Langit gelap berubah menjadi sinar matahari pagi. Burung - burung berkicau dengan merdunya. Tetapi gadis berkulit sawo tersebut masih terbaring dikasur empuknya.
Tiba-tiba mbok San masuk seraya membukakan gorden jendela kamar. Alaa terbangun, ia melirik jam waker. Pukul 07.30 itu berarti dia sudah terlambat setengah jam saat ayah akan berangkat kerja. Belum sampai pamitan mobil sudah beranjak pergi pak supir mengantar ayah kerja.
Alaa memakai jilbab syar'inya keluar pintu kamar dan lantas menuruni anak tangga. Dilantai bawah lagi-lagi terdengar suara tangisan bayi lagi. Entah berapa lama ia harus mendengarkan suara jerita minta air susu.
Ibu sudah berada di sofa ruang nonton sambil menenangkan Azkar yang masih menangis dari tadi.
Merasa lapar langkah kaki Alaa beranjak ke arah ruang makan. Ia lihat dimeja makan, hanya ada setoples roti tawar dan selai kacang. Alaa bahkan heran sarapan pagi yang harusnya ada nasi kini telah berganti jadi roti.
Dulu ayah sangat anti pada makanan satu ini karena menurut beliau sepotong roti dipagi hari tidak akan bisa membuat perut kenyang. Tapi semua telah berubah layaknya pepatah "menelan ludah sendiri". Ayah sudah terjebak pada perkataannya sendiri
Ia duduk di kursi yang ada, mau tak mau tuk saparan pagi ini dia ganjal perut dengan sepotong roti tawar. Rasanya sangat nikmat sekali apalagi jika kita bersyukur kepada Allah ta'ala yang telah memberikan rezeki walau hanya dengan cara sesederhana mungkin.
Entah berapa lama ia akan bertahan dirumah yang penuh dengan suasan sepi ini. Ayah ingin mencari rumah yang sederhana tapi ramai akan bahagia. Canda tawa berkumpul bersama. Meskipun baru satu hari tinggal ditempat yang kaya akan ruangan besar dan luas. Tapi Alaa sudah bisa beradabtasi dengan perubahan kehidupan sang ayah.
Sampai ruangan itu benar-benar sunyi Alaa pun beranjak untuk mandi. Ia masuk ke dalam kamar mandi membersihkan tubuh.
Selesai berkeramas lantas dia kembali ke dalam bilik rumah. Ia bersiap berangkat menuju universitas yang sudah ayah daftarkan. Walau tak tau persis dimana daerahnya tapi Alaa tetap semangat mencari tempat tujuan. Namun ternyata ayah sudah menyuruh pak supir yang lain untuk mengantarkan putrinya ke universitas negeri itu.
Wanita berkerudung pink tersebut lalu naik mobil. Ia sangat gugup sekali karena hari ini hari pertama masuk kuliah. Semua persyaratan telah ayah penuhi jauh sebelum Alaa ke Kalimantan. Mudah saja bagi beliau memasukan anaknya ke universitas favorit negeri. Selain karena prastasi yang diraih Alaa juga ada banyak teman dekat ayah yang membantu masuk.
Terkadang ia melihat hanphonenya agar grogi yang dia rasakan lebih berkurang.
Ada nama dipesan barunya yang tidak asing lagi, Yerin. Lagi - lagi ia membawa kabar gembira pada sahabat karibnya itu.
"Alaa ternyata Alif sedang mondok di al-muhaimmin. Disana aku dengar memang khusus pondok tahfidz. "
"Iya Yerin, terimakasih atas informasinya. Tapi biarkan aku untuk fokus dengan kuliahku sekarang.😊."
Kecewa dengan jawaban yang diberikan oleh Alaa tapi Yerin tidak sakit hati karena ia mengerti bahwa teman hijrahnya itu ingin tenang.
Masa lalu yang memaksa ia harus pergi tanpa jejak. Bercinta waktu SMK memanglah indah menyenangkan tapi sakit ketika dua insan berpisah demi menempuh pendidikan jenjang lebih tinggi. Walau beda 2 tahun, dan tahun bersamanya sangat berarti bagi Alaa yang sedang dimabuk asmara.
Laki - laki itu yang telah mengajarkannya tentang banyak hal. Salah satunya arti tauhid atau keta'atan kepada Tuhan meski tidak secara langsung melainkan dengan perbuatan dan perilaku yang ia terapkan sehari - hari.
Sampai pada puncaknya ia memberi pesan lewat vblog yang Alif miliki. Disana dia berpesan supaya para wanita tetap istiqamah dalam hijrah serta hijabnya. Namun, ada yang janggal saat Alif berbicara ia bahkan seperti hanya ngobrol pada satu perempuan.
"Untuk kamu yang selalu ada disetiap ibadahku, aku berdoa semoga kelak Allah pertemukan kita kembali dalam......."
Ketika ungkapan terakhir ingin dilontarkan entah apa yang terjadi tiba-tiba vlog mati. Padahal bagi orang - orang yang melihat kejadian itu pasti akan dibawa penasaran. Karena mereka tidak tahu seseorang yang dimaksud Alif yang selalu melakukan ibadah bersamanya. Termasuk Alaa yang menyaksikan siaran langsung tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ilusinasi Kebahagiaan
Teen Fiction"Setiap kebahagiaan pasti akan ada mimpi yang membuat orang berangan-angan dengan hidupnya."