6 bulan kemudian...
Seorang siswa laki-laki menatap gedung sekolahnya yang sudah lama nggak dia lihat. Dengan senyum lebarnya, dia melangkahkan kakinya masuk ke area sekolah.
Dengan tangan kanannya yang diperban, tentu nggak membuat semangat belajarnya turun.
Hal itu menarik perhatian murid-murid yang berada disana. Ketika melihatnya, sontak sorakan senang juga tepuk tangan lansung terdengar.
"Bae Jinyoung masuk sekolah!"
Iya, dia Jinyoung, si laki-laki berkepala kecil tapi otaknya nggak kecil.
Mendengar seruan salah satu murid laki-laki yang ada di taman, dia menunjukkan senyum cerahnya.
Sambil melambaikan tangan, dia menyapa mereka semua. "Halo semua! Kangen ya sama gue."
"Masih nanya, ya kangen lah!"
Dari arah belakang, datanglah Felix dan Jeongin. Mereka berdua langsung merangkul Jinyoung begitu sampai di sampingnya.
"Udah sembuh kawanku? Masih sakit gak perutnya?" Tanya Felix.
"Bodoh, ya sakit lah. Masa habis ditembak gak sakit." Bukan Jinyoung yang bilang, tapi Jeongin.
"Iya deh iya, yang habis nyelamatin Jinyoung."
Jinyoung terkekeh pelan. "Oh ya, gimana reaksi orang-orang pas kalian berdua sekolah lagi?" Tanyanya kemudian.
"Beuh, kaget semua, Young. Mereka nyangka kita ini arwah gentayangan. Tapi sekarang mereka udah terbiasa," jawab Felix dengan nada lebaynya.
"Terus kabar Bang Woojin sama Bang Jihoon gimana?"
"Ohh, mereka baik-baik aja," jawab Felix.
"Terus kalo Hyunjin?"
"Dia dipenjara seumur hidup," jawab Jeongin. "Udahlah, daripada bahas itu, mending kita ke kelas."
"Heh, lo kan janji mau nemenin gue," kata Felix.
"Oh iya." Jeongin menepuk jidatnya lupa.
"Emang kalian mau kemana?" Tanya Jinyoung penasaran.
"Felix mau nembak Nancy, kak," jawab Jeongin sambil tersenyum jahil.
"Kok lo cepu sih!"
"Bodo amat, ayo ke kelasnya Kak Nancy. Kalo gak jadi aku mau ke kantin."
"Oke, ayo. Dadah Jinyoung."
Jinyoung geleng-geleng kepala melihat tingkah kedua temannya itu. Setelah mengambil nafas dalam-dalam, dia lanjut melangkah.
Begitu berjalan di koridor, banyak murid yang menyapanya dan mengucapkan permintaan maaf karena dulu mereka nggak percaya sama Jinyoung.
Tapi Jinyoung nggak mempermasalahkan itu. Di pikirannya, kalau Felix udah gercep, dia juga harus dong.
"Eunbin!"
Yang dipanggil menoleh. Eunbin tersenyum lalu berlari kecil menghampiri Jinyoung.
"Hai, Jinyoung. Apa kabar?" Sapanya.
"Baik, tapi masih agak sakit sih," jawab Jinyoung.
"Eum, gue mau minta maaf, ya. Dulu gue main tuduh gitu aja. Gue ngerasa bersalah banget pas denger kalo ternyata Hyunjin pelakunya dan gue malah nuduh lo. Sorry, ya."
"Sans," balas Jinyoung.
Setelah itu, mereka berdua terdiam canggung. Jinyoung yang merasa saatnya sudah tepat menatap Eunbin lekat.
"Bin, gue mau bilang, sebenernya gue-"
"Maaf ya, Young. Sebenernya gue udah ditungguin di kantin," sela Eunbin.
"Ditungguin siapa?"
"Pacar gue."
Kretek kretek
Denger suara hati yang patah gitu nggak?
"O-oh, pacar ya. Ya udah sana, gih. Kasian dia udah nungguin," kata Jinyoung sambil tersenyum kaku.
"Oke, dadah Jinyoung."
Jinyoung melambaikan tangannya dengan kaku. Begitu Eunbin sudah hilang dari pandangannya, dia menghela nafas lesu.
"Mungkin bukan saatnya," gumamnya lalu hendak pergi ke kelas.
Namun, tiba-tiba dia menabrak seorang siswi perempuan. Jinyoung dan orang itu sama-sama terkejut.
"Eh, maaf ya," ucap Jinyoung merasa bersalah.
"Iya gak apa-apa."
Cantik bener nih cewek, batin Jinyoung terpesona.
"Btw, nama lo siapa?"
"Nakyung, Lee Nakyung."
"Udah punya pacar belom?"
"E-eh, belom."
Jinyoung langsung senyum sumringah.
"Jadi pacar gue aja, yuk. Mau gak?"
Nakyung sempat terkejut. Tapi sesaat kemudian, dia mengangguk malu-malu.
Jinyoung langsung berteriak heboh.
"YESS, AKHIRNYA GUE GAK JOMBLO LAGI!"
END
Hehe, makasih yang udah baca email dari awal publish sampe tamat.
Iya tau kok endingnya aneh.
Dan makasih juga buat yang udah baca Who dan 18.00.
Aku seneng banget. Ternyata ceritaku ini banyak disukain orang.
Maaf banget kalo endingnya kurang memuaskan.
Aku ini nggak pinter bikin ending huhu :(
Udah segitu aja ngomongnya, nanti gak selesai-selesai.
Makasih semuanya.
Sampai jumpa di book berikutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] E-mail | 00Line ft. 99Line ✓
Mystère / Thriller❝Dead or Kill.❞ Dibaca setelah who dan 18.00