Chapter 11

2 4 3
                                    


Di padang rumput kosong, angin berembus, membawa aroma darah.

Seseorang bergerak dan aliran kilat merah mengikutinya.

Di bawah cahaya senja gelap, orang itu berhenti bergerak.
Di belakang genangan mayat.

''.. Menjijikan ''

Katanya, sambil mengelap darah dengan punggung tangan.

Jubah putih berkibar, bersama dengan sekilas helain rambut merah.

Memandang ke selatan, itu adalah arah dimana ia bertemu seseorang.

Tapi anehnya ia tak bisa mengingatnya, seberapa keras ia berusaha.


Itu hening sejenak.
Dan, tubuh nya mengeluarkan kilat merah, menghilang bersama kilat merah.

***

Itu sekitar pukul 2 siang, aku terbangun.

Tak ada yang berubah, aku masih terjebak didunia ini.

Aku tak tau, apa aku harus senang atau sedih dengan situasi ini.

Udara di tempat ini sangat sejuk dan dingin, itu berbeda dengan bumi yang aku tau.

Berbaring di tempat itu, aku memikirkan masa depan dengan serius.

Dalam kurun waktu sekitar seribu tahun kedepan protagonist akan lahir.
Tapi yang mengganggu ku adalah, apa yang harus aku lakukan dalam waktu seribu tahun ini?

Aku cukup memikirkan bagian ini dengan serius.

Aku tak ingin memengaruhi pengaturan yang aku buat, dan hanya ingin menjadi penonton.

*Gruuuoo
*suara perut menggrutu

'' ......... ''

...Aku lapar

Mari pikirkan nanti setelah makan.

Bangun dari tempat tidur, aku berjalan menuju ruang makan tanpa banyak berpikir.

............

...........

..........

Ruangan itu lebih baik dari yang aku. harapkan.

Itu memiliki gaya ruang makan klasik, dan entah bagaimana membuat orang tenang dengan hanya melihatnya.

Aku duduk di kursi terdekat dengan jendela.

Angin menerpa wajahku, itu dingin dan sejuk.

Menarik napas dalam-dalam, senyum tumbuh dimulut ku, aku pikir terjebak didunia ini bukanlah buruk.

'' Apa yang ingin kau makan tuan? ''
Tak lama pelayan datang.

Pelayan itu memberikan sebuah kotak menu untukku.

Aku memandang pelayan itu.
Pelayan itu adalah seorang gadis berusia sekitar 16 tahun.
Ia memakai pakaian maid yang agak mirip dengan karakter rem dari re zero.

Ohh.. Dan yang pasti aku adalah tim emilia.

'' Apa rekomendasi menu hari ini? ''

'' Kami merekomendasikan me.... ''

'' Ah iy?! mohon ambilkan, ''
Ukh.. Nama apa itu tadi? 
Entah kenapa itu membuat ku merinding.
Aku tak pernah ingat menuliskan pengaturan mengerikan seperti itu.

Pelayan itu menulis kan sesuatu, menundukkan kepala dan berjalan pergi.

Huhh...

Itu tak butuh waktu lama untuk makanan datang bersama pelayan.

Itu pelayan gadis yang sama yang mengambil pesanan.

Pelayan itu membungkuk sekali lagi setelah menyerahkan makanan, dan pergi.

Aku merasa agak gugup.

Aku tak tau rupa makanan apa yang akan datang karna nama yang mengerikan itu.

Tapi setelah melihatnya aku merasa tenang.

Makanan di sajikan di atas piring bambu.
Itu adalah ikan bakar yang di bakar bersama rempah-rempah , ayam panggang yang dilapisi dengan kecap, sayuran-sayuran, roti putih, dan segelas air putih dingin.

Tiga hidangan utama di sajikan didepanku.

Aroma makanan memenuhi lubang hidungku.

Aku pikir jika orang mengambil sudut pandang orang ketiga, mereka akan melihat mataku yang bersinar seperti bintang.

Yang pertama adalah roti putih. Aku mengambil secubit roti putih menggunakan tangan, dan memasukkan ke mulut.

Hmm... Rasanya tak jauh berbeda dengan yang ada dibumi, tapi itu berbeda, yah.. Aku tak tau apa yang berbeda.

Setelah itu ayam.
Aku mengambil sepotong paha coklat besar yang penuh dengan tetesan kecap hitam..

Menggigitnya dan merasakannya.

Ayam itu agak terlihat gosong, itu membuat terasa agak pahit, tapi ditambah dengan manisnya kecap hitam, dan rasa dari sedikit gurih dan pedas, itu membuat rasa yang cukup bisa kau nikmati.

Ikan juga tak buruk ... Aku tak ingin menjelaskannya, aku kasihan dengan mereka-mereka yang hanya bisa membayangkan tanpa bisa memakannya.

Heiisss... Aku turut berduka cita.

Itu tak butuh waktu lama untuk selesai.
Aku kenyang, dan aku duduk menunggu turunnya makanan.

Makanan tadi bagus bukan, jika makanan bagus itu membutuhkan..-

Ahh!
Ada beberapa hal yang aku sadari baru baru ini, dan itu tentang uang.

Menggerakkan jari, sebuah layar tipis muncul didepanku.

[[999999999.......9999]]

Aku menatap layar kecil didepanku.
Ngomong-ngomong, apa yang harus aku lakukan dengan nilai uang sebanyak ini?

Aku pikir aku akan hidup tenang tanpa memikirkan biaya hidup untuk bertahun tahun kedepan.

Tiba-tiba aku ingat sesuatu.
Dan itu adalah sesuatu yang seharusnya tak aku lupakan.

Ekspresi ku menegang.

Buku itu.

Sesuatu terasa di tangan kananku.

Tanpa banyak berpikir aku keluar dari ruang makan, menuju ruang kamar sewaan ku sendiri, mengunci pintu, dan duduk dikursi terdekat secepatnya.

Itu mungkin sesuatu yang berhubungan dengan kembali ku kebumi.

Aku mengangkat tangan kananku.
Dan seperti yang aku duga buku itu ada ditanganku, sekarang itu berwarna hitam.

Kenapa itu berwarna hitam?

Aku membuka lembar buku, itu putih kosong sama seperti bagaimana pertama kali aku melihat, itu hanya memiliki bagian sampul yang hitam.

Jika buku itu muncul.....

Aku membayangkan sebuah pena.
Itu sama seperti buku, pena yang akrab tapi tak akrab muncul ditangan Kiriku.

Aku tak kaget dan tak terkejut.

Tangan kiri untuk pena dan tangan kanan untuk buku, apakah ini memiliki arti tersembunyi.

Aku menatap buku di tangan kananku.
Membuka buku itu, aku sadar apa arti dari sampul warna hitam itu.

Itu tak ■■, itu lebih seperti 'memengaruhi' dan 'merevisi'

Aku sadar bahwa itu tak bisa mengembalikan aku ke bumi tempat asalku.

Tapi aku tersenyum.

Aku tak ingin menunggu.

Menggunakan kemampuan bawaan yang aku sadari baru-baru ini.
Semua informasi tentang cerita utama langsung terkumpul dikepalaku.
964

Dan menuliskan sebuah kalimat dilembar pertama, dengan tangan kiri.

Aku akan menuju masa depan dimana protagonist ada.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WriteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang