~11~

858 38 3
                                    

WARNING!
sekali lagi diingatkan bagi readers yang beloom baca deskripsi mungkin ya. Kalo nama-nama disini hanya minjem kecuali untuk azminya, kalo peran yang lain aku beneran cma iseng minjem karena wktu ngebuat crita ini engga tau nama apa lagi rasanya ga cocok aja. Jangan salah paham nanti ya ehhe. (belajaar loh)





Next~

Faiz memberikan satu kecupan pada pipiku sontak membuatku kaget dan memegang pipiku terpaku.

“by”,lalu faiz meninggalkanku dan menyususul abg nya.

Aku yg tadinya terpaku lalu menuju tenda dan mengambil boneka kesayanganku,boneka panda. Dan tersenyum-senyum sendiri membayangkan hal yg terjadi tadi.

“hmm,kenapa ya dia cium aku?”,aku bertanya tanya dalam batinku sambil tersenyum memegangi pipiku

“eh kok jadi mikirin dia sih,milaa jangan mikir kek gitu dosa lo kamu”,gumamku sendiri melepas tanganku,

Tibalah sahabat dan teman-temanku menghampiriku..

“woi mil,kenapa senyam senyum ndirian kamu”,tanya ara

“ha! Ih kamu ya ra,siapa juga yg senyam senyum”,ilakku

“mikirin siapa lo mil?”,aban ikut bertanya

“ini juga ikutan kepo,aku gak mikirin siapa" kok,btw kalian ngapain kesini udah siap makannya”,ujarku

“lo knp ga ikut makan mil,kan elo yg masak mienya”,balas ahkam

“aku-”,saat mau ngomong ternyata siazmi datang aku langsung mengerjap malas dan pura" mencari hal yg tak hilang.

“mil,lanjut dong ngomongnya”,

“ntar aja deh,aku keluar dulu ya nyariiii”,sejenak aku pikirkan mau mencari apa dan ternyata memang ada punyaku yg hilang yaitu gelang “gelang,ya gelang aku mau nyari gelang bentar”,ucapku beranjak keluar tenda. Saat berjalan disamping azmi aku berhenti sejenak,lalu pergi.

“tuh anak kenapa yah?”,kata aban

“ga biasanya dia kayak gitu”,heran ara
“yaudah kalian berti- eh ada azmi,kapan disini mi bukannya tadi mau tidur”,ucapku

“ini mau tidur”,azmi menjawab dengan gaya andalannya. Cuek!

“mhh,yaudah sana istirahat”,





..malam pun tiba,seluruh yg camping dihutan ini membuat api unggun kecil dan membakar jagung bersama. Mereka semua membuat lingkaran kecil dan saling berpegangan tangan sampai jagungnya matang.

In position..

Sebelah kananku awalnya ara namun ara pergi dan diganti oleh faiz ,disamping kiriku aban,setelah berselang beberapa menit ara pun kembali,disamping aban ara,disamping faiz ada azmi,disamping azmi ada ahkam,disamping ahkam ada syakir dan seterusnya..
Awalnya aku tak mengetahui yg disampingku itu faiz,karena api unggunnya belum dinyalain ya kami udah disuruh pegangan tangan.

“ban jangan kenceng" megangnya ntar ara marah loh hihi”,ejek ku dengan niat bercanda

“milaaa,udah pandai ya lo,nih tambah gue kencengin hmm gimana”,tawar aban dan melakukan hal itu langsung
Ara melihat kami yg sedang tertawa bersama,sebenarnya ga mesra sih mungkin ara berpikir seperti itu dan raut wajahnya seperti kesel.
Aban terus tertawa dengan ku,sedangkan ara yang telah muak jadi semakin kesal.

“aban”,kataku menunjuk arah ara menggunakan pandangan mata dan berusaha melepas pegangan
Tapi aban tambah erat menggenggamnya. Aban pikir aku hanya bercanda supaya melepas pegangan itu.

The Struggle Is LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang