Epilog

2.3K 150 8
                                    

"sayanggggg dimana dasiku?" Jerit Sehun dari dalam kamar.

Orang yang dipanggil tak kunjung keluar dari kamar mandi. Beberapa menit kemudian pintu kamar mandi terbuka menampilkan Lisa yang terlihat pucat.

"Sayang kamu kenapa" Sehun segera mendekati Lisa dan merangkul pundaknya

"Hun, kepala aku pusing, perutku juga mual. Setiap setelah makan selalu aja muntah" jelas Lisa sambil memegang kepala dan perutnya

"Hm apa jangan-jangan kamu hamil?" Tanya Sehun dengan mata berbinar

"Gak tau sih tapi bulan kemaren aku gak datang bulan sih. Gimana kalo kamu temenin aku periksa ke dokter?"

"Yaudah kamu siap-siap gih aku tunggu di bawah" Sehun mengecup dahi Lisa lalu turun kebawah untuk menunggu Lisa bersiap

Skip

Di Rumah sakit,

"Selamat pak istri anda tengah hamil usianya dua Minggu" ucap soket sambil menyalami tangan Sehun

Senyuman tak luntur dari wajah Sehun. Ia merasa sangat senang karena sebentar lagi ia akan menjadi seorang ayah.

"Terimakasih dok" jawab Sehun penuh semangat

"Pak nanti puasa dulu ya jangan diajak main ibunya, janinnya masih kecil" tutur dokter

"Hm iya dok" Sehun menatap lemah ke arah istrinya namun istrinya malah mengejeknya dengan cara menjulurkan lidahnya.

*Yah puasa deh* batin Sehun

_______

Selama hamil Lisa mengalami perubahan sikap. Dia menjadi lebih sensitif, cerewet dan lebih manja ke Sehun. Kalau sudah kelewat manja kadang Lisa menyuruh Sehun untuk tetap di kamar sampai sore. Ntah mengapa ia sellau saja beralasan jika si bayi yang meminta hal itu. Sehun selalu sabar menemani istrinya.

Tak terasa sudah sembilan bulan Lisa mengandung. Untuk persiapan kelahirannya Lisa membeli semua kebutuhan bayi di mall. Ia meminta suaminya agar menemaninya

"Sayang udah ya, banyak banget ini. Ntar kalo udah tau anak kita cewek atau cowok ntar kita baru beli yang banyak perlengkapan bayi nya" bujuk Sehun, karena sudah lebih dari dua jam mereka di mall ini dan belanjaan yang di beli Lisa sangat banyak.

Oh ya Sehun dan Lisa sengaja tidak ingin mengetahui jenis kelamin anaknya katanya sih biar surprise gitu.

"Udah sih ngoceh nya. Lagi nanggung" jawab Lisa enteng

Sehun hanya menghembuskan nafasnya kasar

"Aduhhh" Sehun panik tiba-tiba Lisa meringis sambil memegang perut buncitnya

Sehun segera memapah tubuh Lisa agar tak jatuh

"Kenapa sayang? Sakit?" Tanya Sehun panik

"Iya hun kayak ada yang keluar" ucap Lisa karena memang sepertinya ketuban Lisa telah pecah

Sehun panik segera membawa Lisa ke rumah sakit

Sampainya di rumah sakit Sehun segera menelepon kedua orang tuanya dan mertuanya.

Sehun menggenggam tangan Lisa. Saat ini Lisa sedang berusaha menyelamatkan hidup dan hidup bayinya. Sehun merasa sangat kasihan melihat istrinya yang terlihat pucat dan kesaksian. Berulangkali Sehun mengecup punggung telapak tangan Lisa.

"Kamu akan baik-baik saja. Percaya sama aku" Sehun berusaha menenangkan Lisa

"Ayo nyonya lebih kuat lagi"

"Enghhhhh"

"Uhhhhh"

"Aaaaaaaa sehunnnnn"

Jeritan terakhir Lisa adalah jeritan yang mengantarkan anaknya keluar untuk melihat dunia.

My PlaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang