Dia datang hanya untuk perantara rasa.
Takkan kembali meskipun raga kembali mencegatnya.
Benar, bahwa langit diciptakan untuk menangis.
Kembali bangkit setelah jatuh berkali-kali.Merelakan air mata yang terbuang percuma.
Mengikhlaskan hati yang mencoba melepas luka.
Setelah adanya pertanda bahwa langit mulai gelap, tak urung jika dia kembali menetap.
Yang pada akhir membuatnya harus membatu dengan perasaanya.Dia tak merenggut suka yang ada. Hanya saja...
Memberi pelajaran bahwa sedikit demi sedikit mengerti apa arti merelakan. Menjaga hati yang entah siapa pemiliknya, dan bangkit dari puruk itu jua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lantas
PoetryTentang warna dalam aksara Bisakah ku untai rangakaian puisi yang berirama? Mewujudkan rima yang sama hingga baris terakhir ku patahkan pena. Mengakhiri kesah yang dalam bak samudera. Menghadirkan pilu bagi para penyampainya Dan mengunjungi suka yan...