Sheyna berlari menuju kamar Kayla setelah selesai menyantap sarapannya.
Gadis itu memperhatikan kotak berbalut kertas berwarna cokelat muda itu. Berkali-kali ia membolak-balikan kotak tersebut.
Tidak ada alamat pengirim, hanya ada nama si pengirim, tapi.. Siapa si J.Dean itu?
Tangannya bergerak membuka bungkus kotak tersebut. Terlihatlah bentuk asli kotak tersebut, kotak berwarna putih dengan kertas note diatasnya.
"Jangan pernah membuka kotak ini sampai kamu mengenal siapa saya. Jika kamu masih keras kepala untuk membukanya, saya yakin kamu akan menyesal."
Apa maksudnya? Jadi untuk apa si pengirim mengirim kotak ini jika kotak nya saja tidak boleh dibuka?
"Dari siapa, kak?" Ujar Kayla dari ambang pintu. Sheyna melambaikan tangannya, mengajak Kayla untuk mendekat. Kayla berlari kecil menuju Sheyna, lalu mendudukan dirinya tepat disebelah Sheyna.
"Ini liat deh," Sheyna memberikan Kertas note tersebut kepada Kayla.
"Wah, ngancem nih. Emang gak ada alamat pengirimnya, Kak?"
Sheyna memberikan kertas pembungkus kotak tersebut, "Cuma ada nama pengirimnya doang, Kay."
Kayla membaca nama pengirim tersebut lalu membulatkan matanya, "J.DEAN?!"
Sheyna memandang Kayla heran, "Kamu kenal?"
Kayla menutup mulutnya, seperti terkejut. "Ini sih Composer terkenal, Kak!"
Sheyna mengernyit, Kayla pun merogoh ponselnya dari saku celananya, membuka aplikasi Instagram miliknya, lalu mencari pengguna dengan Username @J.dean
"Nih, kak!" Kayla memperlihatkan profile orang tersebut.
"Dia itu Composer muda yang sekarang lagi terkenal banget, Kak. Di Instagram dia sering nge-post lagu terkenal yang habis dia Remix gitu Kak. Dia juga sering bikin lagu sendiri Kak. Di Youtube juga dia sering nge-Coverin lagu yang lagi nge-tren Kak, suaranya indah banget, Kak. Udah gitu dia juga bisa main alat-alat musik kayak piano sama gitar." Ucap Kayla dengan mata yang berbinar-binar.
"Tapi, dia sama sekali gak pernah mau masuk ke agensi mana pun Kak, dia juga gak pernah liatin muka nya Kak, jadi orangnya misterius gitu." Kayla berucap lirih, Sheyna terdiam sejenak.
"Tapi, Kay. Aku gak yakin yang ngirim paket ini tuh si J.Dean, bisa aja dia cuma pake nama J.Dean sebagai nama samaran."
Kayla berpikir sejenak, "bisa jadi tuh Kak," Kayla menggenggam lengan Sheyna erat, "Tapi menurutku, Kak. Kakak jangan buka kotak itu, aku takutnya isi kotak itu malah bisa membahayakan, kita tunggu aja sampe kita tau siapa si pengirim aslinya."
Sheyna terdiam, lalu mengangguk pelan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alunan lagu I Know You milik penyanyi terkenal Craig David terdengar diseluruh penjuru mobil.
Hanya lagu yang terdengar, tak ada percakapan sama sekali, padahal ada dua manusia yang sedang berada disana.
Ya, disinilah mereka. Setelah mengajak Sheyna untuk melihat-lihat kampus yang akan mereka tempati, mobil yang dikendarai Dino melaju entah kemana.
Canggung, itulah yang mereka rasakan—ralat, yang Sheyna rasakan. Dino tampak tenang jika dibandingkan dengan Sheyna yang sedikit berkeringat dingin.
Sejujurnya, ia sangat ingin bertanya kemana Dino akan membawanya, namun ia kubur dalam-dalam keinginannya tersebut saat Dino membesarkan volume radio mobilnya.
Bagaikan bisa membaca pikiran seseorang, Dino berkata, "Kita ke toko buku, ada buku yang mau gue beli, temenin gue."
Sheyna mengangguk menanggapinya. Matanya tak henti untuk melihat pemandangan ibukota.
Kota yang sangat ia rindukan. Kota tempat ia lahir, kota tempat ia dibesarkan, dan yang paling penting kota tempat ia bertemu cinta pertamanya, Dino.
Tak sadar bibirnya membuat lengkungan manis, mengingat pertama kali bertemu.
Saat itu umur mereka masih sangat kecil, tak mengerti arti dari jantung yang berdegub kencang. Waktu itu mereka masih belum mengerti apa arti dari hati yang berdesir. Kala itu mereka masih belum mengerti, apa itu cinta.
Saat pertama kali bertemu, Devano yang memperkenalkan mereka berdua saat masih duduk di bangku sekolah dasar. Jantung Sheyna berdetak cepat tatkala Dino memintanya untuk menjadi temannya.
Senyum Sheyna merekah tatkala Dino memutuskan untuk pindah sekolah ke tempat Sheyna bersekolah.
Dan tak lupa saat pertama kalinya Dino memberikan sebuah permen kepada Sheyna saat jam pelajaran olahraga. Percayalah, permen itu masih ada sampai sekarang.
Tapi, ada rasa kecewa di hatinya saat Sheyna menyatakan cinta pada Dino saat mereka duduk di bangku smp, Dino menolaknya walau dengan kata-kata halus.
Saat itu Sheyna menyadari, cinta yang ia rasakan bertepuk sebelah tangan. Dino tak pernah merasakan hati yang berdetak cepat, hanya Sheyna yang merasakannya.
Hingga dewi fortuna memihak pada Sheyna, dengan sebuah keajaiban keluarga kecil Sheyna diharuskan pindah ke negeri kangguru. Membantu Sheyna melupakan Dino, namun nyatanya ia malah semakin tak bisa melupakan Dino.
Dan mungkin sekarang saatnya ia membuat Dino menyukainya, walaupun Dino masih menganggap dirinya adalah Olivia.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Disisi lain, seorang laki-laki berambut biru membawa motor besarnya membelah jalanan ibukota.
Tak ada ekspresi di dalam wajahnya, hanya mata elang yang menatap tajam kearah jalanan.
Alunan lagu Logic 1-800-273-8255 terdengar melalui earphone yang ia gunakan.
Dalam hatinya ia berkata, "Lo gagal Van, lo gagal untuk gak peduli lagi ke cewek itu."
Kuda besi nya membawa laki-laki itu menuju suatu tempat, tempat yang sangat ia rindukan.
L O A D I N G 9%
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
