#1

11 0 0
                                    


Violet sedang duduk di bangku yang berada di taman kampusnya, Seoul National University. Ia terlihat sedang memperhatikan seseorang dari kejauhan.

"Melihatnya tersenyum seperti itu, entah kenapa membuatku juga merasa bahagia. Gilberth oppa, ku harap aku selalu bisa melihatmu tersenyum seperti ini."

Ternyata Violet sedang memperhatikan Gilberth, salah satu kakak seniornya (Sunbaenim) yang juga satu jurusan dengan Violet, yaitu Humanities and Social Science (Humaniora dan Ilmu Sosial).

Sekilas tentang Gilberth, ia adalah pria populer terutama di kalangan wanita. Ia memiliki wajah yang tampan, senyum yang manis dengan dua lesung pipinya, serta suara yang merdu. Ia adalah mahasiswa angkatan 2015.

Sedangkan Violet adalah seorang gadis lembut yang pemalu. Tidak seperti teman-temannya yang sering nongkrong di kampus ketika tak ada lagi mata kuliah, Violet akan langsung pulang ke rumahnya ketika tak ada lagi kepentingan di kampus.

Tidak heran jika ada orang yang mungkin tidak mengenalnya, terlebih Violet tidak suka menonjolkan dirinya di hadapan banyak orang, terutama kalangan pria. Ketika kuliah telah selesai, Violet lebih memilih untuk pulang melakukan hal yang ia sukai seperti mendengarkan musik, nonton, membaca, atau melakukan pekerjaan rumah seperti mencuci atau memasak..

Violet mulai mengenal Gilberth di akhir semester 2, tepatnya setelah di adakannya sebuah kegiatan bakti sosial yang rutin mereka lakukan. Saat itu ia hanya sekedar mengetahui Gilberth, hingga pada suatu saat dimana Gilberth menghampirinya dan mengobrol dengannya, tiba-tiba saja Violet merasakan sesuatu yang berbeda.

Saat itu Gilberth menghampirinya, ia berpikir bahwa Violet adalah relawan dari fakultas atau universitas lain dalam kegiatan bakti sosial tersebut. Hal itu karena ia jarang melihat sosok Violet di kampus. Sejak saat itu, Gilberth dan Violet menjadi lebih dekat dan mereka sering berbagi cerita. Mereka bahkan saling bertukaran nomor handphone dan mulai berkomunikasi melalui chat. Entah bagaimana dan kenapa, munculah perasaan cinta dan sayang dari dalam hati Violet.

Namun Violet bingung bagaimana ia menunjukan dan menyampaikan perasaan itu. Terlebih lagi ketika ia sadar bahwa Gilberth di kelilingi oleh banyak wanita cantik dan juga populer. Sedangkan ia hanyalah wanita biasa yang sederhana. Ia menjadi minder, ia berpikir bahwa sepertinya ia terlalu berharap untuk bisa bersama dengan seorang pria seperti Gilberth.

Walaupun ia dan Gilberth semakin dekat, tetap saja ia merasa bahwa ia hanyalah sekuntum bunga layu di antara banyaknya bunga. Namun tak dapat di pungkiri, harapannya tentang Gilberth memang begitu besar. Gilberth mungkin tidak tahu, betapa bahagianya Violet ketika mereka sedang bersama. Tanpa ia sadari, ia bahkan sering menyebut Gilberth di dalam doanya dan berharap bahwa Tuhan selalu menjaganya. Saat itulah ia sadar, bahwa ia benar-benar mencintai Gilberth.

How Would You Feel?Where stories live. Discover now