"Bisakah kau menghentikan waktu? Ketika waktu ini telah berlalu, aku tak ingin kehilangan mu"-HAPPY READING!-
🍓🍓🍓
•••"Lo beneran putus?" tanya Aldi pada Farel yang sibuk memandangi gelang milik Ana. Bayang-bayang manik mata Ana yang berkaca-kaca terus berputar di otaknya.
"Iya." jawab Farel.
"Yakin lo? Padahal perjuangan lo ngedapetin Ana panjang banget." ucap Dafa meningatkan kembali perjuangan Farel dan juga memastikan keputusan Farel sambil berjalan ke arah Farel dengan membawa beberapa snack dari kulkas.
Yaa mereka bertiga sedang berada di apartemen Farel. Gak janjian sih, tapi dua sahabatnya itu tiba-tiba sudah berada di apartemen Farel.
"..." Farel diam, ia tak tau. Ia bertanya kembali pada hatinya, apakah ini keputusan terbaik? Keputusan untuk memutuskan Ana apakah memang jalan yang terbaik?
"Rel! Ehh buset! Jangan bengong mulu, nanti kesambet tau rasa lo!" ucap Dafa sambil menggeplak punggung Farel keras.
"Iyalah gue yakin." Farel menjawab.
"Ana kayanya gak pernah peduli sama gue, dia nerima gue gara-gara kasian kayanya." ujar Farel, Aldi dan Dafa tak bisa berkata-kata dengan asumsi yang Farel lontarkan.
"Lo dihasut Nindi, kan? Nindi bilang apa sama lo?"
"Enggak... Nindi gak bilang apa-apa." balas Farel, jelas ia berbohong. Nindi yang mengirim foto Ana bersama lelaki itu, Nindi juga yang menyarankan Farel agar mengakhiri hubungan dengan Ana. Alasannya? Nindi bilang, buat apa mempertahankan hubungan jika salah satu pihak tak mempedulikan pihak lainnya.
"Rel! Nindi itu mantan lo yang balik lagi buat ngejar lo. Harusnya lo mikir." ujar Dafa, ia tak habis pikir dengan Farel.
Aldi menggelengkan kepalanya, tangannya bersedekap di depan dada. "Dua kata buat lo."
"Apa?"
"Lo bego."
"Kok ngatain?!"
"Ya lo bego, percaya aja sama omongan si nenek lampir."
...
#Flashback
"Heh! Daf lo tau gak cewek itu gak?" tanya Farel pada Dafa yang sedang sibuk dengan handphone nya.
Dafa mengikuti arah telunjuk Farel.
"Tau, emang kenapa? Lo tertarik sama dia?" tanya Dafa.
"Kayanya sih, dia siapa? Sejurusan sama kita?" Farel balik bertanya. Lagipula cewek itu baru pertama kali ia lihat di kawasan univ.
"Anastasya, mahasiswa sastra inggris."
"Woah... Keren." Farel berdecak kagum.
"Kalau gue tembak, gimana ya."
"Ya mati lah dodol." Dafa menggeplak Farel dan membuat si empunya protes.
"Hih! Maksud gue tuh diajak pacaran."
"Saran gue, mending lo nyari cewek lain sana. Ntar ditolak nanges."
"Kenapa?" tanya Farel,
"Dia mana mau sama cowok pakboy kek lu." ucap Dafa final terus meninggalkan Farel yang masih mencerna ucapan Dafa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Princess, I'm Sorry! (Republish)
Teen Fiction"Aku menunggu seseorang yang hatinya sudah berpindah tempat dan melupakan semuanya dalam sekejap." "Apa yang harus aku lakukan agar kamu mau memaafkanku?" "Pergi dan berbahagialah tanpaku" Pergi? Ya, ia akan pergi. Tapi tepat setelah kesalahannya d...