Sinyal #4

12 0 0
                                    

"Baik Bu, tapi...kalau saya membaca bukunya di perpus, boleh Bu?"

"Boleh,"

"Terima kasih, Bu Fira,"

"Ya, sama sama."

Airen membawa buku itu lalu duduk di kursi khusus membaca, dibukanya buku itu di atas meja.

###

Rengi, Wira, dan Fahmi berjalan menuju kantin. Sesampainya disana, mereka bertemu dengan Utara dan Revina

"Hai Tara, Revina, lho...Eliza dan Airen kemana?" Tanya Wira,

"Hai juga, kalau Eliza...aku nggak tau, tapi kalau Airen...dia sedang di perpustakaan," Jawab Revina,

"Hello guys! Nyariin aku yaaa," Sapa Eliza,

"Yoii, kamu kemana aja?" Tanya Tara,

"Tadi aku pergi ke koperasi dulu, ra,"

"Ya udah, kita makan yuk. Aku yang traktir," Ajak Rengi,

"Yeeeey, ditraktir Rengi!" Balas mereka berlima serentak.

###

Kriiiing...Kriiiing!! Waktu pulang telah tiba, semoga pelajaran hari ini bermanfaat. Perempuan yang berambut dikuncir satu itu menggendong tas ranselnya, ia bisa langsung pulang karena ekskul voli sedang diliburkan.

"Kiara, Yuna, Felli, Arsena, Riki! Aku duluan yaa, semangat piketnyaa!"

"Iya, Taraa. Makasih!" Ucap mereka berlima.

###

Tenggara mengayuh sepeda hitamnya,

"Angga!"

"Oyy, Gilang,"

"Nanti kau latihan di GOR hari ini ya," Ucap Gilang.

"Kenapa?"

" Sepertinya nanti ada latihan tambahan, dalam rangka persiapan H-20 lomba ,"

"Sampai jam berapa?"

"Mungkin jam 17.00, duluan ya ngga,"

Gilang membelokkan sepedanya ke arah kanan,

"Yoi."

###

Airen PoV

Time travel compass, konon... menurut pengakuan orang yang pernah melakukan time travel adalah suatu benda dengan ciri seperti jam weker dengan berisikan arah mata angin layaknya kompas, orang orang pada umumnya hanya mengira keberadaan benda ini hanyalah sebagai mitos biasa. Konon, benda ini dapat mengantarkan pemiliknya ke dalam dunia time travel. Namun, belum ada bukti yang menunjukkan kebenarannya.

###

"Sepertinya ada target yang lebih berpotensi dari 081," Ucap seorang perempuan yang memakai helm dengan tablet hologram yang ada di tangannya.
"Apakah kita perlu mengganti 081 dengan target baru kita?" Lanjutnya.

"Tidak. Target baru itu menyadari tentang misteri keberadaan time travel lebih cepat dari 081, hanya itu saja. Dalam menjalankan misi, terkadang kita perlu orang yang tak mudah percaya dengan suatu hal yang terlalu ajaib, xela."

Orang bernama Who are You itu berjalan menuju monitor yang ada di ruangannya,

"Kalau orang itu terlalu mudah tertarik untuk menyelidiki suatu hal, ia tidak akan cocok berpartner dengan 078,"

"Baik, maafkan saya. Lalu, apa yang akan kita lakukan selanjutnya?"

"Berikan petunjuk yang lebih logis agar 081 percaya, jika sampai 2 kali tidak berhasil. Tarik target langsung ke dalam time travel,"

"Baik, akan saya siapkan."

###

Airen memegang benda yang ditemukannya kemarin,

"Benda ini terlalu rumit urusannya...aku tidak mau terkena masalah."

Ia mencoba membantingnya ke lantai kamarnya, brakk...tidak terjadi apa apa pada benda misteri itu. Sebanyak apa pun Airen membanting benda itu, tidak akan ada kerusakan sedikitpun.

Airen membungkus benda tersebut dengan sebuah kertas lalu dibungkus lagi dengan kain dan memasukannya ke dalam saku jaket,

"Ibu, aku pergi dulu yaa,"

"Mau kemana Iren?"

"Pergi ke toko, Bu. Iren mau beli es krim,"

"Ya sudah, hati hati ya,"

"Iya, Ibu. Aku pergi dulu."

###

"Permisi, Tenggara!"

Seorang wanita paruh baya yang merupakan Ibu dari Utara dan Tenggara membuka pintu,

"Iya? Eh, ada Gilang. Nyariin Tenggara ya? Sebentar, tante panggil dulu ya," Ucap Arin

"Iya, tante,"

"Tenggara! Ada Gilang nih,"

"Iya, Bundaa," Jawab Tenggara.

"Angga, izin ya Bun,"

"Mau kemana, ngga?"

"Latihan bulu tangkis Bun, di GOR. Nanti aku pulang jam 17.00, ada latihan tambahan untuk lomba,"

"Ya sudah, kalian hati hati ya."

"Iya, Bun,"

"Iya tante, terima kasih."

Tenggara dan Gilang pamit pada Arin, tiba tiba Utara muncul dari belakang Arin.

"Bunda, aku pergi ke toko dulu ya. Sampul dan buku tulisku habis,"

"Iya, hati hati ya,"

"Siap, Bunda. Yo Angga, Gilang. Wah, kalian mau kemana?"

"GOR," Jawab Angga,

"Ooh, ya udah. Daaah."

###

Kring...kring...begitulah ciri khas dari toko super lengkap di dalam perumahan Sahabat Lingkungan, jika ada pelanggan yang masuk.

Utara langsung mengambil 3 buku tulis dan 2 gulung kertas kado, lalu membawanya ke kasir.

Sesampainya di kasir, ada satu es krim di atas meja.

"Airen kan?"

"Lho, Utara."

Bersambung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Time isn't Always a ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang