"MILAAAAAA!!!"
Gadis yang bernama Mila itu memejamkan matanya rapat-rapat, ia mengutuk dirinya sendiri yang selalu berbuat ceroboh.
"M-maafkan aku Mrs. Jason, aku akan membersihkan pecahan piring ini terlebih dahulu," Mila memundurkan langkahnya
Prang!
Mila kembali memejamkan matanya rapat-rapat merapalkan doa, ia ceroboh dan ia yakin sebentar lagi akan di pecat dari pekerjaannya ini. Ia tidak sengaja menyenggol vas bunga yang ia yakini untuk mengganti vas bunga itu akan menguras gajinya selama 1 tahun.
"Astaga Mila! Aku sudah pusing melihat tingkah ceroboh mu ini!" omel Mrs. Jason sambil mengelus dadanya dengan sabar.
"Ma-aafkan aku Mrs. Jason, aku terlalu bodoh," lirih Mila.
Mrs. Jason menghela napas, "Sebaiknya kau kembali ke dapur dan siapkan makanan yang enak untuk malam ini untuk mengganti kerugian yang kau buat atas kekacauan ini."
"T-api Mrs...."
"Please! Jangan membantah aku sedang berbaik hati padamu dan tidak akan memecat mu!" Mrs. Jason melipat tangannya di depan dada, "Ariana bereskan kekacauan yang dibuat oleh Mila!"
Pelayan yang di panggil dengan nama Ariana itu mengangguk patuh.
Mila menghela napas dan kembali ke dapur untuk menyiapkan bahan-bahan masakan untuk malam ini.
Oh ya aku lupa mengenalkan dirinya, Namanya Catlana Mila Drick, dia bercita-cita menjadi koki handal dan akhirnya ia malah nyasar menjadi pelayan di sebuah rumah mewah tengah-tengah kota di Belanda. Ia anak yatim piatu yang ditinggalkan oleh kedua orangtuanya yang meninggalkan dunia ini lebih dulu.
"Kau mau aku bantu?" Mila menoleh saat Ariana menatapnya dengan lembut.
Mila tersenyum, "Tak usah An, aku masih bisa menyelesaikan ini tanpa kecerobohanku lagi. Aku merasa bersyukur karena Mrs. Jason tidak memecat ku, kalau itu terjadi aku tak tahu lagi harus mencari kerja dimana," jelas Mila.
"Ya kau tahu aku sampai heran kenapa kecerobohanmu itu tidak hilang juga, astaga!" Ariana menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri.
"Sudahlah kau saja heran, bagaimana aku?" kekeh Mila sambil menumis bumbu yang sudah ia siapkan tadi.
"Lebih baik kau selesaikan masakan mu dan kau bisa pulang dan istirahat," Ariana mengatakan itu sambil menyiapkan daging sapi yang akan Mila olah.
Mila mengangguk setuju dan mempercepat waktu ia memasak.
***
Mila berjalan menikmati hawa dingin yang menusuk kulitnya malam ini, cuaca kali tidak begitu bersahabat baginya karena terlalu dingin dan ia tak suka dengan cuaca dingin seperti ini.
"Ah kenapa aku jadi cengeng seperti ini!" gerutu Mila sambil mengusap air matanya yang tidak di minta untuk turun. Tiba-tiba saja ia merindukan kedua orangtuanya yang telah meninggal 1 tahun yang lalu dan selama 1 tahun ini tidak mudah bagi Mila untuk melewati hari-harinya tanpa diwarnai kehangatan keluarganya lagi.
Mila menyebrang jalan sambil menunduk dan mengusap wajahnya pelan.
Tin... Tin... Tin...
Mila menoleh dengan cepat, "AAAAAAAA...." Ia memejamkan mata dengan erat.
Bruk!
Mila mengerjapkan matanya dengan cepat, ia tidak merasakan apapun. Bahkan ia tidak merasakan sakit dan, "ahhhh!!" Ia langsung berlari menghampiri mobil yang telah ringsek menabrak pohon yang tak berdosa, tapi ia bersyukur mobil itu tidak menabraknya.
"Ah apa yang harus aku lakukan untuk menolong orang itu?" Mila menggigit ujung kukunya jarinya, kenapa saat seperti ini ia malah menjadi lemot? Dan atas kecerobohannya kembali, ia harus menanggung masalah yang lebih besar. Ia takut akan masuk penjara gara-gara kecerobohannya itu.
Mila menjitak kepalanya pelan, "Bodoh! Kau harus menolongnya terlebih dahulu!" gerutu Mila, ia dengan cepat mengeluarkan beda persegi panjang itu langsung mendial nomer untuk memanggil ambulans.
"Bertahanlah dan maafkan aku, sungguh aku tidak tau kecerobohan ini membuatmu seperti ini," isak Mila sambil berusaha mengeluarkan laki-laki yang berperawakan tinggi besar.
Mila akui laki-laki ini begitu tampan.
Kembalilah ke alam sadarmu Mila! batin Mila.
Mila mencoba menghentikan darah yang keluar dari pelipis laki-laki tersebut dengan sapu tangannya. Ia mencoba menarik napas dalam-dalam agar tidak panik dan menimbulkan kecerobohan yang baru.
Tak berapa lama ambulans datang dan langsung menggotong laki-laki itu masuk ke dalam mobil dan mencoba memberi pertolongan pertama.
Mila sendiri hanya bisa merapalkan doa agar Tuhan memberikan pertolongan untuk dirinya.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE by ACCIDENT
RandomKarena kecerobohan Mila membuat ia harus terjebak oleh Mr. Jan yang lebih suka ia sebut sebagai Tuan Barbar. Dari masing-masing, setelah itu menjadi kita.