2

1.4K 149 8
                                    

Kim Bum baru saja menyelesaikan pekerjaannya. Ia keluar dari sekolah pukul 5 sore dan sekolah tersebut sudah sangat sepi karena jam pulang sekolah sudah terlewat 2 setengah jam yang lalu.

Drt... drt..

"Oh, Ayah. Ada apa?"

"Bum-ah. Ayah ada makan malam dengan teman Appa. Apa kau bisa ikut?"

"Baiklah. Dimana?"

"Cafe droftop. Jam 7 malam, jangan telat"

"Akan aku usahakan"

Setelah mendengar jawaban dari ayahnya Kim Bum mematikan telfonnya dan memasukan kesaku jas. Ia langsung menaiki mobilnya untuk mengantarnya pulang ke apartemen.

Kim Bum langsung meninggalkan area sekolah dengan kecepatan sedang. Saat melewati halte matanya tak sengaja menangkap seorang gadis yang sedang membaca buku, dengan telinga yang terpasang aerphone.

Cit.

"Anak kecil..," panggil Kim Bum yang sudah menurunkan kaca jendelanya dan memanggil seorang gadis yang duduk di halte. Gadis itu mendongakkan kepalanya.

"Ka.. annyeonghaeseo Mr. Kim" sapa gadis itu canggung apalagi Kim Bum menampilkan senyum cerahnya, So Eun melepas aerphonenya.

"Kenapa belum pulang, bukankah waktu pulang sudah berakhir dari tadi?"

Gadis itu tersenyum canggung, "aku..," alasan apa yang harus ia pakai. Jika ia jujur dia belum pulang karena ketiduran itu akan sangat memalukan.

"Sudah tidak usah dijawab jika tidak mau. Cepatlah naik" ujar Kim Bum saat melihat gadis didepannya itu ingin berbohong.

"Nde?"

"Jam segini bis sudah tidak ada. Sebentar lagi juga akan turun hujan" ujar Kim Bum. Sebenarnya ia merasa aneh dengan dirinya sendiri, dia tidak pernah seperti ini pada orang lain terutama wanita. Tapi ini, ah sudahlah.

"Aku sedang menunggu jemputan. Mr Kim duluan saja" tolak gadis itu dan memalingkan wajahnya karena Kim Bum terus menatapnya intens.

Drt.. drt..

"Yeobseo pak kang. Dimana? So Eun sudah ada di halte dekat sekolah"

"...."

"Apa? Baiklah tak apa. So Eun akan mencari taksi"

"..."

"Tidak ini bukan salah pak Kang"

So Eun gadis itu mematikan telfonnya dan menghela nafas panjang, supir pribadinya baru saja mengabari jika mobilnya mogok.

"Anak kecil. Bagaimana jemputanmu?" Tanya Kim Bum, so eun melirik tajam tapi ia langsung merubah tatapannya. Ia tidak boleh membuat ketua yayasannya marah, bisa-bisa ijazahnya ditahan.

"Hm..,"

"Tidak bisa menjemput? Kalau begitu naik. Aku akan mengantarkanmu. Taksi akan jarang lewat apalagi cuaca yang tidak bersahabat seperti ini"

Setelah menimbang-nimbang akhirnya So Eun menerima tawaran Kim Bum untuk pulang bersama.

Selama perjalanan tidak percakapan sama sekali kecuali sesekali So Eun yang memberikan intruksi arah rumahnya.

"Anak kecil, siapa namamu?" Tanya Kim Bum yang sudah tidak tahan ingin mendengar suara gadis disampingnya.

"Kim So Eun dan aku bukan anak kecil, usiaku 18 tahun ingat itu Mr. Kim" jawab So Eun sedikit kesal karena dipanggil anak kecil oleh Kim bum, seketika ia tersadar dan langsung menundukan kepalanya.

Mr. Kim✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang