Evil New Wife Seduces Hubby

bab 96

"Kamu ingin mati." Ibu Zhen menegur Lu Jian.

Dia menghentikan langkahnya dan berbalik. Lu Jian tahu itu bodoh baginya untuk berperilaku irasional di sini tanpa mengetahui apa pun kecuali hatinya yang sekarang berdebar karena istrinya tidak bisa mengendalikan tindakannya.

Sulit baginya untuk bersikap seperti dirinya yang rasional. Semua perubahan ini dan masalah yang tidak diketahui telah mengaburkan pikirannya. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya?

Semuanya membingungkan.

Shen Ya bisa melihat konflik di wajah Lu Jian. Meskipun dia gembira melihat kebingungan dan kesedihan, hatinya tidak nyaman melihatnya seperti itu. Bagaimanapun, dia bersikap seperti ini karena dia khawatir tentang Zhen Xiu.

Jelas dari tindakan bodoh itu bahwa dia tanpa berpikir apa-apa hanya ingin melihatnya lagi.

Shen Ya tidak pernah berpikir bahwa dia akan melihat sisi baru dirinya. Dalam hatinya, Lu Jian selalu menjadi alat tanpa emosi yang tidak peduli tentang orang-orang di sekitarnya selama dia mencapai tujuannya.

"Lu Jian, tenang." Shen Ya meletakkan tangannya di pundaknya untuk menunjukkan dukungan kepadanya. Dia juga khawatir tentang Zhen Xiu tetapi pikirannya memercayai Ibu Zhen, tidak seperti Lu Jian.

Ibu Zhen tanpa membuang nafasnya memberi tahu mereka tentang segala sesuatu yang terjadi di dalam ruang roh. Dia tahu bahwa sikapnya yang kejam terhadap Feng Tian mungkin mengejutkan keduanya, tetapi dia adalah orang yang jujur ​​dan ingin mengklarifikasi semuanya dari awal.

Shen Ya dan Lu Jian tercengang setelah Zhen Ying Yue selesai berbicara seluruh acara di dalam ruangan. Shen Ya melihat sisi baru bibinya yang paling ia hormati di dunia ini, tetapi tidak ada perasaan negatif terhadap Ibu Zhen di dalam hatinya. Jika dia dalam kondisinya maka dia mungkin tidak begitu baik hati terhadap Feng Tian.

Di sisi lain, Lu Jian akhirnya menyingkirkan kekhawatirannya. Jelas sekarang bahwa semua yang dilakukan Ibu Zhen adalah untuk kepentingan putrinya. Dia sekarang dapat bernafas dengan benar setelah memastikan bahwa istrinya tidak dalam bahaya lagi.

"Dia akan bangun setelah tiga hari dan sampai saat itu kamu tinggal di kamar masing-masing."

Bunda Zhen dengan sopan memerintahkan mereka. Dia tidak ingin melihat kecelakaan yang terjadi di sini di aula leluhur yang mungkin membawa ayahnya Zhen Huang kembali ke negara itu. Dia tidak ingin melihat ayahnya sebelum perawatan lengkap Zhen Xiu.

Ayahnya Zhen Huang tidak akan suka jika dia melihatnya lagi bersama putrinya.

"Bagaimana kita bisa duduk dan bersantai?" Shen Ya menentang gagasan ini. Lu Jian diam-diam berdiri di sana tanpa mengakui perintah Ibu Zhen. Aura dinginnya yang keluar darinya adalah indikasi yang jelas bahwa dia tidak bermaksud mengikuti aturannya di sini.

Mempercayai Ibu Zhen adalah satu hal tetapi tidak mengkhawatirkan istrinya adalah hal lain dalam buku hariannya.

Dia siap untuk mematuhi perintah Ibu Zhen jika dia bisa memperlakukan istrinya kembali tetapi dia tidak akan pernah pergi dan menikmati hidupnya sambil mengetahui bahwa istrinya, cintanya bertempur di pintu kematian.

Dia tidak begitu irasional. Sebelumnya dia bisa mengeraskan hatinya karena dia tidak merasakan apa-apa terhadapnya tetapi sekarang dia telah merasakan emosi yang sangat kuat untuknya; dia tidak bisa diam-diam pergi begitu saja.

Dia tahu bahwa dia egois.

Sebelumnya dia tidak peduli padanya dan sekarang dia tiba-tiba memiliki perasaan untuknya; dia khawatir.

Itu benar tetapi dia tidak bisa begitu saja mengubah masa lalunya. Yang bisa dia lakukan sekarang adalah belajar dari kesalahannya sebelumnya.

"Aku akan menunggu."

Ibu Zhen tertegun. Mereka berdua menyia-nyiakannya dan waktu mereka dengan berdebat tentang masalah ini.

"Ya kecil dan Tuan Lu, aku tahu kamu khawatir dengan putriku tapi tolong pahami situasiku juga. Kamu bisa masuk ke dalam aula karena gelang batu giok darah tetapi karena kalian tidak benar-benar terkait darah dengan kami. Itu akan segera dikosongkan. "

Ibu Zhen dengan jelas memberi tahu mereka alasannya mengirim mereka pergi. Itu karena dia takut mereka akan tersedot oleh dinding kamar itu jika perlindungan dari gelang giok menguap.

Karena tidak berhubungan dengan darah, mereka hanya bisa menggunakan gelang giok ini untuk bergerak di sekitar tempat ini.

Gelang ini tidak menjamin perlindungan penuh untuk mereka. Ini akan kehilangan efeknya jika mereka terus tinggal di sini selama tujuh hari penuh. Itu hanya bisa bertahan selama empat hari. Saat ini, dia hanya memiliki gelang ini untuk mereka gunakan sampai sekarang.

"Kamu harus pergi dan menunggu di wilayah luar. Ada kamar untukmu beristirahat." Ibu Zhen memberi tahu mereka tentang pengaturan sebelumnya yang dilakukan olehnya untuk tamu yang tidak berhubungan.

Lu Jian tidak banyak protes setelah mengetahui alasan mengirim mereka.

"Kapan kita diizinkan kembali?" Dia bertanya padanya tanpa kehilangan akal lagi. Kali ini dia tidak akan kehilangan ketenangannya.

Bunda Zhen menghargai sikapnya yang dingin dan menyetujui dia sebagai pribadi.

"Setelah Yueer bangun, aku akan memberitahumu dan kemudian kamu bisa kembali dan bertemu dengannya."

"Baiklah, bibi. Kita akan pergi sekarang." Shen Ya setuju.

Mereka meninggalkan ruangan tanpa memberi masalah pada Ibu Zhen. Mereka tahu bahwa ini bukan saatnya untuk berdebat tanpa alasan.

Ibu Zhen tidak melihat mereka dan segera kembali ke dalam ruang roh.

Di sana dia melihat bahwa energi kacau di dalam ruangan hampir tidak ada. Tubuh baru putrinya sudah terbentuk dan tubuh lama sudah transparan, seperti roh.

Keduanya adalah wujud nyata putrinya. Semangat setengah manusia dan setengah surgawi.

Selama kematiannya sebelumnya, itu secara paksa dikeluarkan dari tubuhnya.

Di sisi lain, Feng Tian masih bertarung dengan tekanan. Darah merah gelap mengalir keluar dari mulutnya dan dia nyaris hidup.

Zhen Ying Yue terkejut melihat dia berdiri di sana masih hidup. Menurut buku-buku, yang ditinggalkan oleh mendiang suaminya, Feng Tian harus diserap oleh dinding orbital.

Itu benar-benar aneh. Kenapa dia masih bisa menerima tekanan dari dinding orbital?

Bukankah dia orang yang membunuhnya lebih tua?