#2

9 0 0
                                    

Gilberth mengajak Violet untuk pergi ke sebuah cafe, disana mereka duduk berdua dan mengobrol tentang hobi dan cerita mereka selama di kampus. Setelah cukup lama mengobrol, mereka pun terdiam sejenak.

"Aku tidak menyangka, bahwa aku bisa pergi dan duduk berdua bersama oppa di tempat seperti ini." Kata Violet.

Bagaimana tidak, Violet adalah seorang gadis pemalu, seorang anak rumahan dan biasa saja. Bisa pergi bersama seorang pria yang ia cintai, pria yang di sukai banyak wanita. Ia bahkan sempat merasa tidak percaya diri ketika Gilberth mengajaknya untuk jalan berdua.

"Aku juga tidak menyangka kita bisa sedekat ini." Gilberth tersenyum.

"Sepertinya oppa benar-benar suka dan jago memainkan game yah. Oppa juga pernah mengikuti turnamen dan menang. Sejak kapan oppa suka bermain game?" Violet sedikit malu-malu.

"Sepertinya sejak oppa berada di bangku SMP. Dulu oppa adalah seorang pria kutu buku, suka membaca buku. Oppa juga tidak senang berada terlalu dekat dengan wanita. Ketika mereka duduk di dekatku atau memegang tanganku." Jelas Gilberth.

"Benarkah? Apakah itu berarti oppa juga tidak senang denganku?" Violet sedikit terkejut.

Ia juga heran, ternyata seorang pria yang populer di kalangan wanita itu justru tak suka jika terlalu dekat dengan wanita-wanita.

'Haha tidak, bukan seperti itu. Hanya dengan orang-orang tertentu. Nah coba lihat, orang-orang itu pasti sedang bermain game." Gilberth mengarahkan kepalanya kepada beberapa orang yang duduk dan memegang ponselnya.

"Bagaimana jika kita juga bermain game, coba kamu main deh." Lanjut Gilbert.

Violet pun terkejut. Ia sedikit salah tingkat dan malu. Ia juga bermain game, tapi tentunya tidak sejago Gilberth.

"Bagaimana kalau oppa saja yang main, oppa kan jago. Aku gak jago hehe." Kata Violet.

Namun Gilberth tetap mengingikan Violet bermain game dan melihatnya.

"Tak masalah, coba saja main. Nanti oppa ajari deh sampai jago."

Violet pun mengeluarkan ponselnya dan mencoba untuk memainkan sebuah game. Sambil bermain, Gilberth menjelaskan banyak hal tentang cara bermain dan fungsi items yang ada pada game itu.

Entah kenapa Violet merasa senang dan bahagia, ia merasa bersyukur bisa bertemu dengan seseorang seperti Gilberth. Rasanya ingin sekali menghabiskan banyak waktu bersama Gilberth.

How Would You Feel?Where stories live. Discover now