Memulai hidup baru dari keterpurukan tidak selalu baik, adapun tambah lebih buruk. Itulah yang Alea alami sekarang ini. Setelah kabar Alea mendapat pake set make up termahal dari pengirim tidak dikenal dan kabarnya sedang panas di sekolah, Alea dibully dan diteror oleh satu oknum perempuan yang mungkin iri dengannya. Namanya Riana, adik Adrian.
Mulai dari mengirim pesan teror, memenuhi loker Alea dengan tumpukan sampah, mengotori sepatu Alea yang terletak di rak sepatu perpustakaan, sampai menyenggol siku Alea sehingga nampan makan siangnya terjatuh.
Adrian tahu hal ini tapi ia memilih untuk tidak peduli. Peduli dengan adiknya itu saja tidak, apalagi orang yang bukan keluarganya, Adrian memang se-apatis itu.
Namun sejak jam istirahat pertama sampai akan istirahat lagi, Alea belum terlihat. Guru yang sedang mengajar pun mempertanyakan ke seisi kelas dan tidak ada yang tahu. Tidak biasanya atau tidak pernah sama sekali Alea tidak masuk jam pelajaran bahasa inggris yang disukainya.
________
"Woy keluarin gue!" teriak Alea.
"Gak usah pake teriak, gue bakal lepasin lo setelah gue dapat otak lo."
"Apaan sih, ga lucu."
"Siapa yang bilang lucu?! Lo udah ngerebut semuanya dari gue. Lo ngegantiin gue pas lomba speaking dan lo menang, padahal kalo gue gak sakit juga pasti gue juga menang. Apa-apaan tuh? Set makeup termahal? Heh! Lo pikir lo siapa? Lo pikir lo tuan putri apa? Jangan mentang-mentang cantik elo bisa seenaknya ya! Sini otak sama muka lo gue robek!" mendengar hal itu sekujur tubuh Alea merinding. Tak ada pilihan lain selain menghubungi Adrian.
BRAK
Pintu toilet dibuka dengan keras oleh riana, dan menyeret Alea keluar bersama kedua temannya. Tak cukup sampai disitu, kedua temannya memegangi tangan alea dan Riana pun membenturkan kepala Alea ke dinding. Setelah itu, Riana mencelupkan wajah Alea ke dalam wastafel yang tergenang. Dengan sekuat tenaga Aleaberusaha untuk mennaikkan kepalanya yang terus didorong lebih dalam ke air.
"BAJINGAN!" ucap Alea penuh penekanan karena ia tak sanggup untuk berteriak karena hampir kehabisan nafas.
"For the first time you said a harsh word, wow." ucap Riana sarkas dan mengeluarkan alat cukur rambut.
"Mau apa lo?!" tanya Alea panik.
"Sssttt... kalem dong tuan putri."
BRAKKK
Pintu toilet didobrak dari luar yang tak lain tak bukan adalah Adrian. Tanpa basa-basi Adrian langsung menyeret Riana keluar.
"Lo bedua nunggu apaan? Ikut gue." perintahAdrian kepada kedua teman riana tadi.
Alea pun dibantu menuju ke uks oleh siswa-siswi yang berada di tkp. Kepalanya terasa berat dengan baju yang acak-acakan dan kotor, Alea pun menatap miris dirinya sendiri. tidak pernah terpikir oleh Alea bahwa ia dimusuhi oleh psikopat.
"Gue ada bawa baju ganti karena kelas gue hari ini ada olahraga, mau pake gak? Kegedean tapi." tawar laki-laki bernama Noval itu.
"Mau. Gak papa kok, makasih malah." jawab Alea.
"Bentar ya gue ambilin, kalau haus itu ada teh hangat di nakas." Alea pun mengangguk dan tinggal dirinya sendiri di uks.
KAMU SEDANG MEMBACA
REWIND
Fanfiction"never thinking to rewind because of what you made is happened and just happened, no way to rewind it."