"Gimana belajarnya tadi?" tanya Refa padaku saat kita sedang di kantin kampus ini.
Saat ini sedang jam istirahat. Dan aku sedang bersama Refa disini. Aku duduk berhadapan dengannya sambil memakan makanan.
"Alhamdulillah lancar, aku bisa paham" jawabku dengan senyum
"Kau bagaimana?" Aku ikut menanyakannya
"Lumayan" jawabnya singkat sambil mengutak atik makanan didepannya
Kenapa?
"Kamu, ga nyaman?" tanyaku serius padanya
Dia tidak langsung menjawab. Dia malah memakan sedikit makanannya dulu lalu sedikit tersenyum.
"Ngga, ga papa" katanya dengan senyum tidak ikhlas. Aku bisa membaca ekspresinya.
"Kenapa Fa?" tanyaku lagi memastikan keadaannya
Dia hanya menggeleng. Tapi aku terus menanyakan pertanyaan itu padanya. Dan akhirnya dia menjawab
"Mereka mungkin belum bisa ngertiin aku sepenuhnya" katanya
Aku kaget.
Jadi maksudnya?
"Kamu ngga dibully atau semacamnya kan?" tanyaku lagi yang semakin khawatir akan keadaannya sekarang
"Haha engga lah engga, aku mungkin belum bisa ngajakin mereka ngobrol grogi soalnya" ucapnya sambil memainkan sendok dan pisau ditangannya
Aku mulai diam mendengar pernyataannya tadi.
Ada yang ga beres. Batinku
"Oh iya abis makan kita liat mading yuk!" ajaknya
"Oke" balasku singkat
Kita selesai makan. Dan langsung pergi dari kantin buat liat mading. Ada berita apa aja.
"Gede banget ya bangunan ini" ucap Refa benar benar takjub
"He'eh wajar sih" balasku meladeni ucapannya tadi
Em...
Didepan mading ternyata lagi banyak orang. Jadi kita tunggu biar agak lowong gitu. Lumayan awet juga sih macetnya tapi lama kelamaan ada yang pergi dan jadi agak lowong gitu kan."Oh ini kayaknya daftar alumni tahun ini yang sekarang sukses besar ya" kata Refa sambil menunjuk kertas berisi nama nama mahasiswa yang telah lulus dan sukses beserta fotonya
Aku hanya meng'Iya'kan saja. Dan aku melihat lihat apa saja isi mading disini sampai aku tertarik membaca sesuatu yang ada dipojok kiri bawah mading ini.
"Ugly student today?" kataku membaca judul bacaan di mading ini
"Apaan?" tanya Refa lalu ikut membaca
"Kayanya mereka kepergok sama pihak sekolah ngelakuin hal yang ga pantes trus diumumin di mading ini, mahasiswa yang kepergok semuanya diskros" kataku membaca inti dari beritanya
"Gitu ya? Bukannya disini pergaulan emang agak bebas?" tanya Refa padaku setelah kubacakan berita itu
"Gatau juga sih" kataku tanpa mengubah pandanganku dari berita ini
Ngelakuin apaan emang? Batinku
"Eh astaghfirullah" aku beristighfar
"Kenapa?"
"Engga, ga papa"
"Ya udah, udah liat mading jalan lagi yuk!" ajak Refa menarik tangan kananku dengan paksa untuk segera meninggalkan mading.
~
"Can't you stop doing this?"
(Tidak bisakah kamu berhenti melakukan ini?)"Sorry mom"
(Maaf bu)"My child isn't like that! My child isn't like that!"
(Anakku tidak seperti itu! Anakku tidak seperti itu!)"I'm so sorry mom"
(Maafkan aku ibu)Suasana disini, berbeda. Ibunya menangis. Dan anaknya hampir melakukan kesalahan fatal. Hampir. Dan sayangnya lagi, ibunya memiliki riwayat penyakit jantung. Jantungnya mudah lemah. Dia tidak ingin kalau sampai harus kehilangan ibunya. Tapi, terkadang dia sendiri yang membuat nyawa ibunya dalam bahaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I am Moslem
RandomIslam dan yang bukan. Indonesia dan Inggris. Berawal dari 'Terserah, tidak peduli' menjadi... satu hati. Dalam bidang yang berbeda. Arsitektur dan kedokteran. Mencoba saling mengerti dan memahami satu sama lain. Menutupi kelamnya masalah pribadi. ...