4 : New Life

1 0 0
                                    

Pagi ini Alea sedang belajar di perpustakaan sekolah, untuk mempersiapkan ujian nasional dan ujian masuk universitas. Satu bulan terakhir waktu istirahatnya dipakai untuk berkutat dengan buku pelajaran. Jika anda menjadi teman satu sekolah Alea pasti setiap hari akan melihat pemandangan Alea di perpustakaan sekolah.

Sama halnya dengan para penggemar Alea yang didominasi oleh laki-laki, mereka selalu mengintip dari luar perpustakaan.

"Aku ingin menjadi buku buku itu, agar disentuh oleh Alea." ucap laki-laki paling depan.

"Supaya dilirik Alea, juga." sahut laki-laki berkacamata.

"Lo pada kalo ngeliatin doang gak bakal dapet itu cewek, tau." sahut Adrian, bad boy sekolah itu pun berlalu dengan permen lolipop di mulutnya.

"Bisanya ngomong doang si jancok." bisik salah satu laki-laki di kerumunan tersebut.

Setelah dirasa cukup sampai lehernya pegal, Alea pun menuju uks sekolah untuk mengambil koyo dan setelah itu kembali ke kelas.

Sesampainya di kelas Alea di sambut oleh teman-teman laki-laki di kelasnya, kecuali adrian, ia hanya fokus ke game di handphonwe nya.

Alea pun duduk di kursinya dan langsung dikerumuni oleh siswa laki-laki tersebut. 

"Alea ini aku bawain susu kedelai rasa melon buat kamu."

"Al, aku bawain coklat dari Belgia nih oleh-oleh dari tante aku supaya ada yang temenin kamu belajar."

"Le, aku beliin kamu notebook nih buat bantu kamu belajar."

"STOP!!!"

"Reino, maaf, aku alergi kedelai. Arka, maaf, gak usah repot-repot, aku lagi diet. Farel, maaf ya, stok notebook aku di rumah masih banyak. Aku bukannya gak mau nerima barang yang kalian kasih, tapi aku gak mau keliatan kayak jual tampang doang. Mending kalian belajar dulu aja, terus bahagiain orang tua kalian, baru deh beliin buat cewek yang kalian suka. Maaf ya, keliatannya kalo aku ambil aku kayak manfaatin kalian. Aku gak mau." jelas Alea panjang lebar dan melanjutkan makan bekal nya.

Sudah berkali-kali ditolak, cowok-cowok itu pasti akan melanjutkannya keesokan harinya. mereka tidak ada bosan-bosannya untuk membahagiakan Alea, tanpa sebab.

"Sayurnya dimakan gak ya." gumam Alea dalam hati.

"Gak usah deh."

"Tapi kan, kata Raka sayur itu bagus. IH KOK DIA LAGI SIH?!" dan akhirnya Alea membuang sayur-sayur itu ke bak sampah.

"Anak pinter kok gak makan sayur." celoteh Adrian sambil menatap mata perempuan setinggi bahunya itu.

"Apa hubungannya?" tanya Alea.

"Ya kan otak pinter itu pasti sesuai makanannya juga, kok elu yang gak suka makan sayur bisa pinter sih? Gue yang sering makan sayur tetep goblok. Wah apa jangan-jangan lo pake ilmu hitam ye? lo pake jin buat nyuri jawaban kan? Ngaku lo." 

Yeah, Adrian talk too much and Alea hate it.

"Nih ya, gue kasih tau. Supaya kegoblokan lo gak beranak-pinak, gue gak ngerasa pinter-pinter amat kok, tapi kalo masalah otak mah turunan genetik emak gue. Apa tadi lo bilang? Jin? Jin bts? ganteng dong AHAHAHAHAHA."

"Dikit lagi lucu." kata Adrian dan masuk ke kelas.

"Nyebelin bgt."

REWINDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang