🍓7: Friend

3.5K 175 33
                                    

"Kau tidak bisa masuk ke dalam kehidupan seseorang. Membuat mereka merasa istimewa, lalu pergi begitu saja"

🍓🍓🍓
•••

"Ana!" panggil Rafa yang entah sejak kapan sudah menunggunya di depan gerbang kampus, sontak saja bocah berseragam SMA itu menjadi perhatian beberapa orang.

"Siapa ya? Gak kenal." ucap Ana acuh, bukannya tersinggung Rafa malah tersenyum lebar.

"Calon pacar." ujar Rafa percaya diri.

"Heh bocil, bilang gitu lagi gue slepet." Ana menatap datar ke arah Rafa yang hanya cengengesan.

"Ayo pulang bareng." ucap Rafa terus menarik tangan Ana, yang ditarik hanya bisa pasrah.

Setengah perjalanan belum terlewati, tapi Rafa malah menghentikan mobilnya.

"Eh, tunggu dulu!"

"Apa lagi?"

"Gue mau jajan dulu yaa, haus." ucap Rafa, tanpa menunggu jawaban dari Ana, Rafa keluar dari mobil lalu segera bergegas ke minimarket.

"Bocah." gumam Ana.


•••

Rafa keluar dari minimarket dengan kantung kresek berisi makanan ringan. Karena tak memperhatikan jalan, Rafa menabrak bahu seseorang lumayan keras. Dan minuman yang dipegangnya tumpah mengenai baju orang tersebut.

"Woi anjing!" bentak cowok yang di tabrak Rafa.

"Eh, sorry. Gue gak sengaja." ucap Rafa, ia cukup kaget dimaki seperti barusan dengan orang asing yang ditabraknya.

Meskipun Rafa meminta maaf, amarahnya kian memuncak.

"Ck! Lo punya mata gak sih?!"

"Heh! Lo gak liat apa? Mata gue ada di sini!" Rafa menunjuk matanya sendiri.

"Rafa!! Cepetan woy! Gue mau pulang."

Mampus! Rafa harus siap menghadap macan ngamuk.

"Bentar Ana! Iyaa, ish gak bisa ditinggal sebentar..." ucap Rafa buru-buru menuju mobilnya, namun sebelum pergi ia memeletkan lidahnya khas anak kecil yang sedang meledek. 


🍫🍫🍫
•••

"Heh! Lama banget." ucap Ana saat Rafa sudah masuk ke mobilnya.

"Maap, tadi gak sengaja nabrak cowok itu." ujar Rafa sambil menunjuk cowok yang ternyata sudah masuk ke minimarket.

"Dia kasar banget anjing, jadi pengen nendang." umpat Rafa, tak lama kemudian Ana menyentil bibirnya dengan keras.

"Heh, mulutnya."

"Ya maap."


•••

"Farel kamu kemana aja sih? Aku nunggu daritadi tau." rengek Nindi, kedua tangannya bersedekap di depan dada.

"Tadi keluar dulu beli sesuatu." ucap Farel sambil mengusak acak rambut Nindi.

"Ish, kesel."

*tendang ke laut

"Kan gue udah minta maaf, yaudah jalan-jalan mau?" tanya Farel mencoba membujuk Nindi.

"Mau!" pekik Nindi.


•••

"Ngapain sih kesini? Gue mau pulang." ucap Ana, niatnya ingin rebahan langsung musnah. Karena lagi-lagi Rafa memilih menepikan mobilnya di dekat penjual es krim.

Ice Princess, I'm Sorry! (Republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang