Trawih

883 163 23
                                    

Tzuyu sudah memakai mukenanya dan bersiap untuk ke masjid di dekat kompleks. Sementara Kakaknya Krystal masih terlihat sibuk dengan mie yang sedari tadi dimakan perlahan.

"Kak, gak trawih?"

Krystal menggeleng, "Nggak, ntar pahalanya bagi dua aja."

Tzuyu mendengus mendengar jawaban Kakaknya. "Yaudah, Tzuyu berangkat ya Kak."

"Hati-hati, eh Dek pas pulang belikan Kakak mie rasa baru ya!"

"Iya, assalamualaikum."

"Walaikumsalam, jangan lupa loh."

○○○○○

Karna ini masih awal-awal puasa jadi Masjid yang digunakan untuk sholat tarawih masih ramai. Biasanya semakin mendekati akhir bulan puasa, orang yang sholat tarawih juga sepi.

"Subhanallah, bidadarinya Abang udah kelihatan aja."

Tzuyu mendengar suara lelaki yang berjalan mendekatinya. Itu Taehyung, lengkap dengan sarung yang dipakainya.

"Lo mau sholat juga?"

Taehyung mengangguk, "Sebagai calon imam masa depan Neng Juwi, Abang bakal memastikan kalau Neng Juwi tidak salah pas milih Abang."

"Emangnya siapa yang mau milih lo?"

Taehyung menatap bingung Tzuyu, "Emangnya kurangnya Abang dimana Neng?"

Tzuyu menatap penampilan Taehyung dari atas ke bawah. Peci hitam, baju koko yanh warnanya sudah lusuh dan sarung dengan waran yang mulai luntur. Jangan lupakan sendal jepit yang kelihatannya sudah terlalu sering digunakan.

Tzuyu menggeleng, "Lupain aja, gue gak mau nambah dosa. Udah ah, gue mau masuk."

"Masuk kemana Neng? Kalau ke hati Abang bukannya Neng udah netap disana?"

"Berisik banget lo, tukang cilok."

Taehyung tiba-tiba memasang wajah sedih, "Neng tabah ya, selama puasa ini Abang baru bisa dagang pas dekat jadwal buka. Jadi, tolong tahan rasa kangen Neng ke Abang."

Tzuyu menatap Taehyung dengan aneh, "Lo kali yang kangen sama gue."

Taehyung mengangguk, "Abang gak pernah berhenti kangen sama Neng."

"Bodo amat!"

Taehyung terkekeh melihat Tzuyu yang berjalan menjauhinya, sebenarnya dia sempat melihat wajah memerah gadis itu.

"Woy! Ketawa-ketawa, gue kira lo ketempelan."

Jimin menepuk bahu Taehyung lumayan keras membuat lelaki itu kaget dan kesakitan, "Aduh, lo tenaganya biasa aja dong. Kebiasaan sparing sama Jeongyeon ya? Apa tadi, ketempelan? Iya nih, gue barusan ketempelan tangan setan."

"Heh! Mulut lo, mau gue apain?" Ternyata Jeongyeon dan Mina ada di belakang Jimin. "Eh, ada Jeongyeon sama Mina. Mau trawih?"

"Iyalah, lo kira gue mau ngapain? Ngepel ubin masjid!"

Taehyung tersenyum garing ke arah Joengyeon menatapnya tajam sementara Mina cuma mengangguk. "Iya kita mau trawih, Tzuyu udah masuk ya?"

"Oh, calon masa depan gue barusan aja masuk."

"Calon majikan kali," Ini Jimin yang menimpali.

"Berisik lo!"

Mina menarik Jeongyeon agar segera masuk, padahal gadis itu masih ingin memarahi Taehyung. "Sekali lagi gue denger lo bawa-bawa nama gue, bakalan gue benyek lo jadi cilok."

Misking & Misqueen (STOP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang