PERISTIWA TURUNYA AL-QUR'AN

10 2 0
                                    

Maaf kalau cerita ini panjang ya😂

Semoga kalian yang menjadi pembaca dapat mengetahui hikmahnya

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى (البقرة: 185)

“Bulan Ramadhan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (Qs. Al Baqarah (2): 185).

Pengertian Bulan Ramadhan

Bulan bahasa arabnya adalah Asy Syahru. Menurut Ibnu Jarir Ath Thabari, Asy Syahru berasal dari kata Asy Syuhrah. Dikatakan, “Si Fulan Syahara pedangnya,” jika dia mengeluarkan pedang dari sarungnya kemudian dia menghunusnya untuk menebas. Dan (dikatakan), Yasyhuruhu syahran“ atau “Syahara Asy Syahru,” jika hilal telah terbit.” Dan (dikatakan juga), “Asyharna nahnu,” apabila kita memasuki bulan tertentu.” Adapun Ramadhan, menurut sebagian ahli bahasa Arab, disebut demikian dikarenakan panas yang sangat yang terjadi pada bulan tersebut, hingga anak unta kepanasan. (Ibnu Jarir Ath Thabari, Jami’ul Bayal fi Ta’wilil Qur’an, III/444).

Menurut Mujahid dan Muhammad bin Ka’ab, Ramadhan adalah diantara nama-nama Allah. Maka bila dikatakan bulan Ramadhan maksudnya bulan Allah. Sehingga beliau tidak suka bila dikatakan Ramadhan saja, namun Syahru Ramadhan (bulan Ramadhan).

Hal ini berdasakan riwayat Ibnu Abi Hatim dari Abu Hurairah, beliau berkata: “Janganlah kalian mengatakan, “Ramadhan”. Karena sesungguhnya Ramadhan adalah salah satu nama diantara nama-nama Allah. Namun katakanlah, “Syahru (bulan) Ramadhan.”

Menurut Ibnu Katsir riwayat ini dha’if (lemah). Karena di dalamnya terdapat perawi yang bernama Abu Ma’syar, namanya adalah Najih bin Abdurrahman Al Madini. Dia adalah seorang imam dalam Al Maghazi (sejarah peperangan) dan Sirah, namun di dalamnya terdapat kelemahan.

Sedangkan yang benar menurut Al Baghawi, Ramadhan adalah nama bulan. Disebut Ramadhan karena dari kata Ar Ramdha’ yaitu bebatuan yang panas dan mereka (manusia) berpuasa di waktu yang sangat panas tersebut sehingga bebatuan pada waktu itu menjadi panas.” (Al Baghawi, Ma’alimut Tanzil, I/198).

Dan Ibnu Abbas dan Zaid bin Tsabit pun membolehkannya untuk mengatakan Ramadhan, tanpa disertai Syahru. Pendapat ini dikuat oleh hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa yang puasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan ihtisab (mengharap pahala) maka dia diampuni dari dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. AL Bukhari).

Pada bulan Ramadhan Al Qur’an Diturunkan

Firman Allah, “Di dalamnya diturunkan Al Quran”. Ibnu Jarir Ath Thabari berkata, “Allah menyebutkan bahwa Dia menurunkan Al Qur’an pada malam Lailatul Qadar dari Lauful Mahfudz ke langit dunia, malam Lailatul Qadar dari bulan Ramadhan. Kemudian diturunkan kepada Muhammad shalallahu’alaihi wasalam sesuai yang dikehendaki oleh Allah.” (Ibnu Jarir Ath Thabari, Jami’ul Bayal fi Ta’wilil Qur’an, III/445).

Kata MutiaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang