08🎇

151 20 6
                                    


Keesokan harinya seperti biasa saat ini mereka tengah bersiap siap dirumah masing masing untuk pergi kesekolah. Ada yg sedang sarapan ada yg sudah selesai dan ada pula yg masih molor seperti lelaki yg satu ini Sandi ramadhan namanya.

Jam sudah menunjukan pukul 6:50 dan ia masih saja bergelud dengan ranjang king sizenya ini, sampai sebuah suara memecah gendang telinga lelaki tersebut.

"SANDI BANGUN ANJERR GILA YA LO INI UDAH MAU JAM 7 LO MASIH MOLOR!! " teriak wanita yg tak lain adalah sahabatnya sendiri nafeesa.

Bagaikan dikejar anjing lelaki yg bernama sandi itu langsung ngacir membawa selimut nya kedalam kamar mandi. Sungguh sandi masih belum sadar jadi selimut ia kira handuk.

Tersangka yg membangunkan sandi itu hanya menggeleng tak kuasa sambil memijit pelipisnya, tau gini ia tak akan menyempatkan untuk kesini.

Dengan langkah pasti ia akan berangkat sendiri hari ini tadinya ia kesini untuk berangkat bersama dengan sandi tapi apa yg di dapat lelaki itu malah masih santai di dalam mimpinya.

Baru saja nafeesa turun dari tangga bersamaan dengan mas raka yg sedang memakai jasnya melirik ke arahnya.

"Sandi udah bangun sa? " tanyanya

"Udah mas tadi dia lari ke kamar mandi bukannya bawa handuk dia malah bawa selimut" tutur nafeesa yg disambut gelak tawa dari orang tua sandi dan juga mas raka.

"Yaudah yaudah kamu berangkat bareng mas aja nanti kamu telat lagi" ujar mas raka

Oke nafeesa awalnya gedek banget sama sandi jadi ia dengan senang hati nerima ajakan mas raka.

Jam 7:10 menit

Sandi buru buru keluar dari rumahnya tanpa sarapan ia langsung mengambil motor matic pinknya lalu menjalankannya dengan tak selow.

"Astaga astaga mati gue hari ini matematika lagi mampus mampus" gerutunya sambil mempercepat laju motornya ini.

Sandi dengan segala sumpah serapahnya selama di jalan akhirnya ia sampai sekolah dengan selamat sentosa dan tak lupa dengan senyuman yg mengembang tapi tak lama setelah itu senyumnya langsung pudar saat melihat gerbang sudah di tutup rapat.

Bukan sandi namanya jika ia tidak mempunyai berbagai cara untuk masuk dengan selamat seperti ini.

"Pssstt mang asep ssttt mang mang psstt" panggil sandi

"Sandi kamu telat ya? Ayoo" tanya mang asep

"Gak lah sandi gak telat mang tadi sandi udah pergi motocopy surat surat nih" jawabnya

"Oh begitu ya sudah bentar mang asep bukain dulu" katanya.

mang asep pun dengan santainya membukakan gerbang untuk sandi.

"Makasi mang asep ganteng" ucap sandi lalu mengebut kearah parkiran.





Nafeesa tengah berbicara dengan Aleeya pasal dirumah sandi tadi aleeya tak kuasa menahan tawanya sandi benar benar lucu menurutnya.

"Tapi sa kasian sandi bentar lagi jam matematika, tau sendiri kan kalo ada yg telat bisa bisa"

Aleeya menaruh tangan nya di leher mengisyaratkan seperti memotong.

Sekarang giliran Nafeesa yg tertawa menurutnya alee sangat lucu saat memperagakan memotong leher dengan tangan itu sungguh.

Aleeya yg melihat itu hanya mencebikkan bibirnya saja 'padahal bener apa yg aku bilang' pikirnya.

"Huh huh.. NAFEESAAAAA!! "

teriak seseorang yg baru saja datang itu spontan semua yg berada di kelas mengalihkan pandangan mereka kearah lelaki dengan nafas tersengal senggal itu.

"Iss ck.. Apa sih lo teriak teriak gak jelas " ucap nafeesa.

-----------------

SMA Jaya Bakti

Empat pemuda yg kerap di sapa most wanted SMA jaya bakti itu kini sedang berjalan beriringan menuju kelasnya.

Pujian tak henti henti keluar dari bibir para wanita wanita yg mereka lewati.

"Ya ampun kak reynand sumpah ganteng banget, milik gue itu"

"Ya tuhan ciptaanmu sungguh indah apalagi kak Abyan kyaa ganteng gila gila"

"Kak felix bule gantengku notice me huhu"

"Kak farhan ih mirip tupai aku dirumah Gemesss"

Kalimat terakhir itu membuat ketiga dari empat orang itu tertawa terbahak bahak. Abyan yg dikenal paling kalem kali ini ia ikut tertawa cukup keras mendengar adek kelasnya berkata seperti itu.

Sedang kan sang tersangka yg di samain sama tupai hanya tersenyum ingin mencaci tapi takut dosa.

"Giliran gue aja gitu"

"Orang ganteng gini di samain sama tupai"

"Situ menghibur atau menghina sih"
Gerutunya sepanjang perjalan menuju kelas.

Ketiga temannya lagi lagi tertawa ekspresi farhan menurut mereka nista banget mereka mengakui itu.

Mengakui kalau farhan mirip tupai.

Sampainya di kelas kini mereka berkumpul di bangku reynand.

"Gue suka seseorang" celetuk reynand tiba tiba.

Ketiga sahabatnya itu hanya itu menganga, melihat reaksi teman temannya itu Reynand berdecak.

"Ck gue serius elah" ucapnya yakin

Setelah diam beberapa saat satu temannya tiba tiba berbicara.

"Gue juga suka seseorang".

Different ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang