Flashback
20 tahun yang lalu
'Hiks..hiks'
"Pa denger suara anak nangis ya ga?"Kata seorang wanita paruh baya yang kebetulan lewat.Sebut saja Nina
"Iya ma kayak denger " jawab seorang Laki laki yang jalan bersama wanita itu.Sebut saja Nino
Mereka mencari sumber suara yang mereka dengar sebagai tangisan anak kecil.
Setelah beberapa kali menengok kanan kiri akhirnya mereka melihat sosok anak kecil di bawah pohon sedang jongkok menelungkupkan kepalanya ke lututnya dan melingkar kan kedua tangannya di lututnya.
Tanpa pikir panjang mereka menghampiri anak itu.
"Hai!!" Sapa Nino pelan sambil jongkok menyejajarkan tubuhnya dg sang anak kecil itu.
Anak itu langsung mendongak dan mencoba menghindar dari mereka karena ketakutan.Ia mendorong tubuhnya mundur tapi terhalang oleh sebatang pohon yang kokoh itu.
"Hey nggak usah takut.Kita baik kok"Kata Nina menenangkan diikuti anggukan oleh Nino hingga meyakinkan seorang anak kecil itu untuk tidak takut.
"Nama kamu siapa?"
"I-Isma" Jawabnya gugup.
"Ohh..nama yang bagus"Kata Nino sambil mengusap rambut hitamnya dan menyelipkan di telinganya.
"Oh ya Isma ini aku punya biskuit kamu mau?"Tanya Nina sambil mengaduk isi tasnya. Dan membukakan sebungkus biskuit untuk Isma.
"Ini kamu ambil kita makan sama sama"Kata Nina dan menyodorkan sebungkus biskuit yang sudah terbuka.
Isma mengangkat tangannya sejajar dengan bahunya mencoba meraba udara mencari sebungkus biskuit yang diberikan oleh Nina.
Hasil nya nihil yang ia lihat hanya kegelapan.Nina yang merasa ada keganjalanpun mengambil sepotong biskuit dan menyuapkannya ke mulut Isma.
"Isma kenapa?"Tanya Nino sambil memasukkan sepotong biskuit ke mulutnya sendiri
"A-aku gak bisa lihat om " kristal bening di matanya kembali terbentuk dan berhasil jatuh dari sarangnya.
Pasangan itu tak percaya dan melambai lambaikan tangannya di depan muka Isma.
"Unc unch gak usah nangis mau jalan jalan sama kita? Nanti kita beliin es krim"kata Nino mencoba meghiburnya.
"Gak mau om.Aku gak pantes buat jalan jalan.Yang ada nanti aku malah malu maluin kalian.Makasih udah hibur aku.Kalian pergi aja"jawab Isma sambil berdiri dan berjalan menjauhi mereka.
Saat 2 langkah berjalan anak itu tersandung batu dan jatuh.
Nino dan Nina langsung menghampirinya dan membantu nya untuk bangun.Tapi anak itu menepis tangan mereka memutuskan untuk bangun sendiri dan mengusap lututnya yang sedikit lecet."Ya ampun Isma itu lutut kamu berdarah sini tante obatin dulu"kata Nina sedikit panik dan kembali merogoh tasnya mencari betadin dan hansaplast.
"Enggak usah tante ini udah biasa.Aku udah sering ngalamin semua ini.Kalian udah terlalu baik sama aku.Aku berterima kasih banyak sama kalian.Sebelumnya gak ada yang sepeduli kalian"Kata anak itu dan mencoba bangkit tapi dicegah oleh Nino.
"Orang tua kamu kemana?"tanya Nino penuh selidik
"Ada om di rumah"
"Terus ngapain kamu sendirian di sini? Oh iya kan kamu tadi nangis ya kenapa? Kamu dimarahi ya sama orang tua kamu?"pertanyaan bertubi tubi dilontarkan sekaligus oleh Nino.
Dia begitu penasaran anak ini kan buta tega banget orang tua nya biarin sendirian.
Isma kembali berdiri tanpa menjawab pertanyaan Nino dan langsung pergi meninggal kan mereka.
"Isma!!"
"Udah pa biarin bukan hak kita" kata Nina sambil menarik lengan sang suami yang hampir mengejar anak kecil itu.
Mereka terus melihat anak kecil itu hingga hilang dari pandangan.
Voment nya jangan lupa!!