Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam penuh bintang menemani Changbin dan Heera saat ini.
Sebuah sofa usang yang masih layak pakai mereka duduki, di rooftop sebuah bangunan pinggiran kota.
Changbin duduk tepat di sebelah Heera. Mereka sama - sama terdiam, menikmati indahnya malam.
"Langitnya indah banget malam ini."
Changbin menoleh ke samping kanannya lalu tersenyum.
Heera yang masih menatap ke arah langit kini mengalihkan pandangannya, ke sebelah kirinya.
Wajah Changbin yang kini menatapnya berhasil membuat Heera tersenyum.
"Bin, sering - sering senyum. Kk suka lihat nya."
Changbin kini tersenyum lebih lebar, "Kk pinter nge gombal ya."
Heera menyipitkan matanya, "Eyy mana ada. Kk ngomong jujur tahu."
Changbin diam dan masih menatap Heera. Dan kini adu tatap yang terjadi.
"Kamu kenapa sih Bin? Lihatin kk segitunya."
Heera menyerah, lalu kembali memandang bintang di atas.
"Karna Changbin suka."
"Eh?"
Heera langsung menoleh ke arah Changbin yang masih menatapnya lekat.
Seolah sama sama terbius, mereka masih menatap satu sama lain.
Dan entah siapa yang memulai, bibir mereka bertemu. Hanya menempel, bukan sebuah lumatan. Sampai Heera yang kini sadar, langsung memutus bibir mereka dan kini menghadap ke arah kanan.
Menghindar
Itulah yang mereka lakukan sekarang. Sampai Heera akhirnya berdiri.
"Bin k- kayaknya kita pulang aja, soalnya udah malem. Besok kamu juga sekolah."
"I-iya kk. Kita pulang aja."
Dan malam itu berakhir dengan Heera yang tak bisa memejamkan matanya dan juga hal yang sama terjadi pada Changbin.
