Hatiku masih terjebak oleh namamu, logikaku masih berjuang untuk menguatkan hati agar terus membentengi diri. Kali ini aku ingin hati yang menang, ingin melihat hasil dari rindu yang dipendam. Tapi, aku menyesali telah memenangkan hati. Logikaku kecewa pada hati, logikaku marah pada hati karena terlalu berharap banyak. Logika menyesalinya, karena hati telah melukai dirinya sendiri. Pada akhirnya logika yang harus terus menerus untuk menyembuhkan hati agar bangkit. Logika yang harus bertanggung jawab atas apa yang dirasakan hati.
Untuk hati: tolong jangan buat kesalahan yang membuatmu jatuh ke lubang yang sama dengan rasa sakit yang sama. -Dari logika
Q.A
KAMU SEDANG MEMBACA
LOGIKA DAN HATI
General FictionBelajarlah dari luka dan temukan dirimu di dalam luka tersebut.