EXTRA PART 6

3.1K 181 26
                                    

Author Pov.

"Apa yang kau rasakan Sayang?"

Meggy menarik nafas panjang dan menghembuskannya pelan kemudian menatap Ares yang selama ini setia di sisinya.

"Gugup tapi aku juga senang."

Ares menatap penuh rasa sayang pada Meggy yang sedang berbaring di atas bankar, kedua tangannya melingkupi salah satu tangan Meggy, memberikannya kehangatan dan kekuatan menjelang proses persalinan yang akan di lakukan secara operasi.

"Aku juga merasakannya tapi percayalah semuanya akan baik-baik saja." Ucap Ares dalam intonasi yang rendah.

"Aku percaya, Dokter bilang tidak ada masalah yang berkemungkinan akan menghambat proses persalinanku. Semua akan baik-baik saja persis seperti yang kau katakan."

Ares tersenyum. Ini adalah detik-detik penantian.

"Walau pun Dokter bilang begitu tetap saja kita harus berhati-hati. Kau tahu Sayang, tiba-tiba aku sangat ingin menjadi Dokter untuk membantumu melahirkan anak-anak kita dan memastikan kalian selalu dalam keadaan baik."

Meggy terkekeh. Membayangkan Ares menjadi Dokter kandungannya sungguh menggelikan tapi itu sudah cukup untuk membuktikan betapa Ares sangat menjaga Meggy dan anak-anaknya.

"Ayolah Sayang, sudah terlambat bagimu untuk menjadi Dokterku."

"Itu hanya pemikiran sepintas saja dimana aku dilema tidak begitu percaya pada seorang Dokter tapi sekarang aku percaya, kalian akan baik-baik saja dan jika terjadi sesuatu pada kalian, rumah sakit ini akan ku hancurkan beserta medisnya."

Yeah jika itu benar-benar terjadi maka tidak akan ada yang bisa mengcegah Ares. Pria itu seakan mempunyai kekuasaan yang begitu menakutkan dan ia seakan mempunyai hak untuk menghancurkan apa pun.

Tangan Meggy yang lain terulur, membelai lingkupan tangan Ares di tangannya.

"Kau bilang semua akan baik-baik saja bukan? Jadi pertahankanlah prinsipmu."

Sial, mau tidak mau Ares menjadi begitu takut sekarang. Kondisi Meggy memang sangat baik tapi siapa yang tahu kedepannya akan seperti apa?, meski pun Ares sudah menyakinkan diri tapi tetap saja diam-diam rasa takut itu menghantuinya.

"Aku...." Dan lebih parahnya tubuh Ares tiba-tiba bergetar.

"Hei, ada apa denganmu?" Meggy merasakan getaran kuat itu. Ia menatap Ares lebih teliti dan dapat melihat reaksi luar biasa mencengangkan.

"Ya Tuhan Ares, jika kau melihat dirimu sendiri saat ini, kau sudah seperti aku yang akan melahirkan." Meggy tidak bisa menyembunyikan senyum gelinya. Dan Ares tidak bisa menampik kenyataan yang Meggy paparkan.

"Biarkan saja, tertawalah sepuasmu, ini bukti jika aku sangat mencintaimu." Tukas Ares. Ares tahu dirinya memang patut di tertawakan.

"Okey okey, maafkan aku." Meggy menarik nafas, kegiatan tawanya telah memancing semacam kontraksi kecil.

"Mereka saling menatap sebelum Ares melepas genggamannya dan beralih membelai perut Meggy. Dimana sentuhan itu terasa seperti sentuhan kasih sayang yang tidak berkesudahan. Tatapan Ares juga menyiratkan kasih sayang baik terhadap Meggy mau pun perut wanita itu.

"Aku harap anak-anak ini tidak menyulitkanmu, aku harap kelahiran mereka lancar dan ku harap kalian tidak mengalami masa-masa sulit selama proses itu." Oh begitu besar harapan Ares.

Meggy tersenyum. Betapa beruntungnya Meggy memiliki Suami seperti Ares, segala yang pria tampan itu curahkan murni dengan perasaan cintanya yang besar dan Meggy sangat bisa merasakannya.

HALFWAY TO THE LOVE (COMPLETE)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang