Boyfriend? (2)

2.1K 210 4
                                    

“PARK CHANYEOL!”

Jongin berteriak sambil menepis tangan pemuda di hadapannya itu.
Sedangkan Chanyeol, dia hanya diam sambil menatap wajah gadis itu. Ia pun segera memeluk gadis itu dengan eratnya.

“Maaf, aku tidak bermaksud membentakmu!” Lirih pemuda jangkung itu.

“Lepaskan aku sialan!” Jongin terus saja memberontak di dalam pelukan Chanyeol.

Seakan tuli, Chanyeol malah mempererat pelukannya tersebut, meskipun gadis yang di peluknya saat ini terus-terusan memberontak.

“Kenapa kau lebih memilih dia, dari pada aku, Jong?”ujar Chanyeol.

Jujur ia melakukan semua ini demi mendapat perhatian dari Jongin. Chanyeol sudah lama menyukai gadis tomboy ini. Mereka sempat dekat namun Jongin tiba-tiba saja menjauhinya karena hal yang tidak Chanyeol ketahui.

“Dia lebih baik darimu, bajingan. Dia tidak pernah menyakitiku seperti mu!” kata Jongin penuh penekanan, namun tanpa ia sadari ada seseorang yang berada tidak jauh dari mereka bertiga.

Taehyung sebenarnya ingin menegur orang tersebut, namun pria itu langsung memberikan kode dengan menaruh telunjuknya di perpotongan bibirnya.

“Ekhm…”

“Tentu saja aku lebih baik darimu…”

Deg

Jongin berhenti memberontak. Begitu pula dengan Chanyeol, ia segera melepas pelukannya pada Jongin.

“Pantas saja Jongin lebih memilihku dari pada mu. Kau terlalu kasar, dude!” ujar pria tersebut,yang ternyata adalah Sehun.

Taehyung terperangah saat melihat hal tersebut. 'Jadi ini kekasih Jongin, tidak buruk! Tapi bukan kah dia guru baru itu?' pikir Taehyung.

“Sayang! Kemarilah!” ujar Sehun dengan merentangkan tangannya,seakan menyuruh Jongin untuk datang ke pelukannya.

“Cihh…setidaknya aku tidak menjijikan sepertimu!” Ucap Chanyeol sambil menatap remeh Sehun. Tapi bukan nya menghampiri Sehun, Jongin malah menghampiri Taehyung.

Tatapan Sehun yang tadinya begitu ramah dan manis, berubah seketika menjadi tatapan dingin dan membunuh. Tapi hal itu tidak bertahan lama, Sehun kembali menjadi pria yang manis dan ramah.

“Benarkah? Mungkin kau hanya iri padaku!” ujar nya dengan Aegyeo.

Jongin segera menarik tangan Taehyung dan pergi keluar dari kantin. Chanyeol pun melangkahkan kakinya mengikuti Jongin dan Taehyung, namun langkahnya terhenti saat pria yang lebih pendek 2 senti darinya itu menahan tangannya.

“Mari buktikan siapa yang lebih menjijikan, Park Chanyeol!” ujar Sehun dingin dan kemudian pergi meninggalkan Chanyeol yang sedang terbakar amarah.







“Apa dia kekasihmu?”

Itu lah pertanyaan yang dilontarkan oleh Taehyung sejak 15 menit lalu. Jongin sudah jengah melihat sahabatnya ini. Ia sudah menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Namun Taehyung tetap tidak percaya atau karena dia memang tidak mengerti meskipun Jongin sudah menjelaskannya berkali-kali? Entahlah Jongin juga tak peduli.

“Berhentilah Kim Taehyung!” bentak Jongin. Taehyung hanya mengerucutkan bibirnya.

“Tapi mengapa ia,… “

“Aku juga tidak tahu!” sergah Jongin cepat, seakan ia tahu apa yang akan dikatakan oleh Taehyung.

“Kau tak mau masuk ke kelas? Aku bosan di atap terus!” ujar Taehyung.

“Kau saja, lagi pula pria itu masih mengajar di kelasku!” jawab Jongin.

“Baiklah,kalau begitu aku pegi! Bye!” Taehyung pun pergi meninggalkan Jongin sendirian.
Hening selama beberapa saat,sebelum dering handphone Jongin berbunyi.

“Ada apa?” ucap Jongin tak sopan,

'Hari ini akan ada jamuan makan malam di rumah!'

Ujar sang ayah diseberang sana.

“Aku tak peduli!” Jongin acuh.

'Ku harap kau bisa datang,karena ada hal yang ingin ku sampaikan.'

Balas sang ayah.

“Lalu bagaimana jika aku tak bisa?”

'Aku akan mengirimkan nenek mu ke panti jompo!'

“Sialan kau!” setelah itu sambungan telpon itu terputus. Jongin membanting handphonenya ke sembarang arah.

Itulah kelemahan Jongin. Ia mungkin tidak takut dengan siapa saja dan apapun, namun jika itu menyangkut neneknya ia tidak akan bisa berkutik. Neneknya adalah harta yang satu-satunya ia miliki. Dan karena neneknya pula ia masih bertahan di dalam rumah itu.










Sehun’s pov

Awalnya aku kira aku akan merasa bosan di sekolah ini,namun aku sadar bahwa banyak hal menarik yang mungkin saja terjadi nanti. Apalagi karena wanita itu,hahh…membayangkannya saja sudah membuatku tersenyum sendiri.
Dia sangat lucu,walaupun ia sangat galak dan tomboy. Namun itu lah pesonanya.

Drrtt...

Lamunanku terganggu saat handphone yang ada di sakuku bergetar. Aku pun segera mengangkat telpon tersebut.

“Hallo!”

“….”

“Ah baiklah ayah!”

“….”

Pip

Makan malam? Di rumah saja jarang,malah mau makan bersama di rumah orang lain. Jujur aku sudah tidak betah hidup bersama ayah ku serta ibu tiriku, namun saat aku mengingat kembali apa yang telah terjadi dan telah dilalui oleh ayahku, aku kembali mengurungkan niatku.
Ia pasti sangat kesepian jika aku pergi meski ada ibu tiriku disampingnya.

Drrtt…

Ponselku kembali bergetar. Kali ini sebuah pesan singkat dari seseorang yang baru saja ku kenal. Segera ku buka pesan singkat tersebut.

From: 14xxx

Oppa,aku merindukanmu! Bisa kah kita ‘bertemu’ malam ini?!

Ahh…dasar jalang baru bertemu sekali ,sudah mengajakku melakukan one night stand. Memang semua wanita itu sama saja,MURAHAN. Tak lama kemudian aku membalas pesan wanita tersebut, sekalian aku ingin bersenang-senang malam ini.

To: 14xxx

Baiklah aku juga tidak sabar. Mari bertemu di Hotel XX!

Sehun’s pov end

Tbc

Our Contract Marriage | Hunkai vers ✔ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang