11✨

136 19 3
                                    



Nafeesa tengah bersiap siap untuk pergi ke acara temen kantor papanya. Kalau bukan karna uang jajan dua kali lipat perempuan ini tidak mungkin ikut dalam acara membosankan itu menurutnya.

"Ayo berangkat nanti keburu macet" ucap papanya.

Di dalam mobil nafessa hanya diam sambil menatap jalanan yg sudah mulai dipadati pengendara lain.

"Kak galauin cowoknya ya? " ucap devan tiba tiba.

"Sok tau anak kecil" jawabnya.

" yeee kaka masa kalah sama devan sih, devan tuh ya punya banyak degem tau kak disekolah" curhat devan.

"ga boleh maen dugem dugemman dek astaga papa gak pernah ngajarin ya" ucap papanya.

"Papa budek, devan bilang degem pah degem bukan dugem astaga" balas devan sambil mengusap wajahnya dengan kasar.

Esa dan mamanya hanya tertawa melihat kelakuan mereka berdua.

Kini mereka sudah sampai di acara temen kantor papanya. Melihat isinya saja nafeesa ingin pergi enyah sajalah pikirnya.
Setelah sesi perkenalan dengan temen papanya sebentar nafeesa meminta ijin untuk berkeliling.

"Cari udara pah sumpek di dalem" katanya


"Hati hati kak nyasar tau rasa, oh ya semoga dapet jodoh diluar ya hehehe" kata devan lalu berlenggang pergi ke tempat makanan.

Nafeesa langsung saja berkeliling di sekitar taman tapi ia tak melihat orang yg sedang berkeliling membawa minuman sehingga terjadilah aksi tabrakan tak terduga itu.

"Astaga baju gue ya ampun gimana nih" kata nafeesa.

"Maaf sekali mbak saya minta maaf mbak maaf mbak maaf " ucap pelayan itu terus meminta maaf sama dia.

Iya tak tau lagi harus apa bajunya basah dan yg paling parah nafeesa menggunakan baju warna putih.

Iya tau sendiri jika kena air maka terekspos lah baju dalamnya. Esa sangat malu sampai dia gak bisa ngejawab pelayan tadi.

Ia ingin pergi sekarang juga tapi niat itu ia urungkan ketika ada seseorang lelaki datang dan meminjami ia jas hitamnya.

Nafeesa bingung sampai akhirnya laki laki ini bilang "pake" .

Ah ia mengerti langsung saja ia memakainya dan berterimakasih sama laki laki itu.

"Makasi ya " cicit esa.

"Gapapa pake aja, gue kedalem dulu ya" ujar laki laki itu.

"Eh jasnya gimana? Mm nama lo siapa? " tanya esa.

"Oh ya nama gue Reynand, lo bisa chat gue idline gue Reynand oke" katanya lalu ia pergi.

Nafeesa tersenyum untuk pertama kali nafeesa merasakan jantungnya berdebar dengan cepat.

"Wah ini ga baik buat kesehatan jantung gue" ucapnya.

Sekarang ia tengah duduk di kursi panjang deket taman. Ia tak habis pikir akan kejadian memalukan barusan itu.

Biasanya ia akan marah tapi kali ini ia menganggap kejadian tadi itu seperti miracle.

Ya sebuah keajaiban, walaupun ia terkenal jutek judes bukan berarti ia tidak bisa jatuh cinta, hey dia juga manusia.

Hati siapa yg tidak tersentuh jika ada laki laki berparas bak pangeran datang menolong mu?

Yah meskipun hanya meminjamkan jasnya tetapi hey liat dia rela tidak memakai jasnya demi melindungimu. Setidaknya itu menurut perempuan ini.

"Loh kak esa ternyata disini devan nyariin kemana mana juga eh taunya lagi duduk sambil senyum senyum waah-"

"Baru sebentar diluar kaka udah gila gini? " cerocos devan.

"Enak aja lo, ngatain kakak sendiri gila" balas esa sambil menjitak kepala adiknya itu.

"Sakit kak ih" ucap devan sambil mengelus kepalanya

"Eh ngapain lo keluar, acaranya udah kelar? " tanyanya.

"Iya, ayoo ke mobil " ucap devan.

Sesampainya di mobil mama dan papanya sudah masuk duluan.

"Kamu kemana sih sayang" ucap mamanya.

"Itu anu cuma di taman depan itu ma" jawab esa.

"Eh ini jas siapa lagi, kamu kenapa? "
Tanya papanya.

"Tadi ga sengaja tabrakan sama pelayan bawa minuman pah " jawabnya.

"Makanya kak jalan gausah merem" celetuk devan.

Nafeesa udah ancang ancang mau tabok adiknya lagi tapi keburu disela sama mamanya.

"Udah udah jangan berantem mulu, ayo pah jalan" ucap sang mama.

Alhasil mereka diem sampai nyampe rumah pun masih diem jalan masuk kamar masih diem juga. Dasar anak anak.

Different ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang