Chapter 12

672 65 16
                                    

Mila POV

Ngantuk.

Tak terasa sekarang sudah pukul 3 pagi dan aku masih terjaga menunggu Kevin.

Ya yang kita lihat sebelumnya Kevin akhirnya demam dan tadi habis muntah dan aku harus terjaga agar disaat dia membutuhkan apa-apa aku bisa siap siaga.

"Eugh..."

Aku menatap Kevin yang mengeryit. Sepertinya pusingnya belum reda, padahal aku sudah memberinya obat penurun panas dan pusing.

Aku mengusap kepalanya dan mulai ikut merebahkan diri di samping kanan Kevin. "Cepat sembuh sayang." Gumamku.

Karena tidak kuat akhirnya aku memejamkan mata.

Paginya tak terasa sudah pukul 9 pagi dan Kevin masih bergelut dengan selimut. Aku mengusap wajahku pelan dan selanjutnya aku menempelkan telapak tanganku di dahi Kevin.

Masih panas.

Aku pikir untuk membuat bubur untuk makan Kevin dan tentunya aku mandi dulu.

Aku membuat bubur dengan waktu 30 menit, sekalian aku makan sih makanya lama. Sehabis itu aku kembali untuk melihat keadaan Kevin tentunya.

"Sayang." Aku mengusap bahunya pelan.

"Eugh... Mmm..." Kevin mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya dari jendela yang masuk. Memang sebelum aku mandi, aku membuat jendela kamarku.

"Makan dulu yuk, abis itu kamu minum obat." Ucapku.

Kevin membenarkan tidurnya untuk bisa duduk, aku membantunya dengan memberikan bantal di belakang punggungnya agar ia lebih nyaman.

"Sekarang udah jam berapa?" Tanyanya.

"Jam setengah sepuluh. Kenapa?" Tanyaku.

Kevin hanya menggeleng. "Kita ibadah sore ya?"

Aku mengangguk menyetujui, memang hari ini adalah hari Sabtu dan tentunya sudah akhir pekan.

"Kamu mau mandi?" Tanyaku saat Kevin telah selesai menghabiskan bubur yang aku buat.

Dia mengangguk dan aku membantu memapah dia sampai kamar mandi.

"Aku siapin baju kamu ya, jangan lama-lama mandinya. Kamu masih sakit." Ucapku.

Ah aku ingin mengatakan sesuatu kepada kalian. Sejak bersama Kevin, aku berpikir kalau tingkah kecerobohanku berkurang, hebat bukan??

****

Sekarang aku dan Kevin berada di gereja, ah tempatnya kita di luar gereja. Kita telah selesai beribadah tentunya dan sehabis ini kita ke rumah Kevin. Setiap akhir pekan aku akan menginap di rumah Kevin, tentu tidak dengan Kevin saja tapi masih ada kedua orangtuanya dan Kak Kharel.

"Aku pengen delivery kimbap yang." Kevin langsung menengok menatapku.

"Ya delivery aja." Ucapnya.

"Hp kamu dong yang, aku enggak punya aplikasinya."

Abis dari delivery, aku menatap Kevin yang masih membaca map merah yang ia bawa. Ya tentunya kerjaannya, apalagi kalau bukan.

"Besok siang kita fitting baju, kamu bisa kan?" Tanyaku.

"Bisa kok, udah atur jadwal juga kan." Balasnya.

Aku hanya mengangguk.

*****
Author pov.

"Kamu gugup Mil?" Tanya Kharel.

Mila menengok. "Lumayan." Lalu ia tersenyum tipis kepada Kharel calon kakak iparnya.

LOVE by ACCIDENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang