"Kenapa?"
Daniel tetap menunduk, tidak merespon pertanyaan Sana yang kini sedang menyilang kakinya di kursi sembari menatap Daniel tajam.
Sana tidak suka ketika Daniel minum alkohol, beruntung kemarin Sewoon menolak untuk menuangkan lebih banyak lagi ketika Daniel mendesaknya, Sana sudah terlalu hafal: Daniel yang mabuk berat merupakan versi terburuk dari pria bermarga Kang itu, ia tak akan bisa dikontrol.
"Gak ada-apa."
Daniel berbohong, sekali lagi, Sana sudah terlalu hafal, dari cara Daniel mengetuk-ngetukan jarinya ketika gugup, atau dari matanya yang berkedip terus menerus, Daniel menahan tangisannya.
"Jangan bohong, dan."
"Emang gak ada apa apa, Sana!" bentak Daniel sambil berdiri dari kursinya.
Sana terdiam, maju beberapa langkah sebelum memeluk Daniel yang sekarang, menangis.
Daniel melingkarkan tanggannya di pinggul ramping Sana, lalu terisak, keras, dan semakin keras.
Rasanya sesak, tapi untungnya Sana ada disana.
Setiap Daniel bilang, "gak ada apa-apa", Sana selalu tau dia berbohong, she can see through his white lies.
Sana tau terlalu banyak hal tentang Daniel, melebihi batas seorang 'teman', it makes her wonder, mereka ini, apa?
This part is supperrr short but thank u for waitin since i updated this book once in a lifetime lol