membuat jantungku berdegub kencang tak menentu.entah mengapa rasanya aneh saat rey yang memperhatikanku.

Ku mencoba mencuri pandang darinya namun justru mata kami bertemu,ekspresi ku langsung kaku namun seulas senyum tulus rey mampu meluluhkan nya,dia tersenyum itu artinya dia tidak marah,aku lega dan mengusap dadaku selanjutnya aku membalas senyuman rey dengan senyuman yang lebih lebar.

Setelah kelas selesai pak dosen pun keluar dan semua mahasiswa mulai sibuk membereskan buku-buku mereka.

"Angeline...karena tidak ada kelas sore ini maukah kamu pergi kepameran bersamaku ?" Ajak adnan dengan semangat.

"Aku tak bisa pergi denganmu,aku harus bekerja di perpustakaan" balasku cuek.

"Adnan aku bebas sore ini,bisakah aku pergi denganmu ?" Tanya rachel.

"Kita bisa pergi setelah kamu selesai angeline" kata adnan yang secara tidak langsung menolak rachel.membuat rachel sekali lagi harus kecewa seolah keberadaannya selama ini tak berarti bagi adnan.

"Berhenti menggangguku..!!" Seruku pada adnan,inilah yang terjadi pada kisah cinta segitiga kami saat adnan menolak rachel akupun akan menolak adnan.

"Jangan seperti itu,jangan tunjukkan wajah marahmu padaku itu tidak lucu"

"Ohh jadi kamu ingin yang imut ? Yang imut itu ada dibelakangmu"kataku masih ketus.

"Yups,,benar rachel kita adalah yang paling imut" sahut ryan membuat rachel memasang pose bunga matahari dan bertingkah sok imut.

"Dia juga adalah ratu kampus yang paling cantik."lanjut ryan

"Tapi aku..memiliki perbedaan rasa.." kalimat adnan dijeda dibuat menggantung,dan dia mendekat kearah pundakku,
"Aku tak suka yang imut seperti itu" kata adnan padaku seraya tertawa,dia ini memang keras kepala bagaimana bisa dia lebih memilihku daripada rachel padahal aku hanya gadis biasa aku bahkan jarang berdandan,aku tak bisa memakai make up,tak bisa berjalan dengan sepatu hak tinggi,selera fashion ku juga standard.

Jika dibandingkan dengan rachel si ratu kecantikan mungkin aku tak ada apa apanya dari dia,namun mengapa adnan begitu menyukaiku ?

"Kakak adnan..aku super imut,super naiv aku hanya tidak cocok denganmu" kataku sambil menaruh kedua tangan didagu sambil bicara dengan nada sok imut.sebenarnya aku sendiri enggan melakukan nya.

"Berpura pura menjadi roro fitria hahaha "kata ryan disambut tawa mengejek dari rachel.

"Heh..jangan seperti itu" kata adnan berbalik kebelakang dan memukul kepala ryan dengan bulpen.

Setelahnya ia kembali menghadap ke depan dan tersenyum kearahku
"Kamu sangat imut dan naiv"kata adnan yang membuatku tak habis pikir mengapa dia masih tak mengerti bahwa aku ingin dia menjauh dariku.

"Adnan apa kamu tau arti batasan ?"Kataku sambil mulai mengenakan tasku,tanpa aku sadari rupanya rey dari tadi menguping pembicaraan kami dan dia mulai melirikku saat aku mengatakan hal ini pada adnan.

"biar aku jelaskan padamu,aku tak peduli tipe apa yang kau suka,aku selalu bertolak belakang dengan tipe itu" lanjutku diiringi gerakan menutup buku dengan keras

"Baik,aku suka seorang gadis yang punya kepribadian berubah-ubah"mendengar itu aku memutar bola mataku jengah mengapa dia tidak mengerti juga kalau aku terganggu dengan keberadaannya,jadi langsung saja aku berdiri hendak pergi dari ruangan ini aku sudah tidak tahan menahan emosiku ini rasanya aku benar benar mau meledak.

"Ehh angeline.." peringat adnan namun aku tak menggubrisnya aku tetap berbalik dan tak menyadari kalau ada orang didepanku jadi aku menabrak dadanya dan badan ku terhuyung hampir jatuh dari lantai kelas yang bertingkat ruangan ini didesain mirip seperti ruang kelas di china dan jepang dimana bangku-bangkunya dususun pada lantai yang berundak ini bertujuan agar murid yang duduk dibelakang juga bisa melihat papan tulis dengan jelas.

Untung saja sebuah tangan langsung menahan ku agar tidak jatuh kebawah,dan saat aku mendongak melihat siapa orang yang telah aku tabrak aku terkejut rupanya dia adalah rey,dia menjagaku dalam dekapannya senyuman nya itu juga jauh membuatku lebih tenang.sesaat kemudian aku sadar dan mulai beranjak pergi,aku ingin menghindari adnan dan rachel.

"Ehh mommy " seru adnan pada ryan itu karena seluruh kampuspun tau bahwa ryan orang yang belok.dan mereka biasa memanggil ryan mommy karena sosoknya yang keibuan.

"Namaku ryan..." balas ryan dengan nada yang dibuat buat

"Ini dua tiket untuk hari ini" kata adnan pasrah sambil menyerahkan 2 lembar kertas itu,rencananya hari ini dia akan mengajak angeline namun seperti biasa usahanya selalu gagal dan angeline semakin menjauh setiap harinya.ia binggung harus bagaimana lagi untuk bisa mendapatkan hati gadis itu semua usaha telah dia lakukan namun tak satupun yang sanggup menyentuh hati angeline.

"Untukku..?"tanya ryan antusias saat menerima 2 lembar tiket itu.

"Adnan .." panggil rachel,dia merasa pada saat seperti inilah adnan membutuhkan nya.

"Nggak papa aku bisa pergi denganmu" kata ryan mencegah temannya untuk semakin terluka,dia tahu selama ini adnan hanya menyukai angeline namun sahabatnya yang malang ini telah jatuh cinta pada lelaki bejat seperti adnan yang hanya mampu melukai perasaan rachel setiap harinya.dan ryan ingin ada disetiap saat dimana rachel sedang membutuhkan nya.









Maaf ya reader part kali ini pendek..!!

Aku harap kalian nggak kecewa,terus tunggu update an ku ya..!!
Jangan lupa vote and comment karena itu bakal menjadi penyemangat ku buat terus nulis.

Bye..see you all at the next part
Love & hug from author

girls loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang