kissing lesson [fajri]

961 51 6
                                    

"Cieeee udah dapet cewek nih yaaaa..." Fajar mengejek pria kelahiran Bantul tersebut. Rian, partnernya tersebut, baru saja meng-upload foto seorang wanita dengan caption yang romantis.

Rian yang mendengar ejekan Fajar langsung tersipu. "Apaan sih, jar..."

"Cie cie cieee.... Jombi udah ga jomblo euy! "

Rian mencubit dan memukuli partnernya yang terus menjahili dirinya. "Iseng banget sih... heran," ujarnya terkikik.


                                                 ...•°•...


Fajar berjalan dari kamar mandi ke ranjang miliknya dan langsung merebahkan diri. Sungguh melelahkan. Ia membuka handphonenya dan langsung mengecek Instagram. Saat baru membuka aplikasi, ia langsung disambut dengan foto Rian dan seorang wanita berhijab, saling memandang, senyuman tersungging di wajah mereka. Di bawah foto tersebut, terpampang tulisan:

rianardianto My love ♥

Fajar langsung mematikan handphone miliknya. Dadanya sakit sekali. Ia iri. Bukan dengan Rian, tapi dengan sang wanita yang beruntung, yang berhasil mendapatkan hati Rian.

Hal tersebut ia rahasiakan. Takutnya, jika Rian tahu hal tersebut, maka ia akan jijik dan menjauh dari Fajar. Ia tidak siap untuk kehilangan. Lebih mudah seperti ini.


                                                ...•°•...


Fajar tersentak dari tidurnya karena handphone miliknya bergetar. Lagu "Bojo Galak" milik Via Vallen yang telah ia jadikan ringtone berkumandang, mengindikasikan bahwa ada telepon masuk. Ia mengusap-usap matanya dan melihat nama yang tertera di layar HP-nya.

Rian Jombang

Ia segera mengangkat telepon tersebut.

"Jar. Dimana lu?"

"Di rumah aja kok. Kenapa Jom? Mau Aa temenin dating? " Fajar mencoba menggoda partnernya tersebut.

"Gue dateng kesana ya, Jar" Rian lekas menjawab, suaranya terdengar sedikit lega.

"Emang kenap- lho kok dimatiin sih?!" Fajar berseru.

Sebuah notifikasi dari Whatsapp muncul di layar handphone-nya.

Rian Jombang
otw

Fajar kebingungan. Ada apa gerangan?

Selang beberapa menit, terdengar ketukan di pintu rumahnya. Fajar beranjak dari kasur untuk membuka pintu sambil merapikan rambutnya yang berantakan setelah ia tertidur.

"Jar! Bantuin gue, Jar!" Rian langsung menghambur ke dalam rumah Fajar.

Kedua tangan Fajar menangkup bahu Rian. "Santai, Jom. Pelan-pelan..."

Rian memalingkan wajahnya ke arah lantai dan menghela napas, mukanya sedikit memerah. Ia menutup matanya dan berkata perlahan, "Ajarin gue cara kissing dong, Jar"

Dahi Fajar mengerut. Rian Ardianto yang polos, minta diajarkan kissing? 

"Umm... ini gara-gara cewe lu?"

"Iya. Cewe gue marah, katanya gue nyium aja ga bener," Rian menggaruk kepalanya yang tertunduk.

Gitu doang marah. Sialan lo cewe, gaada bersyukur-bersyukurnya udah jadian sama Ian, Fajar berkata dalam hati.

"Yaudah, Yan. Tapi jangan disini, di kamar Aa aja." kedip Fajar.

"Ga sama cowo, ga sama cewe, sama aja ya lu. Sama-sama genit!"


                                                 ...•°•...


Sudah jam 11 malam, dan Fajar mulai frustasi. Rian memang kisser yang buruk!

"Bukan, bukan! Jangan keluarin dulu lidahnya! Sama jangan terlalu tegang bibirnya..." Fajar berseru frustasi, memandangi partnernya yang semakin lama bentuk bibirnya makin aneh. Ia yang tadinya bersemangat menjadi frustasi.

Rian yang sedari tadi memonyong-monyongkan bibir merengut. "Kok malah dibentak sih?! Kan gue minta diajarin..."

"Abis lu kaga bisa-bisa aghhh... " ujar Fajar gemas. "Gemes banget sih lu ian." Fajar mencubit keras pipi Rian.

Rian yang tidak terima pipinya dicubit langsung mengelitiki pinggang Fajar.

"Ian, ian! Geli woi!"

"Rasain!"

Fajar membawa tubuhnya menjauh, mencoba menjauh dari Rian. Tetapi gagal, Rian malah mengejar Fajar dan mengelitikinya lagi.

"IAAANNNN! HAHAHA STOP!" gelak Fajar keras.

"Siapa suruh bentak-bentak gue, hah?" bentak Rian, terkikik.

Fajar mencoba berlari menjauh kembali, dan Rian mengejarnya. Sialnya, baju kotor Fajar yang berada di lantai membuat Rian terpeleset. Fajar yang sedang kabur segera jatuh telentang, tubuhnya terdorong oleh Rian yang jatuh. Suara debuman keras terdengar.

"Aduh... eh"

Fajar terkejut, menatap muka yang hanya berjarak beberapa cm milik partnernya. Ia dapat merasakan panasnya napas Rian. Rian pun sama, ia terkejut dan bertatapan dengan Fajar. Namun perlahan, lirikan Fajar turun, ke bibir Rian.

"Ajay-"

Belum selesai Rian berbicara, bibir Fajar membungkam mulut Rian.

Basah, kata Rian dalam hati.

Perlahan, kedua pria tersebut menjauh untuk mengambil napas. Keduanya masih dalam keadaan shock. Keheningan berlanjut selama beberapa saat.

Lambat laun, ujung bibir Fajar terangkat. Ekspresi jahil muncul kembali di wajahnya. "Bisa juga akhirnya lu, abis diajarin Aa. Ayok latihan lagi!" Fajar berkata usil, mencoba memecah keheningan yang canggung.

Rian tertawa ringan, pipinya merona.

"Ya. Ayo latihan lagi" bisiknya pelan.







note : akhirnya nulis cerita fajri pertama. it's so much fun, i might do it again hahaha

thanks for reading!

strings [one shots]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang