Jujur aku sangat lelah. Karena hati dan logika selalu memperdebatkan tentangmu. Antara memaafkan dan membenci, antara kembali dan pergi, antara rindu dan kecewa,aku bingung. Perasaan ini rasanya nyata, tapi logika selalu menolak apa yang hati rasakan. Aku ingin hatiku yang memenangkan perdebatan ini. tetapi, selalu ada logika yang mengingatkan tentang rasa sakit. Yah, aku pengecut mengenal rasa sakit itu kembali. Rasanya sulit untuk disembuhkan, apalagi aku harus tanggung jawab atas perasaan diriku sendiri.
Q.A
KAMU SEDANG MEMBACA
LOGIKA DAN HATI
General FictionBelajarlah dari luka dan temukan dirimu di dalam luka tersebut.