Ending

3.3K 204 15
                                    

Jongin kecewa...jelas ia berhak akan hal itu. Ia kecewa saat Sehun mengikuti kata-katanya untuk keluar. Tak tahu kah ia, bahwa Jongin hanya ingin mengetes nya saja?

"Mengapa kau pergi? Apa kau benar-benar tidak menyukai ku sejak awal? Lalu apa arti semua ini Sehun?" Jongin kembali menatap sendu foto pernikahan mereka yang tergantung di dinding kamar nya.

"Dasar sialan! Tak bertanggung jawab! Kau seharusnya membujuk ku Sehun... dan aku akan memaafkan mu."

"Ishhh" Jongin mengacak-acak rambut nya hingga sedikit kusut.

Dia sadar dia sudah menyukai pria bertubuh seksi itu. Dan sekarang sudah terlambat untuk mencoba untuk menghentikannya.

Di ambilnya ponsel yang sedari tadi ia anggurkan itu. Tak ada notifikasi apapun. Kenapa Sehun belum juga menghubungi nya?

Tokk tokk

"Jongin... makan malam dulu. Nenek sudah memasakkan makanan kesukaan mu." Jongin segera bangkit dari kasurnya. Mungkin makan malam tak buruk juga. Dia mungkin bisa melupakan soal Sehun nanti.






"Kapan ayah akan mengambil barang-barang ku?" Meski masih marah dengan sang ayah, Jongin berusaha untuk melupakan hal tersebut. Ayah nya tak salah...hanya saja cara yang ia gunakan sedikit menyakitkan.

"Besok. Lagipula suami mu- maksudku Sehun sudah keluar dari rumah itu."

"Benarkah? Kapan?"

"Sesaat setelah kau menyuruhnya keluar. Dia bilang dia merasa bersalah jika terus-terusan berada di rumah itu." Jongin menggigit sumpit nya. Dia berpikir jika Jimin memang benar-benar merasa bersalah, seharusnya pria itu bisa lebih bersungguh-sungguh untuk minta maaf pada nya. Bukannya malah lari seperti ini.

"Dia tak menanyai ku?" Ayahnya membalas dengan gelengan.

"Brengsek-"

"Jongin!" Jongin menghentikan kata-katanya saat sang nenek menegurnya.

"Kau mengharapkan ia menanyaimu? Lalu mengapa kau mengusirnya?"

"Aku kan sangat marah saat itu! Seharusnya dia berusaha lebih keras lagi nek!" Ujarnya bersungut-sungut.

"Tapi seperti nya dia benar-benar tak menyukaiku sama sekali..." lanjutnya lirih.

Sang ayah dan nenek nya hanya menghela nafas panjang. Mereka bersyukur karena Jongin sudah kembali seperti dulu. Jongin yang kasar dan polos mereka sudah kembali. Sudah hampir seminggu ini Jongin murung dan menangis di kamarnya. Dan mereka lebih bersyukur lagi saat Jongin sudah mulai bersikap lebih dewasa dengan memaafkan ayahnya.

"Ayah akan memberitahu Sehun nanti."

"Ayah... nek, ayah kembali mengganggu ku!" Neneknya hanya memutar bola matanya malas. Satu lagi perubahan dari Jongin...ia menjadi sangat manja.

"Cepat habiskan makanan mu. Lalu pergi tidur. Kau harus mempersiapkan dirimu untuk tahun ajaran baru nanti."

Jongin bahkan lupa jika seminggu lagi ia akan memulai masa kuliah nya. Kalian pasti terkejut... tapi berkat Sehun ia berhasil di terima oleh Universitas Ivy walaupun dengan hasil yang sangat standart.

"Itu masih satu minggu lagi nek...lagi pula ayah yang akan mempersiapkan segala kebutuhan ku." Jongin menaik turunkan alis nya pada sang ayah.

"Baiklah...untuk anak ku, apapun akan kulakukan."






Setahun  kemudian.

Jongin terlihat berjalan terburu-buru di koridor kampusnya. Tangan nya di penuhi oleh tumpukan kertas dan gulungan karton berwarna putih. Tujuannya hanya satu, yaitu ruang sang dosen yang berada di lantai 2.

Our Contract Marriage | Hunkai vers ✔ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang