#05: Bila Kucing Bisa Bicara [190506]
Aku punya kucing kampung berloreng abu usia 8 tahun di rumah. Kunamai dirinya embul, karena bertubuh tambun dan berambut tebal. Aku memeliharanya sejak aku duduk di kelas 6 SD.
Embul seringkali kudapati tertidur di sofa cokelat di ruang tengah rumah. Aku hampir tidak pernah melihatnya terjaga. Mungkin embul termasuk ras yang hobi beraktivitas malam. Atau barangkali dia kecapekan karena mencari makan dan beraktivitas cukup banyak. Kucing gendut sepertinya memang mudah lelah sih, aku paham. Eh, tidak tahu juga. Tapi, aku percaya, sudah banyak hal yang ia saksikan di dalam rumah ini: Kakak yang terisak, Ayah yang membanting barang, atau aku yang menutup telinga-merunduk di belakang sofa saat mendengarkan semuanya.
Seandainya kucing bisa berbicara. Aku percaya, embul bisa menceritakan dengan baik apa yang terjadi di dalam rumah ini. Aku yakin, embul akan berkata dengan lantang di dalam persidangan nanti: bahwa aku bukan pembunuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suplemen Kehidupan
PovídkyIni adalah dosis harian bagimu-satu cuplik sendok teh kehidupan yang dicampurkan ke dalam larutan pikiran di kepala. Kumpulan cerita pendek dari cerminan kehidupan sehari-hari. Suplemen Kehidupan ©2019 oleh Rikaryuu Referensi gambar sampul ©google
