PART 19

3.2K 202 8
                                    

Author Pov.

"Jadi Dominic dan Tessa menikah karena Tessa mengandung?."

Meggy bertanya saat selesai memposisikan gaya sebelum tidurnya, bersandar dikepala ranjang. Begitu pun dengan Ares. Jika dilihat dari sudut pandang pasangan resmi mereka sudah seperti PASUTRI, melengkapi malam mereka sebelum berkelana kealam mimpi dengan pembicaraan pengantar tidur.

"Tidak. Dominic sudah menginginkan pernikahan terjadi sebelum Tessa diketahui mengandung."

Meggy mengangguk. Ia menatap Ares yang tengah menatap langit-langit kamar.

"Boleh aku tahu sesuatu?." Mulai Meggy, pelan.

Ares menoleh, menatap Meggy seperkian detik kemudian ia kembali menatap langit-langit kamar.

"Apa?."

Jari-jari tangan Meggy saling memilin, ia sedikit ragu untuk memulai tapi jika ia tidak memulai, Meggy tidak akan mengetahui sedikit saja tentang latar belakang kekeluargaan Ares.

"Kau memiliki empat saudara. Samuel, Dominic, Bob dan Harry. Ketika kami berkenalan aku menemukan banyak perbedaan, Ares. Seperti aksen kalian, kau memiliki aksen Eropa dan Amerika, Samuel dengan aksen Amerika yang kental, Bob dan Harry aku yakin aksen mereka adalah aksen pemuda-pemuda Inggris kemudian Dominic, ia sedikit sama dengan aksenmu. Emmm pertanyaanku, apakah sebelumnya kalian menetap dinegara-negara yang kusebutkan?."

Ares tidak langsung menjawab, pria itu memejamkan matanya sejenak kemudian beralih menatap Meggy.

"Ya aksen kami menyatakan tempat tinggal kami selama ini sebelum kami memutuskan kembali ke Jerman."

Memutuskan kembali ke Jerman?. Batin Meggy.

"Apa yang terjadi?....Oppss, maafkan aku Ares seharusnya aku---."

"Tidak apa, Mage. Aku akan memberitahukan sedikit tentang kami."

Meggy mengerjap kikuk. Ia pikir ia sudah melewati batas tapi Ares nampaknya tidak mempermasalahkan keingintahuan Meggy. Meggy merubah posisinya tidak lagi bersandar, ia melipat kakinya, meletakan bantal diatas kakinya kemudian menunggu Ares memulai.

"Kami berlima bukan saudara kandung." Mulai Ares.

"Apa?!." Meggy membekap mulutnya, Ares terkekeh. Ia menurutkan tangan Meggy yang membekap mulut gadis itu sendiri, Meggy mengerjap kemudian tersenyum kikuk.

"Siapkan dirimu terlebih dahulu sebelum mendengarkanku." Ucap Ares, Meggy mengangguk.

Meggy menarik nafas menghembuskanya pelan. Jujur saja kalimat pertama Ares mengejutkanya bagaimana kalimat selanjutnya?, Ares benar Meggy harus mempersiapkan dirinya sebelum mendengarkan pria itu.

"Sudah?." Tanya Ares. Meggy mengangguk.

"Kami bukan saudara kandung, Mage. Kau menemukan perbedaan antara aksen kami dan itu mengatakan dimana kami tinggal selama ini sebelum kembali berkumpul di Negara ini. Samuel, selama hampir 30 tahun menetap di New York kembali kemari baru terhitung 3 tahun. Dominic, selama 5 tahun menetap di Indonesia tempat ia menemukan Tessa sebelum itu Dominic pernah menetap di Inggris dan Charlotte. Bob dan Harry, mereka satu tahun lebih tua darimu, 24 tahun mengabdi pada Inggris hingga akhirnya mereka selesai dengan pendidikan dan memutuskan tinggal disini." Ares menilai reaksi Meggy, sejauh ini reaksi gadis itu masih wajar-wajar saja.

"Dan aku----."

Ares menyugar rambutnya, Meggy sempat terpesona saat gerakan lambat tangan Ares menyugar rambutnya membuat rambut itu tak tertata.

"Aku menetap di New York bersama Pamanku kurang lebih selama 25 tahun. 5 tahun sebelumnya aku disini, di Negara bersama manusia paling sialan yang pernah ada."

HALFWAY TO THE LOVE (COMPLETE)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang