-HAPPY READING!-
🍫🍫🍫
•••"Ana."
"Apa?"
"Lo gak ada niat mutusin Farel?" tanya Alisa.
"Enggak, gue harus mutusin gara-gara Farel deket sama cewek itu? Cewek itu cuma mantannya dan gue itu pacarnya. Yakali gue ngalah sama mantannya Farel." balas Ana.
"Kalau Farel yang minta putus?" pertanyaan Alisa diluar dugaannya, Ana tidak pernah terbayang kalau Farel akan memutuskannya.
"Tergantung." gumam Ana.
"Jan ganggu, gue mau tidur" ucap Ana terus kembali membaringkan tubuhnya. Alisa berniat menginap di rumah Ana, katanya biar Ana gak kesepian.
"Siapa?" tanya Alisa penasaran dengan notif yang masuk ke handphone Ana, Ana kan tidak punya banyak teman. Kalau notif itu bukan darinya pasti itu dari Farel.
"Farel." jawab Ana singkat, terus bangun dan bergegas keluar rumah.
"Ehh lo mau kemana? Diluar mendung." ucap Alisa bermaksud untuk mencegah Ana keluar rumah. Namun sayang, Ana tidak mendengarkannya.
"Farel ngajak ketemuan."
🍓🍓🍓
•••
Ana berjalan kaki menuju Cafe yang yang Farel maksud, benar kata Alisa cuacanya mendung menandakan akan hujan.Di perjalanan Ana menerkan-nerka apa yang akan Farel bicarakan dengannya. Kemungkinan besar Farel akan membicarakan masalah Anindia, hanya itu masalah yang membuat hubungan Ana dan Farel merenggang.
"Ana?"
"Rafa?"
"Lo mau kemana?" tanya Rafa setelah membuka helmnya.
"Mau ke Cafe, ketemu Farel." jawab Ana.
Farel? Ah yang Rafa tau, Farel itu pacar Ana. Hanya itu saja.
"Mau gue anterin?" tawar Rafa, ia takut jika Ana akan kehujanan sebelum sampai di tempat yang dituju.
"Boleh?"
"Bolehlah."
•••"Makasih Raf." ucap Ana sambil menyodorkan helm pada Rafa.
"Lo gak mau ngajak gue?" ucap Rafa dengan tampang polosnya.
"Gak! Udah sana lo pulang!" usir Ana, Rafa cemberut karena langsung diusir begitu saja.
"Yah... Ikut ya."
"Enggak. Udah ah."
🍫🍫🍫
•••Ting!
Lonceng Cafe berbunyi. Ana mengedarkan pandangannya ke seluruh Cafe, dan ia melihat Farel ada di pojok dekat dengan jendela.
"Maaf gue lama." ucap Ana sambil duduk di hadapan Farel.
"Kemana dulu?" tanya Farel dingin, Ana mengernyit heran. Farel kenapa?
"Tadi gue kesini jalan kaki terus--"
"Jalan jalan dulu dengan cowok tadi?" sangkal Farel masih mempertahankan nada dinginnya.
"Lo nuduh gue?" tanya Ana tak kalah dingin, ia mulai muak dengan sikap Farel yang semakin ketus padanya.
"Gue ngomong sesuai fakta." ujar Farel, memangnya penglihatannya salah? Sudah jelas jika Ana datang bersama lelaki yang entah siapa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Princess, I'm Sorry! (Republish)
Roman pour Adolescents"Aku menunggu seseorang yang hatinya sudah berpindah tempat dan melupakan semuanya dalam sekejap." "Apa yang harus aku lakukan agar kamu mau memaafkanku?" "Pergi dan berbahagialah tanpaku" Pergi? Ya, ia akan pergi. Tapi tepat setelah kesalahannya d...