Tahukah kau, kumbang menghampiri mawar yang terkuncup?
Apakah yang dilakukan kumbang?
Adakah yang terjadi pada mawar?
Kemarilah, aku akan beri tahu!
Kau tahu? Telah kumbang lantunkan syair menggoda kepada mawar.
Yang meskipun telah berperisai duri sekalipun.
Ia lesatkan rayuannya yang kemudian, kuncup mawar pun terbuka mekar.
Menawan.
Sangat menawan oleh sebab rayuan sang pujangga cinta.
Adalah kumbang yang membius mawar hingga ia mekar dan memesona.
Ia cicipi tetes demi tetes madu yang ada pada mawar dan kemudian, ia serap madu itu hingga kenyang.
Setelahnya, ia terbang, pergi, berkelana.
Mengepakkan sayap, melebarkan jarak.
Dan ternyata, ia lupa jalan pulang.
Ketika ia haus, ia kerahkan kembali kemampuannya dalam berlagu.
Sajak cinta adalah tema favoritnya, menebar bual-bualan pada jenis mawar lain.
Ia bersenandung merdu.
Berlenggak-lenggok bak putra mahkota hendak mempersunting putri raja.
Kau tau? Karena kelihaiannya menebar cintalah membuat ia berpesta pora dengan mangsa barunya.
Mawar yang ia abaikan, melepaskan aroma wangi untuk mencuri hati pencipta-Nya.
Keridhaan yang akan menentramkan dalam sebuah penantian panjangnya.
Yang pasti, tidak untuk menungguinya kembali.
Kau tahu berapa ribu aroma yang mawar tebarkan untuk semesta?
Demi bermunajat menjadi terbaik untuk mendapat yang terbaik?
Pahamilah, bahwa mawar akan selalu menanti, bukan untuk kumbang melainkan kupu-kupu yang dengan gagahnya menghampiri sang pujaan hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Rasa
PoetryTentang aku yang tak mampu bicara Tentang rasa yang menjadi kata Tentang kamu yang ku jadikan luka Tentang semua yang ku lumat tak tersisa Tentang konspirasi dunia yang membuatku tak berdaya