03 Who?

101 15 1
                                    

Alur kehidupan terlalu sulit untuk ditebak. Tidak semua cerita yang kamu alami dikehidupan nyata berakhir dengan kehidupan yang bahagia. Ingat, takdir tidak sebaik itu.

Bermimpilah selama kamu masih bisa bermimpi, tapi ingat satu hal, kamu tidak bisa mengharapkan lebih dari apa yang kamu mimpikan.

.
.
.

Ada mulmed, puter yaa, pas banget sama part ini.

Happy reading♡

Aku berjalan bersamanya. Kita hanya saling diam, menatap lurus kearah jalanan,
Hingga Taehyung loncat kearah jalanan berlubang, yang dipenuhi genangan air hujan. Sehingga mengenai hoddieku.

Ya, hoddieku jadi kotor.

"Aishhh jinjjaa...
Heii bodoh! Karena kau, hoddieku jadi kotor! Inikan dipakai besok jugaaa!"

Aku membentaknya dengan nada merengek, dan ia menanggapinya dengan sebuah tawaan.

"Hahahaha..." Ia tertawa sangat keras

"Ahh... Kau sudah mulai brani rupanya. Akan aku balas kau!"
Aku berbicara didepannya, seakan menantangnya dengan tangan yang di lipatkan di dada. Sampai ia berhenti tertawa.

"Coba saja kalau berani! Weee."

Taehyung memberikan ekspresi meletnya yang menggemaskan, sebelum ia berlari.

"Heii Taehyung! Sini kauu!"

Taehyung berlari, aku mengejarnya.
Kami berlari, seakan tak memperdulikan sekitar yang memandang kami iri.
Kami berlari, layaknya seorang anak kecil yang berkejar-kejaran dengan riang.
Kami terus berlari, hingga Taehyung berhenti.

"Rumahmu di mana sihh?"

Ia bertanya dengan suara yang terengah-engah, dengan tangan yang ia tumpukan kelutut.

"Aaaahh... Rumahku bukan kearah sini."

Aku menepuk keningku. Bagaimana bisa? Daerah ini saja aku tidak mengenalnya.

Taehyung mengernyitkan dahi, mungkin ia juga bingung.

"Kau yakin?"

"Aku yakin, aku saja tidak tau ini di mana."

Aku melihat sekitar, mungkin ada yang ku kenal, tapi aku tak menemukan satupun tetangga, atau bahkan orang yang aku kenal.

"Kalau begitu, kita beli eskrim dulu."

Taehyung berjalan meninggalkanku.

"Heiii! Bagaimana bisa! Inikan sedang hujan."

Aku menyusulnya dengan nada membentak.

"Kau ini crewet sekali. Kalau tidak mau, yasudah, toh aku jadi tidak rugi. Nanti kau tidak boleh minta punyaku!"

"Y-yyasudahlahh... Belikan saja. Tapi setelah ini kau janji, harus membantuku untuk pulang."

Dia hanya tersenyum. Senyuman yang sangat manis.

'Ya tuhan.'

Aku membuang muka, menjauhi senyuman yang manis itu.

*******

Aku dan Taehyung terus menjilat-jilat eskrim. Aku tak tahan, karna tak makan siang juga, aku jadi sangat nafsu walau hanya memakan eskrim.

Taehyung yang sedari tadi gemas melihatku begitu nafsu, hingga tak sadar bahwa bibirku di penuhi oleh eskrim.

"Kalau makan pelan-pelan. Sini aku bersihkan."

 Am I Wrong?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang