Chapter 15

580 62 13
                                    

Hari terus berganti dan sudah seminggu berlalu Mila mendiami Kevin, namun walau begitu Kevin tidak juga menjelaskan kenapa ia bisa mabuk pada saat itu.

"Sayang." Kevin memeluk Mila dari belakang.

Mila uang sedang menyiapkan baju kerja Kevin sedikit membeku, namun tak berapa lama ia merasa kecupan hangat di lehernya dan membuatnya menggeliat geli karena aktivitas Kevin.

"Jangan seperti itu, cepat pakai bajumu. Kau bisa telat jika tidak cepat selesai." Mila melepaskan tangan Kevin yang melingkar diperutnya.

"Kamu masih marah?" Tanya Kevin polos.

Yak! Bodoh sekalian pertanyaan itu tentu saja aku marah. Batin Mila kesal.

Ia membalikkan badannya menatap Kevin. "Untuk apa aku marah? Sebagai istri sebisa mungkin memberi yang terbaik bagi suaminya. Kalau memang suaminya tidak bisa jujur sebisa mungkin aku tidak marah kan ya. Tapi sebaiknya memang sebuah pernikahan harusnya dilandasi kejujuran dan kepercayaan. Jadi ya aku percaya padamu." Ucap Mila tajam.

Kevin tidak bodoh bahwa ucapan Mila ada nada sindiran untuknya, namun ada satu hal yang membuatnya bisa seperti itu.

"Maafkan aku." Sesal Kevin akhirnya.

"Apa yang harus dimaafkan? Kau tak salah." Mila mengusap lembut dada bidang suaminya. "Tapi aku harap suatu hari nanti kau bisa mengatakan alasannya padaku."

Kevin tersenyum dan mengecup kening Mila dalam. "I love you, sayang."

"I love you too." Balas Mila. "Eh tapi tunggu, jam segini pagi sekali kau mau kemana?"

Ya memang sekarang masih jam 7 pagi, sedangkan jam kerja kantor adalah 8.30.

"Aku mau ketemu Kak Kharel, sayang." Jawab Kevin.

"Apa kamu tidak berbohong?" Tanya Mila sedikit bercanda.

"Demi Tuhan, aku tidak berbohong sayang!"

"Lalu apa, heum?"

"Ya ampun sayang, coba kamu telepon Kak Kharel deh. Coba tanya apakah suami tampanmu ini berbohong padamu." Kevin mendekat dan memeluk Mila.

Mila memutar bola matanya malas. "Tolong Mr. Jan kurangi tingkat kepercayaan dirimu itu."

"Kau lebih tahu aku sayang." Kevin terkekeh.

"Sudahlah sana pakai bajumu, aku tunggu kamu di meja makan." Ucap Mila melangkah meninggalkan Kevin.

Mereka telah selesai sarapan, namun dari tadi Kevin terus menggenggam tangan Mila.

"Sayang, kamu kapan mau berangkat sih?" Tanya Mila sedikit bingung.

"Bentar lagi ah, aku masih pengen sama kamu tau." Jawab Kevin.

"Tapi aku juga harus ke cake shop sayang."

"Ayoo...." Kevin berdiri dan mengulurkan tangannya kepada Mila.

"Apa?" Tanya Mila pura-pura tidak mengerti.

"Bukankah kamu mau ke cake shop? Ayo aku antar."

"Yaudah aku ambil tas dulu di kamar ya." Ucap Mila.

Kevin mengangguk.

Mila pun pergi bersama Kevin. Di dalam mobil mereka saling bertautan Kevin, karena katanya Kevin biar so sweet.

"Nanti kamu pulangnya jam berapa? Biar aku jemput." Tanya Kevin pada Mila.

Mila menengok menatapnya. "Aku sampe siang mungkin. Kamu ga sibuk?"

LOVE by ACCIDENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang