Setelah seminggu Raka tidak masuk sekolah sejak kejadian itu. Alea pun akhir-akhir ini tidak seriang biasanya. Merasa bingung, ayah pun menanyakannya namun putrinya ini tetap murung.
"Ngomong-ngomong, Raka mana Al?" tanya ayah basa-basi. Tak terduga Alea langsung mendongakkan kepalanya.
"Dia udah gak masuk satu minggu, ayah." balas Alea sendu.
"Sakit?" tanya ayah namun Alea menggeleng.
"Yasudah. Kita ke rumahnya, yuk?" ajak Ayah diiyakan oleh Alea namun masih murung.
Setelah sampai di depan gerbang rumah Raka, tertera spanduk 'DIJUAL' yang di tempel di gerbang rumah Raka.
"Ayah, kok rumah Raka dijual?" tanya Alea panik.
"Raka gak pindah kan?" tanya Alea lagi tapi ayah tidak menjawab dan ayah pun memutar stir mobil untuk putar arah ke rumah mereka.
"Raka dimana?" sebelum tidur Alea selalu mempertanyakan kepada dirinya sendiri.
Sejak satu bulan Alea menunggu, Raka memang menghilang.
Sudah satu tahun ini Alea murung, tak ada lagi Alea yang ceria.
Bukan Alea tidak punya teman, ia cukup banyak memiliki teman perempuan atau laki-laki, namun tak ada yang membuatnya menjadi diri sendiri selain Raka.
Lambat laun Alea juga melupakan Raka. Sekarang ia sudah dewasa dan berpikir bahwa orang-orang di hidup kita ada yang datang dan ada juga yang pergi. Alea pun menganggap Raka hanya singgah di hidupnya dan sekarang Alea pun memilih untuk menjalani hiudpnya seperti dulu sebelum Raka datang.
Sekarang Alea sudah duduk di bangku Sekolah Menengah Penerbangan dan tumbuh menjadi gadis yang cantik dan pandai, tapi belum saja mempunyai pacar seperti teman-temannya yang lain. Bukan Alea tidak laku, bahkan banyak yang menyukai Alea mulai dari yang terang-terangan sampai secret admirer. Mendapat coklat dan bunga serta surat di loker setiap pagi sudah biasa baginya.

KAMU SEDANG MEMBACA
REWIND
Fanfiction"never thinking to rewind because of what you made is happened and just happened, no way to rewind it."