ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ ₃

6.2K 1K 230
                                    





Hallo! aku mau mengucapkan banyak terima kasih buat kalian yang udah baca dan vote cerita abal-abal ini ehehehe! it means a lot to me! thankyouuu! ❣ sorry for the typos kkk

—yupi









〰〰〰〰〰














Changbin mengacak rambutnya frustasi. entah kenapa pikirannya sangat kacau. selepas mendapat kabar felix dari seungmin, ia bergegas menuju rumah sakit.



felix pingsan. adiknya pingsan. tentu saja ia khawatir.



mungkin kalau ada mamanya disini sudah dipastikan ia akan diomeli habis habisan karena tidak becus menjaga felix.



tapi bukan itu masalahnya. ada masalah yang lebih rumit dari ini.



felix hamil. itu masalahnya.



changbin benar benar kecewa dan juga ingin marah, tapi ia tidak tau harus memarahi siapa.


felix? tidak mungkin.



entahlah, rasanya changbin tidak bisa berpikir jernih untuk sementara ini.



dipandanginya tubuh yang terbujur lemas diatas bankar rumah sakit. tidak pernah ia melihat felix sepucat ini. pipi yang ditaburi freckles itu tidak lagi merona.



tangannya meraih tangan felix pelan, seolah tangan felix akan hancur jika ia menggenggamnya leboh erat dari ini.


mengingat kata kata dokter tadi, changbin segera melepaskan tangan felix. egonya seakan mengambil alih kendali atas dirinya.











〰〰〰〰〰












“ugh-”




felix membuka matanya perlahan. matanya menyesuaikan bias cahaya yang masuk.




kepalanya pening. mungkin karena ia mengabaikan pesan changbin untuk tetap diam dirumah, bukan malah pergi ke tempat seungmin.



dilihatnya ruangan itu dengan seksama. felix tidak menemukan siapapun, hanya sebuah sticky notes yang menempel di meja dekat bankarnya.

‘lix, sorry gabisa nemenin lo sampai lo bangun. tadi gue ada panggilan mendadak buat ngajar kelas dance, sorry ya.
get well fast felixeu!’ —seungmin



felix menyunggingkan senyum tipis. ternyata seungmin yang membawanya kesini.



tapi pertanyaan felix adalah,



dimana kak changbin? apa dia tidak tau kalau felix sedang dirawat disini?



sebegitu tidak pentingkah felix bagi changbin?



ah tidak— mungkin changbin memang sedikit sibuk.



sibuk berkutat dengan pikirannya membuat felix tidak sadar saat ada seseorang masuk.



“lix, nih makan dulu” ujar changbin sambil menaruh sebungkus bubur di meja dekat felix.



reflek felix langsung menoleh.



apologia -changlix.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang