#8 _deket sebel,jauh dicari_

1.6K 52 2
                                    

       
              Jam sudah menunjukkan pukul 21.30 tapi Dika belum juga sampai dirumah. Itulah yg sejak tadi membuat Lia khawatir. Biasanya jam 5 sore Dika sudah sampai dirumah,dan sekalipun ingin jalan sama Yuna pasti pulang dulu pamit.
Dia ingin menghubungi Dika tapi bodohnya dia tidak tau nomor telfon Dika.
        "Dika kamu kemana sih? ngabarin kek,atau tadi pagi pamit kek kalau mau pulang telat" gerutu Lia khawatir
Tak lama kemudian terdengar deru mobil Dika memasuki halaman rumah.
Lia bernafas lega dan berjalan keruang depan.

       "lho Lia,, kamu belum tidur?" tanya Dika saat membuka pintu       "mana bisa aku tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

       "lho Lia,, kamu belum tidur?" tanya Dika saat membuka pintu
       "mana bisa aku tidur. Kamu aja belum pulang masa aku enak2an tidur"
SELESAI !! tak ada lagi percakapan dari mereka setelah itu.
Dika berlalu menuju ruang tengah lalu menghempaskan tubuhnya di sofa. Sementara Lia pergi kedapur berinisiatif untuk membuatkan Dika teh hangat meskipun Dika tak memintanya.

Disaat Lia sedang membuat teh,tiba2 dia dikejutkan oleh suara Dika yg menyusulnya kedapur.
         "hey Lia"
         "Dika ih,kenapa tiba2 muncul disitu? bikin kaget tau,untung aja tanganku nggak ketumpahan air panas"
         "maaf"
         "ada apa?"
         "mmm... Masih ada makanan nggak ya? aku laper banget"
         "ada sih tapi udah dingin, emang belum makan?"
Dika menggeleng lalu duduk dimeja dapur.
      "nggak sempet,aku cuma makan tadi siang. Soalnya dari tadi sore aku ada meeting diluar kantor sampai malem jadinya gk kepikiran makan"
      "Dika,Dika... Kamu itu selalu saja begitu dari dulu,kamu kan punya lambung. Kalau kamu nggak makan gitu nanti kambuh"
       "mulai deh cerewetnya kaya emak2"
       "habisnya. Yaudah aku panasin dulu bentar,setelah itu kamu makan"
       "iya makasih"
       "kamu tunggu dulu dimeja makan,nih sambil diminum tehnya biar ilang capeknya"
Dika menatap Lia sejenak,meraih cangkir itu lalu berlalu dari hadapan Lia.
      "aku mandi bentar lia,taruh aja nanti dimeja makan" kata Dika tanpa menoleh sebelum keluar dari pintu dapur
       "iya"

15 menit kemudian,,Dika keluar dari kamar sambil membawa sebuah kotak berbentuk persegi panjang,sementara Lia sedang menyiapkan piring Dika dimeja makan.
       "ayo Dika makan dulu,ntar keburu sakit" kata Lia masih fokus mengambilkan nasi untuk Dika.
Diam2 Dika tersenyum saat melihat makanan yg tersaji didalamnya.
      "tau aja kamu kalau aku suka opor ayam. Thanks ya Lia"
      "iya. Nih minumnya. Kamu duduk dan makan"
      "kamu mau kemana?"
      "kedapur,aku udah kenyang kok"
      "disini aja temenin aku dulu"
Akhirnya Lia menurut dan duduk dihadapan Dika. dia senang melihat Dika yg begitu berselera memakan masakannya.
     "oiya,aku punya sesuatu untuk kamu" kata Dika sambil menyerahkan kotak itu di sela2 kunyahannya.
      "apaan ini"
      "HP baru buat kamu"
      "buat aku? aku kan nggak minta"
      "gapapa,kan HPmu katanya kamau gadaikan kan? yaudah aku beliin aja. Lagian biar lebih mudah aja aku ngabarin kamu kalau aku pulang telat lagi. Nomor aku juga udah aku masukin disitu kok"
Lia manggut2.
       "oke makasih"

***

      Sebulan telah berlalu,, rumah tangga Lia dan Dika masih saja seperti dulu. Mereka hidup serumah tapi dengan kehidupan masing2.
Sikap dingin Dika juga belum berubah,bahkan dia bicara dengan Lia hanya jika ada perlu saja.
Lama2 Lia jenuh menjalani kehidupan seperti ini. Dia merasa seperti burung didalam sangkar emas,,dia disediakan segalanya dirumah itu tapi dia merasa sendirian dan kesepian.

Istri Sementara ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang