01

38 8 3
                                    

Hari ini adalah hari terakhir UTS di sekolah gue, dan pelajaran yang terakhir adalah fisika. Gue udah gatau lagi mau ngomong apa, yang jelas itu soal susaaahh banget, ya gue cuman bisa ngasal aja sih, dengan cara menutup mata gue, kemudia gue bayangin ada pilihan A, B, C, dan D. Lalu gue akan melihat yang mana yang paling bercahaya, kalo C yang paling bercahaya gue akan secepat mungkin menjawab C. Dasar aku...

Gak kayak gue yang siap UTS langsung molor, si Dilla dan Alya malah bahas soal yang keluar tadi, kuping gue udah panas benget dengarnya, bisa-bisanya mereka dengan tenang membahas kembali soal-soal tadi. Ketika gue mau negur mereka buat berhenti bahas soal, pintu kelas gue terbuka, dan datang wali kelas gue yaitu Miss Yanti.

"Selamat siang anak-anak, bagaimana kabarnya setelah selesai menjawab semua soal-soal UTS selama seminggu ini" tanya Miss Yanti sambil jalan ke meja guru

Kelas jadi ribut banget setelah Miss Yanti melontarkan pertanyaan tersebut, "Yaampun miss, bunuh aja saya di rawa-rawa miss, soalnya gak karuan banget" "Miss, salah saya sama guru apa??? Kok kayaknya guru dendam banget sama saya, sampe soal-soalnya pengen saya bakar semua" "Alhamdulillah miss, dari 14 pelajaran saya cuman yakin terhadap satu pelajaran aja, yaitu Prakarya :)" daaaaannn masih banyak lagi. Gue mah diem aja, udah mager gue ngeluarin suara

Miss Yanti cuman ketawa aja, "Yang penting kalian udah ngelaksanain nya semampu kalian, Nah tujuan miss datang kesini buat memberikan pengumuman seperti biasa" Miss Yanti mulai berjalan ke meja murid terdepan

"Setiap habis UTS sekolah kita selalu mengadakan acara jelajah bersama, kali ini miss mau bagikan kelompok selama jelajah nanti, satu kelompok berisikan 7 anggota, untuk nama anggota dan kelompoknya akan miss tempelkan di mading ya.." Miss Yanti menuju ke arah mading sambil membawa kertas, dan menempelkannya disana

"Baikk miss" kata semua murid di kelas

"Yasudah, miss ke ruang guru dulu ya, oiya untuk jelajah kali ini, kegiatannya dimulai minggu depan ya, untuk barang-barang yang akan dibawa kalian bisa diskusi dengan anggota kelompok kalian, kegiatan-kegiatannya masih sama kok kayak jelajah tahun lalu"

Miss Yanti pun keluar dari kelas. Seluruh murid segera beranjak dari tempat duduk dan berkerumun di depan mading. Ada yang berteriak kesenangan karena mendapatkan anggota yang cocok bagi mereka, dan ada yang teriak sedih karena mereka merasa kurang cocok dengan anggotanya.

Gue masih duduk di kursi, karena rame banget, gue jadi males ngeliatnya. Dan gue bisa ngeliat kalau Sayudha, Jaffin, Batara, Wirga, dan Daris saling bertepuk tangan, kayaknya sih mereka satu kelompok.

Setelah mading mulai sepi, gue mulai menghampirinya, dan gue melihat nama gue terpampang disana, untungnya seorang Kyra ini bisa sekelompok dengan Dilla. Gue udah gak ngeliat lagi siapa aja anggota lainnya, asalkan ada Dilla atau Alya gue mah tenang-tenang aja. Rupanya Dilla udah disamping gue, dan otomatis kita berpelukan. Tapi Alya, berada di kelompok yang berbeda dari kami, untung aja Alya punya banyak temen, jadi dia mah santai santai aja.

Tiba-tiba ada yang mencolek bahu gue, pas gue liat ke belakang, pelaku adalah seorang Jaffin dan dibelakang dia ada empat saudaranya yang senyam senyum ga jelas.

"Lo Kyra Pratista Fidelya kan?" Tanya Jaffin sambil nunjuk gue pake jari telunjuk dia

"Iyaa,kenapa emangnya?" tanya gue, heran dahh, gue selama ini selalu duduk di belakang dia, segitu gelapkah gue sampe sampe ada anak kelas yang ga kenal

"Ehhmm, kita sekelompok lho bareng temen lo itu" si Sayudha tiba-tiba nyelonong aja sambil ngarahin dagu dia ke Dilla

"Haahh???kok???" Gue yang saat itu masih belum tau anggota yang lainnya, langsung menuju ke arah mading lagi, dan ngelihat sekali lagi anggota kelompok gue. Dan bener aja, gue sama Dilla menjadi satu kelompok dengan mereka.

Gue ngeliat ke arah Dilla yang udah senyum senyum karena bisa satu kelompok dengan Sayudha. Terus gue ngalihin pandangan ke lima cowok tadi. Oohh tidak, kenapa harus sama mereka semua sihh, langsung lima lima nya lagi...

Dengan pasrah gue berjalan ke arah anggota kelompok gue, dan duduk di samping Dilla yang daritadi gabisa berenti senyum, berenti dulu woyy itu senyumnya, lepas dah rahang lo nanti.

Sayudha yang sifatnya sudah pasti lebih dewasa dari kami, memulai pembicaraan ini *kayak mau KMB aja nih paak*

Semua kelompok udah diskusi sih, ini kelompok gue aja yang baru ngumpul. "Jadii, kita kenalan dulu gimana?,walaupun kita sekelas dan kami berlima udah deket banget, kita harus tetap kenalan biar asik aja gitu" Sayudha mulai bicara.

"Gue Sayudha, bisa dipanggil Yudha, Sayud" "Hello everybody, nama gue Jaffin, sering dipanggil Jaff" ini anak beneran petakilan deh kayaknya.
"Halo halo halo halo hi hello, perkenalkan nona-nona manis, nama gue Batara, bisa dipanggil Tara, Bata, boleh juga kok dipanggil sayang" si Jaffin langsung kertas ke arah Batara yang daritadi di kumel-kumel sama dia.

"Nama gue, Wirga ya dipanggil nya Wirga, udah gitu aja" Hemat banget ini anak ngomongnya.

"Ya, nama gue Daghis, drummer yang kalem dari seluruh dunia, dipanggil Daris juga" Ini anak ngomongnya kurang jelas bet dah, dari namanya yaitu Daghis, ketika dia ngomong berubah menjadi Daghis.

Gue sama Dilla daritadi cuman manggut-manggut, sampe akhirnya Dilla mulai ngenalin dirinya.

"Hai, nama gue Fadilla Maheswari, biasa dipanggil Dilla" kata Dilla sambil berusaha menahan senyumnya.

"Nama gue Kyra Pratista Fidelya, dipanggil Kyra, fyi gue sama Dilla itu juga kawan dekat kok, kita duduk sampingan"

"Neng Dilla punya permen gak? Tanya Batara sambil ngedipin mata ke Dilla. Dilla cuman geleng-geleng doang

"Kalo id line punya dong???" Ini si Batara pengen dilempar sama kursi banget ya??? Kesel bet gue sama gayanya yang ngaluss teruss.

"Tar, udah lah, ini kita mau diskusi kelompok lho, jangan ngalihin ke arah yang gak ada faedahnya" Sayudha pun mulai mengambil alih pembicaraan lagi.

"Jadi gimana, kalo kita nentuin ketuanya dulu, kalo belum ada ketuanya malah ancur ni kelompok" Wirga mulai bersuara bungg

"Yaudah pasti si Sayudha laahh, Kyra sama Dilla setuju kan ya???" Tanya Jaffin

Ya, gue sama Dilla manggut-manggut lagi, gue sih percaya-percaya aja sama si Sayudha, dari auranya aja udah muncul kalo dia itu orang yang berwibawa.

"Hmm yaudah deh, sebagai ketua, gue harus buat dulu grup di line, biar mudah kita-kita komunikasi,Dilla sama Kyra gue boleh minta id line kalian??biar gue masukin ke grup nanti" Sayudha ngeluarin hp nya dan membuka aplikasi line, kemudian hp Sayudha dikasi ke gue.

Gue mulai masukin id line gue dan langsung menambahkan, begitu juga dengan Dilla.

Teett...Teett...Teett..

Yaap bel pulang udah bunyi, sedangkan kelompok gue baru perkenalan diri, dan ngasih id line.

"Yaah udah keburu pulang, yaudah deh kita bahas di grup aja ya nanti" kata Sayudha sambil berdiri

"Iyaa, bicarain di grup aja nanti, Yud gue duluan ya ada urusan penting nih" Jaffin langsung berdiri dan ngambil tasnya, yaa dia langsung keluar dari kelas.

Gue sama Dilla juga udah ngambil tas, dan kita pamit sama mereka "Yudha, gue sama Kyra pamit dulu ya" si Dilla pipinya merah bet dahh.

"Ohiyaa, hati-hati yaa" Yudha ngasih lambaian tangan ke gue sama Dilla.

Kita mulai jalan ke arah parkiran motor, Alya juga udah bareng sama gue dan Dilla. Kita bertiga bawa motor masing-masing, dan sebelum pulang, Alya cerita tentang betapa senengnya dia bisa ngeliat muka Sayudha selama itu, sedangkan Alya bercerita tentang betapa gercepnya kelompok dia dalam membuat rencana.

Setelah kita bertiga puas saling cerita, gue langsung ngehidupin motor gue, dan pamit sama mereka. Rumah kita bertiga itu jauh-jauhan jadi gabisa barengan dehh.

Di perjalanan, gue sibuk mikirin gimana nanti nasib gue selama jelajah nanti. Apa gue termasuk orang yang beruntung atau enggak?

Beautiful FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang