4 章| 訪れる

11 1 0
                                    

Hari ini Neo ngajak Zeky main ke rumah neneknya. Zeky sih mau-mau aja. Toh, bukan diajakin dugem ini

Meskipun, Zeky sebenernya masih rada kesel sama Neo tentang mulut 'ember'-nya itu

"Lo mau jemput gue jam berapa?" tanya Zeky kepada Neo lewat sambungan telpon

Zeky sendiri masih berkutat di tempat tidurnya sambil memakan keripik dan nonton anime dari laptopnya.

"Jam sepuluan deh nanti gue jemput"

"Jam sembilan aja lo jemputnya—krauuk " Zeky kembali melahap keripik tortillas kesukaannya

"Lo lagi ngapain sekarang?"

"Gue lagi nonton anime, sambil—krauuk— makhan khiphik"

"Cepet siap-siap. Gue mao otw ke rumah lo"

"Gue nunggu depan gang?"

"Gak usah udah, Ban gue udah diganti"

"Wanjay lah. Yodah, gue siap-siap dulu"

"Hmmm. cepet sono! gue matiin ya telponnya?"

"Oke. Eh, tunggu yo! Beliin gue kuaci ya sekalian!"

"Hetdah nih hamster! Iya iya! Gue matiin"

Tut

"Gue mao pake baju paan?" Zeky melihat sekeliling kamarnya. Gada baju yang layak pakai

Semuanya kusut. Kebiasaannya—belum nyetrika baju.

□□□

"Nih, kuaci pesenan lo" Neo meletakkan sebungkus kuaci yang dibungkus plastik 'α-mart' itu di atas meja

"Kok sebungkus doang?" tanya Zeky sambil menenteng sebuah setrika. Baju yang ia pakai tentu saja masih hangat

"Itu juga udah bikin mulut lo pegel" sulut Neo kesal

"Ngomong sama lo jauh lebih megelin mulut gue" Zeky kembali dari kamarnya, sudah menenteng sebuah tas

"Banyak omong lo! Cepet masuk!"

Zeky dibuat mengernyitkan kening oleh ucapan Neo barusan. Ia segera mengintip ke teras rumah

"Lo bawa mobil?" tanya Zeky bingung

Neo mengangguk "Motor dipake engkong gue. Padahal udah gue larang, eh—bandel noh aki-aki"

Zeky menatap Neo tak percaya. Kakeknya Neo itu sudah tua sekali, meskipun masih kuat manjat pohon kelapa—anehnya.

"Udah, ayo cepetan masuk" Neo segera mendorong bahu Zeky keluar

Zeky berbalik kembali "Pintunya konci dulu oon!" Zeky segera mengunci pintunya

"Yok!" Neo segera mem-bip bip kan mobilnya. Dan segera masuk kedalam. Tak lama, Zeky juga menyusul masuk kedalam

Wajah Zeky mulai gelisah. Neo mulai memutar kunci mobilnya

"Berangkat?" tanya Neo. Zeky mengangguk

Mobil Neo pun mulai melaju, di jalan yang begitu granjal-grunjul

□□□

Selama perjalanan Zeky hanya diam saja. Menutupi wajahnya dengan kedua tangannya

Neo mulai menyadari sesuatu yang aneh dari Zeky. Biasanya cewek satu ini paling gak betah diem. Hobinya nyanyi pake suara cemprengnya itu

"Ze? Lo ngapa?" tanya Neo saat lampu merah

Zeky hanya menggelengkan kepalanya tanpa melepas kedua tangan dari wajahnya

unmeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang