#14 _PeLakOr_

1.4K 63 4
                                    

                 Hari ini Dika sudah mulai masuk kantor lagi setelah 5 hari dia istirahat dirumah pasca kecelakaan itu.
      "Lia,aku berangkat dulu ya" kata Dika saat menemui Lia yg sedang menjemur baju di halaman belakang.
      "lho? beneran kerja? yakin kamu udah kuat?"
      "iya,aku sudah baik2 saja. kasihan Leo ngurusin kantor sendirian"
       "udah dimakan sarapannya? udah minum obat"
       "udah semua kok bawel,, lama2 kaya dokter deh kamu. Orang aku udah sehat kok"
        "yaudah kalau gitu. Hati2 ya,jangan kerja capek2 dulu"
        "iya,makasih Lia"
Dika mengecup kening Lia sejenak setelah Lia mencium tangannya.
Yaa,,,hal itu sudah mulai menjadi kebiasaan di rumah tangga mereka sejak beberapa bulan lalu.

Dika berlalu kedalam lagi,tapi saat sampai dipintu Lia kembali memanggilnya.
       "Dika ..."
       "iya?"
       "nanti kalau pulang mampir ketempat Yuna ya,kamu harus minta maaf,kamu harus jelasin semuanya biar dia nggak salah paham sama kita,,kasian dia pasti sedih waktu kamu bentak malam itu"
Dika hanya menanggapinya dgn anggukan lalu tersenyum.

-----

Dika menekan bel dipintu apartement Yuna,sudah cukup lama Dika berdiri disitu tapi tak juga dibukakan pintu. Biasanya Yuna tak seperti ini.
      "kemana ya Yuna? apa dia tidak ada dirumah? HPnya juga nggak aktif lagi"
Dika mencoba menghubungi Yuna lagi,tapi tiba2 pintu terbuka.
        "Dika..."
        "Yuna?"
        "Dika akhirnya kamu datang"
Tanpa banyak bicara lagi Yuna langsung berhambur memeluk kekasihnya itu dan menangis sesenggukan.
          "hey kamu kenapa? kok nangis?"
Yuna tak menjawab,dia hanya menggeleng.
         "yaudah2 ayo masuk dulu,nggak enak disini dilihatin orang nanti"

Dika mengajak Yuna masuk dan setelah Yuna cukup tenang,Dika mulai mengajaknya bicara.
Dika mengelus rambut Yuna dgn penuh rasa bersalah.
Sungguh,,,yg ada didepannya itu sangat beda dgn Yuna yg biasanya dia kenal.
Yuna yg selalu tampil anggun dan cantik serta selalu ceria. Kini tampak lusuh,berantakan,matanya bengkak dan sembab,bahkan penampilannya seperti orang depresi.
         "kamu kenapa seperti ini sayang?"
         "aku frustasi Dika,aku takut kamu ninggalin aku,aku takut kehilangan kamu" isak Yuna masih dgn air mata yg berlinang dipipinya.
Dika jadi trenyuh,dia kembali memeluk Yuna dgn sayang.
       "maafin aku ya sayang,aku udah kasar sama kamu waktu itu,aku udah nyakitin kamu. Maaf..."
        "jangan tinggalin aku lagi Dika,aku nggak punya siapa2 lagi selain kamu"
        "iya sayang,aku nggak akan pergi lagi kok. Udah ya jangan nangis... Sekarang makan ya,aku temenin. Kamu pasti belum makan kan? aku beliin makanan kesukaan kamu nih"
        "tapi kamu jangan pergi"
        "iya iya"

Getaran HP di saku kemeja Dika membuat Dika terbangun dari tidurnya.
Dan saat dia membuka matanya,betapa kagetnya dia saat menyadari dia sedang berada dimana.
        "ya Allah aku ketiduran disini"
Dika bangkit dari sofa tempatnya berbaring sambil memijat tengkuknya yg pegal karena tidur dgn tidak nyaman tadi.
Dika menatap ponselnya,ada 10 misscall dari Lia dan beberapa chat yg belum sempat dia baca.
        "astagfirullah,,jam 10 malam. Pantas saja,Lia pasti sangat menghawatirkanku"

Dika menatap Yuna yg sudah tertidur pulas di atas ranjangnya,Dika mendekat menghampirinya lalu mengelus kepalanya.
        "Yuna,sayang,, bangunlah" Lirih Dika
Perlahan Yuna membuka matanya lalu duduk.
        "kenapa Dik? apa udah pagi?"
        "belum,masih jam 10. Aku pulang dulu ya Yuna"
        "kamu mau pulang? nggak,,aku nggak mau kamu ninggalin aku lagi. Kamu nggak boleh pergi" rengek Yuna
        "aku nggak ninggalin kamu kok sayang,aku cuma pulang. Ini udah malam,besok kita ketemu lagi"
       "tapi...."
       "Yuna,,kita bukan suami istri. Kita nggak boleh tidur berdua ditempat ini. Please ya sayang ngertiin aku,aku besok akan mampir lagi"
        "beneran ya besok kesini"
        "iya,janji"
        "yaudah hati2"
        "aku pulang dulu ya,kamu tidur lagi masih malam"
Sebelum Dika pergi dia memberikan pelukan dulu pada kekasihnya itu.

Istri Sementara ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang