05 (Manja)

4.1K 473 24
                                    

Jungkook terbangun dengan meraba-raba permukaan ranjang di sebelahnya. Mencari keberadaan Jimin yang sepertinya sudah menghilang.

"Sudah pergi ternyata" Jungkook mendesah kecewa karena sang Paman lebih dulu bangun. Padahal tadi ia berharap dapat menikmati wajah tidur Jimin untuk mengisi energiknya hari ini.

"Yahh, setidaknya malam tadi Paman memeluk tubuhku dengan erat" bisiknya disertai senyum lembut. Merasa gemas mengingat Jimin menenggelamkan dirinya sendiri untuk ia peluk.

Ah, Jungkook akan mengingatkan moment manis itu selamanya.

"Sekarang saatnya mencari Uncle mochi" Jungkook segera beranjak dari ranjang empuknya. Ia melangkah keluar mencari keberadaan Jimin.

Sebenarnya, kemarin malam ia lupa bilang kalau hari ini mereka libur. Jadi, bisa dipastikan kalau sang Paman saat ini sedang berada di dapur untuk membuat sarapan untuknya.

Sarapan ya?

Jungkook tersenyum.

Jimin memang selalu memperhatikan dirinya, bahkan perhatian Jimin untuknya melebihi Seulgi istrinya sendiri. Jungkook tidak heran kalau kemarin Seulgi menyalahkan dirinya karena Jimin sekarang tidak terlalu menghiraukan keberadaan wanita itu lagi. Alias iri gitu. Karena Jimin sangat memanjakannya.

Dan jujur. Jungkook suka perhatian itu. Jika seperti ini terus. Jangan salahkan dirinya kalau menjadikan Jimin sebagai sosok istri idaman. Biarpun, Jungkook memang sangat menginginkan harapannya menjadi kenyataan.

Hah~ Semoga saja /Amin Kook. Amin/










Tangan mungil itu sibuk menata hasil masakannya di atas meja makan, sesekali gumaman keluar dari bibir berisinya yang tertutup rapat.

Hari ini ia bangun lumayan pagi berkat Seulgi yang menghubunginya secara tiba-tiba. Mengatakan kalau akan menginap di rumah orangtuanya.

Syukur Jungkook tidak terbangun, karena bisa-bisa suasana menjadi canggung. Soalnya tadi pagi ia menemukan dirinya meringkuk bak bayi di pelukan Pria bongsor itu.


Blus


Akhs benar- benar memalukan.

"Memalukan" Tanpa sadar Jimin menyuarakan isi pikirannya sendiri dengan rona merah menghiasi pipi gembilnya. Terlihat menggemaskan sekali. Membuat Jungkook tidak tahan.


Greb


"Apa yang memalukan Paman?" Bisikan itu seketika Membuatnya merinding.

Kedua mata Jimin terbelalak. Terlalu Fokus Membuatnya tidak meyadari kehadiran Jungkook yang tiba-tiba memeluk dirinya dari belakang.

"J-Jungkook?" Serunya kaget

Jungkook terkekeh "Morning Cute Uncle" bisiknya tanpa melepaskan kedua tangannya dari pinggang ramping Jimin.

"S-Sebaiknya kamu segera makan Kook-ah. Nanti terlambat" Jimin berusaha membuat Jungkook melepaskan pelukannya. Tapi, hanya dengan omongan bukan tindakan.

Jungkook tidak peduli dan malah meletakan dagunya di pundak Jimin dengan nyaman.

"Paman hari ini Kampus libur dan Kookie masih rindu. Rasanya sangat membosankan ketika Paman tak ada di rumah selama tiga hari" keluhnya manja

"Tapi kan ada Tantemu Kookie" Jimin masih diam dan membiarkan Jungkook semakin memeluk pinggangnya.

Jimin tau ini salah, tapi pelukan hangat yang Jungkook berikan tidak bisa ia tolak.

Ini terlalu nyaman dan menenangkan

Jungkook menghela nafas "Tante Seulgi jarang keluar kamar" Pria bongsor itu berlahan melepaskan dekapannya.

"Paman ayo makan" Ajaknya dengan riang

Jimin masih berdiri. Ia hanya memandangi Jungkook yang saat ini duduk manis. Jimin masih termenung dan terkejut dengan perasaan kecewa yang tiba-tiba menghampirinya ketika pelukan itu terlepas.

'Apa yang kau pikirkan Park. Jungkook itu keponakan mu'

Jungkook memandang Jimin heran. Kenapa Pamannya menggelengkan kepalanya begitu?

Apa yang Pria manis itu pikirkan?

"Paman?" Jungkook berusaha menarik kesadaran Jimin kembali.

"Ah, iya Kook-ah?" Dan berhasil

"Ayo duduk di sini, kita makan" Jungkook meminta Jimin untuk duduk di dekatnya. Suaranya terdengar sangat lembut. Membuat Jimin semakin salah tingkah. "I-Iya" sehingga menjawab pun ia sampai tergagap.

Jungkook yang sialnya tak peka, tidak menyadari perubahan tingkah Jimin, padahal terlihat sangat jelas.

Pria bongsor itu malah dengan cueknya mengambil beberapa potong roti bakar dan memakannya dengan lahap.

'Hah~ semakin hari kau semakin manja' kalian pasti tau isi hati siapa ini. /By.chimol/









ooo










Jungkook mengamati Jimin yang saat ini sedang menonton salah satu siaran bisnis dengan tampang serius. Ya, mereka saat ini berada di ruang keluarga.

Awalnya Jungkook heran kenapa Jimin tidak berangkat ke kantor, padahal biasanya sehabis sarapan seperti tadi Jimin akan bergegas ke kamar untuk bersiap. Dan ketika ditanya alasannya, Jimin malah menjawab seperti alasannya tadi yaitu 'Libur'.

Jungkook tentu saja senang, karena dengan begini waktu mereka akan semakin banyak. Apalagi Seulgi tidak ada di rumah.

Khukhukhuk.... kesempatannya terbuka lebar.

"Paman, boleh Kookie tiduran?" Jimin mengalihkan pandangannya sebentar. Kepalanya menoleh kesamping dan mengangguk singkat sebelum kembali menonton dengan serius.

"Asikk"

Mendapat respon positif tentu membuat Jungkook langsung membaringkan kepalanya di atas paha empuk.... Hayooo siapa??? Tentu saja Jimin :')

"Kook?" Jimin tidak dapat berkonsentrasi. Ia merasa kurang nyaman dengan sebuah beban di atas pahanya. Pria manis itu langsung mengalihkan seluruh perhatiannya ke arah Pria bongsor yang sepertinya lupa umur.

"Hmmm?" Jungkook tidak peduli dan semakin menyamankan dirinya.

"Kenapa baringnya di paha Paman?" Jimin menggerutu kesal.

Jungkook membuka matanya yamg sempat terpejam, di posisinya sekarang ia dapat memandangi wajah Jimin dengan leluasa. Apalagi sekarang Jimin menundukkan kepalanya.

"Paha paman empuk. Bantal di kamar aja kalah" Jawabnya ngawur.

Jimin menggelengkan kepala tak habis pikir dengan jawaban Jungkook.

Raut wajahnya tidak menunjukkan bahwa Paman muda itu terganggu lagi. Justru sekarang tangannya yang semulanya nganggur malah nyasar di surai coklat si bongsor.

"Tidurlah" Dengan lembut Jimin mengusap rambut Jungkook berkali-kali sampai Pria muda itu merasa ngantuk.

"Hmm Paman" Secara Berlahan mata bulatnya terpejam

dan

dengkuran halus mulai terdengar.


Zzzzzz~


"Dasar bayi besar"




TBC



Dua Chapter untuk hari ini

Trims.

-yon

When I See You Uncle Park ° KMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang