❤❤❤
Sekarang gue berada di ruang dimana Kak Surya dirawat. Disini ada orang tua gue, orang tua Kak Surya dan juga Bang Arya. Kondisi Kak Surya sendiri sekarang sudah mulai membaik. Bahkan, yang tadinya dia belum kuat untuk duduk dari posisi berbaringnya. Sekarang dia sudah bisa. Luka diwajahnya juga mulai mengering. Dia juga sudah lebih fresh dari sebelumnya.
"Na, sini deh." Ucapnya yang tengah duduk diatas brankarnya. Gue sedang berbincang dengan Bang Arya di sofa. Gue tersenyum dan mengangguk.
"Ada apa kak? Ada yang mau diambilin? Ke toilet? Mau pipis?" Ucap gue setelah sampai di samping bankarnya.
"Ish, apaan sih. Emang gue kalo manggil lo cuman karena butuh sesuatu?" Tanyanya.
"Siapa tahu, gitu." Gue cemberut menggembungkan pipi. Iya lah, gue niat baik. Eh, dianya malah gitu.
"Tuh, kan, makin ngegemesin kamu mah." Ucapnya seraya mengacak rambut gue gemas dengan tangan yang bebas infus.
"Ih, aku-kamuan." Dengus gue.
"Ngga apa kali, yang." Ucapnya lagi.
"Lah, lo kenapa sih, kak? Aneh gini, padahal tadi siang belom separah ini deh." Ucap gue heran. Asli, gue jijik sama panggilannya dia. Ehehe.
"Ngga apa kok, pengen aja." Jelasnya. Gue mengangguk.
"Gimana sekolah ngga ada gue? Kesepian kan lo?" Tanyanya.
"Ngga, geer gitu." Dusta gue, emang bener sih. Sepi kalo ngga ada dia. Apalagi kalo lagi di kantin.
"Boong kan lo." Balasnya. Gila Kak Surya, baru aja sembuh belum juga sembuh total. Ngeselinnya malah bertambah.
"Iya - iya. Ada yang kurang kalo ngga ada elo." Jawab gue menunduk. Detik berikutnya, orang yang ada di ruangan itu terbahak. Njir, gue diketawain bonyok gue sama calon mertua.
"Asik, ada yang kangen."
"Lah, siapa juga yang kangen? Perasaan, gue cuman iyain ucapan lo yang kesepian tadi." Balas gue.
"Ganggu nih, Pa, Ma. Om, Tante, mending kita keluar aja. Ngga enak nih, jadi nyamuk. Kantin yuk." Cetus Bang Arya dan semua yang diajak pun mengangguk.
"Pada keluar kan kak, elo sih." Gerutu gue seraya memukul pelan lengannya. Dia meringis. Entah, apakah mengenai lukanya atau tidak.
"Sakit, Na." Keluhnya.
"Mana yang sakit? Maaf.." Lirih gue seraya mengusap lengannya yang tadi gue pukul.
"Gapapa kok, masih sakit kalo lo ngacuhin gue, Na." Balasnya disertai seringainya.
"Gaje dah lu, kak." Cibir gue.
Gue menghabiskan waktu malam itu bersama Kak Surya. Berhubung besok hari sabtu dan itu libur. Canda dan tawa memenuhi ruangan ini. Rasanya ngga ada kejadian yang memilukan belakangan ini.
"Na?"
"Iya, kak?" Tanya gue seraya bangkit dari duduk gue.
"Boleh peluk?" Tanyanya menatap gue. Gue kaget bukan main. Kak Surya memang seperti itu, untuk urusan bergendengan tangan saja kami masih pikir dua kali. Namun, biarkan sajalah itung - itung hadiah karena keadaan dirinya sudah mulai membaik. Hmmm. Oke lah, gue pun mengangguk.
"Makasih." Ucapnya yang membuat gue mengerutkan dahi.
"Gue sayang sama lo, Na." Ucap Kak Surya. Dengan mendekap gue begitu erat.
"I know, kak." Balas gue mengangguk. Setelah itu, hanya keheningan yang menyeliputi kami. Gue mencoba melepas pelukan Kak Surya, karena memanh sudah cukup untuk memenuhi keinginannya itu. Tetapi, dia malah semakin mengeratkan pelukannya.
"Kak.." Tetap saja tidak ada reaksi darinya.
"Lo udah ngga sayang sama gue?" Tanyanya dengan suara lirih.
" I love you more, kakakku sayang." Ucap gue akhirnya. Jadi, dia memang menunggu jawaban dari gue? Astaga.
"Nah, kan masih jelas." Balasnya seraya melepaskan pelukannya. Seulas senyum terbit diwajah tampannya.
"Makasih. Udah mau nerima gue apa adanya. Gue bener - bener sayang sama lo, Na." Ucapnya begitu lirih.
"Iya, kak. Vian juga makasih banyak sama kakak. Kakak mau milih Vian. Ya, walaupun Vian ngga ada apa - apanya sama penggemar kakak diluar sana." Balas gue.
"Malah gue yang ngga ada apa - apanya, Na. Cowok Galaksi banyak yang suka sama lo. Cuman mereka kalah cepet sama gue." Ucapnya disertai kekehan yang begitu menawan. Ngga kuat ih, dia ganteng banget.
Dan hari itu, tepat malam itu gue habiskan bersama orang tersayang gue. Kak Surya. Orang tua gue dan keluarga Kak Surya.
Gue happy banget milikin mereka sekarang. Dan gue harap itu untuk sekarang, besok dan selamanya. Gue sayang kalian.
Viana Putri
❤❤❤
Ini kok ngga nyambung ya😞
Voment sajo lah❣
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior My Boyfriend
RandomSurya Saputra, seorang cowok yang terpandang di SMA Galaksi. Memiliki jabatan ketua OSIS dan kapten tim basket membuatnya semakin digilai cewek disana. Wajah yang tampan dengan tatapan yang tajam membuatnya semakin menawan. Tapi, dia adalah sosok ya...