07 Hadiah

1.9K 192 28
                                    


Seluruh anggota Agensi sudah berkumpul di ruang rapat, namun rapat ini terasa berbeda dari rapat yang biasanya. Kali ini bukan Kunikida yang memimpin, mulai dari detektif sampai staff Agensi juga ikut ada disana, bahkan salah satu detektif yang terkenal sangat sering meningalkan rapat pun kali ini dapat duduk manis pada kursinya, tidak begitu tampak raut kebahagiaan darinya, meski istrinya yang memimpin rapat kali ini

"Baiklah, secara garis besar dapat kita simpulkan bahwa apapun yang kita lakukan selama seminggu kedepan tentu akan dinilai oleh Departemen Pertahanan Jepang" jelas (Y/N)

"Sumimasen... apa itu artinya kita tidak boleh bercanda?" Tanya seorang laki-laki muda berambut pirang bernama Kenji

"Ya, aku harapkan kalian tetap serius selama penilaian ini. Karena aku dan kalian juga pasti berharap bahwa Agensi kita memiliki nilai yang baik dan memuaskan" tambah (Y/N)

Dazai menghela nafas dan menyangga kepalanya dengan satu tangan, mengalihkan pandangan dari pemimpin rapat

"Kenapa tidak biarkan seperti biasa saja? Lagi pula untuk apa berusaha tampak bagus saat penilaian? Itu semua hanya pencitraan" kalimat terakhirnya terdengar seperti bisikan, namun setiap orang dalam ruangan tersebut dapat mendengarkannya dengan jelas

"Aku mengerti apa yang diinginkan (Y/N) maupun Dazai, pada akhirnya aku tetap menyerahkan ini pada kalian. Seperti apapun hasil penilaian ini pasti tergantung pada kinerja kita sendiri dalam menangani setiap kasus maupun menata administrasi Agensi" Fukuzawa-sama angkat bicara dan berjalan mendekati (Y/N)

"Maka dari itu, aku harapkan kalian melakukan yang terbaik seperti biasanya" tegas Fukuzawa-sama

"Yokai shimashita!" Jawab anggota Agensi serempak.

***

"(Y/N).... Haruskah kau pergi bersama Kunikida-kun?"

Kali ini sebuah pertanyaan dengan nada kekanakan terlontar dari mulut sang maniak bunuhdiri pada istrinya

"Maaf Dazai-san, Fukuzawa-sama memintaku dan Kunikida-san untuk menjemput Appraiser yang akan menilai Agensi kita" jawab (Y/N) yang masih menyiapkan beberapa dokumen sambil menunggu Kunikida yang masih mencuci mobil di suatu tempat pencucian

"A...~ tapi tetap saja (Y/N)... aku tidak ingin kau pergi dengan si mata empat itu~. Sebagai suamimu aku melarangmu" timpal Dazai dengan berlagak sok tegas, dia mulai mengguncang-guncangkan tubuh (Y/N) hingga sebuah tangan menarik kerah kemejanya

BRUAKKK

"TEME... kau tidak berhak mengganggu (Y/N) dalam pekerjaannya" jawab Kunikida yang baru saja membanting Dazai ke lantai

Menyadari keadaan suaminya, dengan cepat (Y/N) membantu Dazai berdiri dan menepuk-nepuk beberapa sisi pakaian Dazai yang terlihat kotor

"Kunikida-san, tolong jangan terlalu kasar! Bersikaplah seprofesional mungkin, dan jangan terpancing untuk membuat keributan dengan Dazai-san!" Pinta (Y/N) yang masih merapihkan penampialn suaminya

Sebuah senyum kemenangan yang cukup menjengkelkan dilemparkan oleh Dazai kepada Kunikida, pemilik surai dirty blonde itu hanya mengepalkan tangannya kuat-kuat

"Baiklah... aku akan berangkat sekarang. Baik-baik disini ya... Dazai-san" pamit (Y/N) pada Dazai

Kunikida dan (Y/N) sudah hilang di balik pintu keluar agensi, sedangkan Dazai hanya memajukan bibirnya sebal, anggota lain yang melihat kejadian itu hanya terkekeh pelan, mengingat apa yang terjadi di hadapan mereka hampir sama seperti adegan ketika seorang ibu menitipkan anaknya pada penitipan anak

My Precious DazaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang