3. RAKHA DAN RANIA

8 2 0
                                    

Happy reading...

Kecewa karna tidak bisa menepati janjinya pada aletha untuk menemuinya kembali.

Karena semua perasaan yang mengganggunya itu mata raka pun mengeluarkan air ia merasa air itu mengalir di pipinya, ya raka menangis sepanjang perjalanan menuju rumahnya

"Maaf aletha karna aku menepati janji ku...maaf karna membuatmu menunggu ku dengan waktu yang cukup lama tanpa ada kepastian maaf aletha...maaf...hiks" tangisan raka pun semakin menjadi-jadi berat baginya untuk menemui aletha sekarang, karena perasaan bersalahnya dan rasa takutnya akan kebencian dari aletha

Sesampainya di rumah raka pun langsung memasuki kamarnya dan menguncinya rapat-rapat agar tak seorang pun yang melihatnya dengan keadaan seburuk itu, Raka membaringkan tubuhnya diatas kasur karena merasa kelelahan baik itu dari fisik maupun pikirannya.

Benarkah rania adalah aletha teman masa kecil ku?
Kalau itu benar kenapa dia tidak menyapaku saat pertama kali bertemu?
Kenapa dia bersikap dingin padaku?
Apakah dia membenciku?
Atau dia tidak mengenalku?
Aku harus memastikan apakah dia benar-benar aletha yang dulu ataukah hanya namanya saja yang mirim?

Semua pertanyaan itu selalu mengganggu pikiran raka dan raka pun memilih untuk tidur sejenak untuk menghilangkan rasa lelahnya.

***

Jam dinding yang ada dikamar rania menunjukkan pukul 06:30 dan seperti biasanya rania membantu mama kesayangannya memasak di dapur, tiba-tiba ada suara dari pintu depan rumahnya

Tok...Tok...Tok...

Rania pun membuka pintu rumahnya dan terlihat seorang gadis dengan wajah panik dan sedikit takut, ya kini yang ada di hadapannya adalah tari ntah kenapa tari kerumahnya malam-malam begini dengan wajah yang sedikit mengkhawatirkan.

"Tari... kamu kenapa?"tanya rania

"OH MY GOD RANIAAAA.... aku takut banget tidur dirumah apalagi di kamar aku, kamu tau ngak dikamar aku itu banyak cicaknyaa....kan ngak banget kalau aku tidurnya diliatin ama cicak, kamu taukan wujud cicak itu gimana...ngeri bangetkan...aku boleh yaa nginap disini, Pliiiiisss!!"rengekan tari yang membuat rania tertawa kecil.

"Iya boleh"jawab rania yang tertawa melihat sikap sahabatnya itu

"Makasih rania... kamu memang sahabat aku yang paling the best, makasih ya"ucap tari sambil memeluk rania dengan sangat erat

Tari pun masuk kedalam rumah rania dan langsung menyapa anita mama rania.

"Haii..tantee"sapa tari ke mama rania dengan penuh keceriaan seperti biasanya.

"Oh haii tari.. tante kira siapa yang datang malam-malam begini"jawab anita dengan senyuman dibibirnya.

"Tante tari mau nginap disini bolehkan?"ucap tari dengan nada menggemaskan

"Tentu boleh dong kamukan sahabatnya rania"ucap anita

Rania dan tari pun ikut membantu anita untuk menyiapkan makan malam mereka.

***

Sebangun dari tudurnya raka merasa kepalanya sedikit sakit, perasaan bersalah yang menyakitkan itu masih saja berbekas dipikirannya
Raka tidak bisa tinggal diam dengan perasaan yang selalu mengganggunya itu, raka pun mengambil ponselnya dan mencari Id line tari, raka tau kalau tari adalah sahabat rania dia pasti tau tentang rania, ia pun mencoba memulai chatnya.

Raka: P
Raka: Ini gue raka
Raka: Gue mau tanya nih..

Tak lama kemudia tari membalas pesan dari raka

Matahari dan BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang